masih di hari yang sama.
"eh, tadi gue ketemu mantan lo masa," celetuk yerin sambil menyeruput ramen pesanannya. sehabis dari toko buku, mereka berdua langsung cari makan. yerin yang traktir karena joy udah mau nemenin yerin. joy sih iya-iya aja, makanan gratis siapa yang gamau sih?
joy mengangguk-angguk. "gue juga ketemu, kok. malah tadi ngobrol bentar," sahutnya santai, lalu lanjut makan.
"oh ya? bagus dong, kalian akur." pernyataan yerin dibalas rolling eyes dari joy. "lo liat ceweknya juga, gak?" tanya yerin lagi.
joy mengernyit bingung. "lah sama ceweknya juga??? tadi gue tanya dia sama siapa, jawabannya lupa," sungut joy sedikit emosi. "anjing juga," tambahnya lagi.
yerin mengangguk mengiyakan. "iya, gue kira lo liat juga."
joy menggeleng, lalu meletakkan sumpitnya. "rowoon aja udah punya gandengan, lah gue???" keluh joy sambil memijit pelan keningnya.
yerin ketawa pelan. "gimana? masih ambyar gak lo ketemu dia?" ledek yerin sambil terus menyuapkan makanannya.
joy menghela nafas lelah. "yer, lo tau sendiri gimana gue suka rowoon dulu. maklum lah, dia tinggi, cakep lagi. kriteria gue banget. gue gak memungkiri sih kalo gue masih suka sama dia, meski cuma sedikit. jujur, tadi ketemu dia pun gue masih degdegan parah. lo ngerti gak si jadi gue???" curhat joy panjang lebar. yerin cuma mengangguk-angguk paham.
"tapi yaudah lah, dia udah move on. gue juga harus," ucap joy pasrah, lalu mulai melahap lagi makanannya.
yerin mengangguk setuju. "masih banyak ikan di laut, cowok masih banyaaaak. mau gue kenalin sama temen-temen gue?" tawar yerin serius.
joy cuma ketawa. "anjirlah, dah kek biro jodoh aja lo."
"tapi kalo ada yang cakep mah, sabi kali," tambah joy sambil cengengesan.
"yeuu mau juga lo."
joy cuma nyengir. habis itu, ponsel joy berbunyi, ada panggilan masuk. "yer, gue angkat telpon dulu, ya." joy bangkit berdiri, yerin cuma mengangguk mempersilahkan.
joy membaca nama si pemanggil. jennie. "halo kenapa jen?"
"joyii lo dimana deh??"
"gue lagi makan sama yerin. kenapa?"
"iya makan dimana, bangsat."
"anjing kok lo ngegas sih??"
"hehe iya maap kan gue cuma kepo."
joy bisa dengar suara ketawa jennie diujung sana. dia menghela nafas. "di resto jepang yang sering kita makan disitu loh."
"ooh iya tau tau,"
"kenapa telfon?"
"ini loh, gue mau nanyain pouch makeup gue kebawa sama lo gak sih? yang gambar beruang itu,"
joy mengerutkan kening. "gaada deh, jen. gue gak pernah liat. setahu gue pouch makeup lo cuma yang warna pink, kan?"
"ohh yaudah gak ada di lo berarti. dah ya makasih bye bye." lalu sambungan telepon ditutup sepihak sama jennie. joy memutar mata malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheesy Line | Park Joy
Fanfiction"You're so beautiful. My eyes can't stop looking at you."