"gapapa nih gak gue anterin balik?" tanya jennie yang kesekian kalinya setelah sampai di parkiran mobil.
joy menggeleng. "gapapa elah, udah lo sana pulang gue bisa pesen gojek apa gocar, gampang," suruh joy.
jennie jadi merasa gak enak. "huhu maaf ya, lain kali gue anterin balik," katanya merasa bersalah. pasalnya bang namjoon, sepupunya itu kecelakaan dan jennie harus segera ke rumah sakit.
"bye joy!" pamit jennie yang dibalas lambaian tangan oleh joy.
seperginya jennie, joy mengambil hpnya di tas buat pesen gocar. sekarang udah hampir malam dan joy pengen cepet-cepet sampai di rumah.
"lah, kok mati sih?" gerutu joy pas cek hpnya. "plis plis jangan abis batre sekarang dongg," dumalnya.
sia-sia, hp joy mati total. daritadi memang dia gak pegang hp sama sekali karena keasikan curhat sama jennie. "huhu tahu gitu tadi gue nebeng mesen gocar di hp jennie," rengeknya sebal.
joy melirik ke jam tangannya, 'jam 6 sore' katanya dalam hati. langit mulai gelap, dan joy belum menemukan cara gimana supaya bisa pulang dengan selamat.
"apa gue masuk lagi aja ya? bodo ah mau numpang ngecas di konter hp," katanya pada dirinya sendiri. untung joy selalu bawa casan hp kemana-mana.
"joy!" panggil seseorang, membuat joy yang baru aja mau masuk lagi ke dalam mall menoleh ke arah sumber suara.
"oh, hanbin?" kaget joy. hanbinㅡcowok itu langsung berlari kecil menuju ke arah joy. "lo ngapain disini?" tanya hanbin.
"gue mau pulang, tapi hp gue mati pas mau pesen gocar. jadi gue mau masuk lagi buat numpang ngecas, hehe." joy ketawa canggung. "lo sendiri?"
"sama, gue juga mau pulang. yaudah bareng aja," kata cowok itu. tapi joy malah bingung. "bareng apa, bin?" tanya joy polos.
hanbin yang liatnya cuma senyum. "bareng baliknya. lo gue anterin pulang," jelas hanbin.
"eh gapapa nih? beneran?" tanya joy lagi. sebenernya joy sedikit kaget sama sikap cowok ini. mereka gak sedeket itu dan joy cuma tahu hanbin sekilas karena kebetulan mereka sering sekelas.
"gapapa elah, santai. udah mau malem juga. daripada lo nunggu disini lama." ujar hanbin.
joy mengangguk kikuk. "iya sih.."
"ayo," ajak hanbin, dan joy langsung mengikuti di belakangnya.
di dalam mobil, suasananya hening banget. joy bukan tipekal orang yang suka memulai percakapan, dan joy gak pinter buat cari topik obrolan. makanya dia cuma diem aja.
"eh, rumah lo dimana joy?" tanya hanbin memecah keheningan.
"di perumahan alfabet, bin. tahu, kan?"
"ah, iya. deket rumah ten dong, ya?"
"iya. cuma beda blok doang," jawab joy yang dibalas anggukan hanbin.
setelah itu, keadaan hening lagi. hanbin berdeham pelan. "gue nyalain radio gapapa, ya?"
"gapapa," balas joy singkat.
habis itu lagu lala lost you dari niki mengalun dari radio mobil hanbin. joy yang memang fans berat niki sebenernya daritadi pengen ikut sing along tapi dia malu kalo nyanyi depan hanbin. makanya dia cuma bisa nyanyi dalam hati.
"all my demons run wild, all my demons have your smile." tanpa sadar joy ikut nyanyi juga. hanbin yang dengernya cuma senyum sekilas.
"lo suka lagu-lagu niki, ya?" tanya hanbin tiba-tiba, tanpa mengalihkan perhatiannya dari jalanan.
joy terkesiap. "e-eh iya. gue suka semua karya dia sih, hehe," jawabnya sambil melihat ke arah hanbin. habis itu joy mengalihkan pandangannya ke jalanan di depannya.
hanbin mengangguk-angguk mengiyakan. "bye the way, suara lo bagus juga," pujinya.
"eh? padahal suara gue biasa-biasa aja lho," kata joy ketawa. "makasih bin, hehe."
habis itu keadaan hening lagi, bersamaan dengan lagu selanjutnya yang diputar radio malam itu.
entah joy sadar atau nggak, hanbin kelihatan senang malam ini. diam-diam, cowok itu berharap semoga waktu bisa berhenti, setidaknya untuk malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheesy Line | Park Joy
Fanfiction"You're so beautiful. My eyes can't stop looking at you."