Villa Angker part 3

71 2 1
                                    

Kami masuk menuju ruang tengah. Malam semakin larut lampu tiba tiba mati gelap gulita di ruang ini. Suasana begitu mencekam tak henti hentinya aku terus berdoa, terus terang kala itu aku sedikit takut tapi mau gak mau aku harus hadapi akhirnya aku duduk bersila ditengah ruangan aku memejamkan mata dan mulai mencoba masuk dunia lain. Awalnya ada setitik cahaya aku ikuti dan suasana berubah aku seperti dibawa kedimensi lain, awal mula villa ini ada.   aku melihat seorang noni belanda yang saat itu aku lihat bajunya penuh darah lehernya seperti tergorok di atas sebuah meja, dengan tatapan kosong dia menatapku. Dia seperti minta tolong tapi aku gak tau harus bagaimana. Di dinding tergambar simbol pemuja iblis saat aku tau siapa pembunuhnya aku terkejut wajahnya tampan tapi bengis, seakan menyatu dengan sesuatu yang tidak aku pahami perlahan tubuhnya berubah menjadi iblis atau tepatnya lucifer. Sepertinya dia tau keberadaanku dia menatapku dengan tajam dengan mata merahnya dan taring yang panjang cukup membuatku bergidik ngeri serasa aku hampir lemah menatap kengerian itu. Hati kecilku menguatkan ku untuk bertahan dia mengejarku aku berbalik arah dan berlari menuju salah satu pintu kamar saat aku membukanya aku memasuki dimensi yang lain.

Seperti masuk dalam lorong lorong yang panjang
masa demi masa aku lewati
sampailah aku dimasa pembuatan villa ini yang ternyata dibangun diatas tanah pemakaman belanda yang dikuasai oleh iblis aku melihat seorang bule sedang mengadakan perjanjian. Dari gelegat bicaranya yang menggunakan bahasa belanda aku tidak mengerti, namun aku paham bule itu akan mendapatkan kekayaan sekaligus daerah kekuasan dengan syarat menjadi antek iblis untuk mencari darah.

Kupikir aku cukup lama memasuki dimensi ini. Saatnya aku harus keluar aku pun diam sambil terus mengucapkan doa. Akhirnya akupun tersadar saat itu aku lihat ruangan cukup gelap tanpa ada cahaya. "Gimana Rik apa yang kamu lihat"? tanya kak andre. " Seram kak sebaiknya kita keluar dari sini". Kamipun berdiri dan bersiap untuk pergi. Namun tiba - tiba aku mendengar suara tawa yang cukup keras " Kamu tak kan bisa pergi dari sini, karena kamu telah tau rahasiaku. " " Aku tidak takut seharusnya kamu yang takut pada Allah dia yang lebih berkuasa dari padamu".

Aku pun segera keluar dari villa itu bersama kak andre. Begitu kami keluar pintu menutup dengan sendirinya dn terdengar barang barang pecah.

Aku hampir tidak percaya tapi itu nyata ternyata ada orang yang nekat melakukan perjanjian itu tanpa memikirkan konsekuensinya adalah nyawa.

Keesokan harinya kami dipulangkan semua karena semalam kami tidur dirumah penduduk. Aku benar benar masih penasaran. Dan rasa itu sangat kuat antara aku ingin kembali ataukah membiarkan itu terjadi begitu saja?.....

Akupun memutuskan kembali

bersambung

Dunia lain (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang