"Wulan!" Panggil seorang gadis cantik itu.
"Apaan sih Bul?"
"Lo belum bayar uang kas 3 minggu." Ucapnya santai sambil memegang buku kas.
Hari ini adalah hari senin, dimana siswa kelas 11 IPA 1 berlari larian dan bersembunyi agar terhindar dari Bulan yaitu adalah bendahara terkejam mereka.
"Emm gue mau kesana.."
"Gausah ngehindar ah, cepetan panas nih!" Ucap Bulan sambil mengibaskan bukunya.
Dengan pasrah dan terpaksa, Wulan memberi uang kepada Bulan.
"Makasih Wulan cantikk, byee."
"Banyak banget yang belum kas anjir." Ucap Bulan sembari membolak balikkan bukunya.
"NIA, ILA, RADIT, AHMAT, ELIN!! KALIAN BELUM BAYAR KAS 2 MINGGU!!" Teriak Bulan dengan suara cempreng khasnya itu.
"Lo gausah teriak teriak bisa ga sih Bul?!" Sewot Pita.
"Kaga! Lo juga belum kas kan sini!"
"Yaelah Bul, besok aja ya gue lagi gak ada duit ini." Ucap Pita memelas.
"Alesan lo banyak bat dah, gue tadi lihat lo pergi ke kantin kok."
"Iya nanti aja deh, lo pasti gak ada receh."
"Oke." Ucah Bulan kemudian pergi melanjutkan tugas negaranya.
Saat dia sedang ada di depan kelas, dia melihat sosok adek kelas yang disukai nya sejak pertama ketemu, dan dia langsung berlari menuju sahabatnya itu.
"Hai pita!" Sapa Bulan dengan senyum yang merekah.
"Tadi aja mukanya galak, sekarang senyum senyum, kenapa lo?!"
"Kok jadi lo yang sensi sih, gue tadi habis dapet vitamin tau!" Ucap Bulan dengan muka yang setengah kesal setengah senang.
"Oh ya? Siapa? Bintang?"
"Hust pelan pelan, nanti ada yang denger!" Peringat Bulan kepada sahabat nya itu yabg memang selalu keceplosan.
"Emang kenapa sih kalau ada yang tau?"
"Gue malu, plus gue juga ga enak sama Ida, dia kan suka sama Bintang, dan satu kelas pun juga udah tau, gue ga mau dikira PHO."
"Ilih lagian Ida kan cuma suka, ga ada hubungan apa apa." Sambung Pita dengan nada judes.
"Tau darimana lo emangnya?"
"Kemarin gue nguping pas dia curhat sama Wulan."
"Ih lo ya, ga baik tau ngupingin orang, eh btw emang dia curhat gimana?"
"Gitu gitu lo juga doyan! Huu." Timpal Pita emosi.
"Cepetan cerita." Desak Bulan.
"Katanya si Bintang itu cuek sama dia, karena dia ngedeketin Bintang."
"Kok bisa ya? Lagian Ida kan juga cantik tuh."
"Gue ga tau alesannya, karena pas Ida curhat itu dia katanya juga ga tau."
"Hmm, ntar gue cari tau deh." Ucap Bulan dan pergi meninggalkan Pita sendiri.
"Buat apa lo mau cari tau tentang mereka?!" Teriak Pita menggelegar.
"KEPO LO!" Teriak Bulan yang tak kalah menggelegar, sampai sampai suaranya terdengar sampai kelas sebelah.
★
Pelajaran berlangsung, sekarang di kelas 11 IPA 1 sedang belajar biologi, dan karena gurunya asik dan enak, jadi murid murid biasanya berpindah tempat duduk sesuka hati, seperti yang mau ngegosip ngumpul jadi satu, yang mau bercanda ada di belakang seperti kaum para lelaki, dan yang pinter pinter biasanya maju ke depan agar dapat memperhatikan guru saat menerangkan.
Memang guru biologi ini tidak galak dan santai, tapi dia juga tetap marah kalau kelas tidak bisa dikondisikan.
"Bintang kemarin chat gue." Ucap Wulan.
"Chat apaan?" Balas Tina temannya.
"Dia nanya nanya gitu, kayak lagi apa, udah makan belum dan lain lain."
"Dia suka sama lo?"
"Iya, dia bilang gitu ke gue."
"Terus Rama lo kemanain Lan?"
"Gue ga bakal bisa nerima dia, lagian Ida kan suka sama dia, gue ga enak."
"Terus gimana?"
"Gue bakal jadiin kesempatan ini buat ngedeketin Ida sama dia."
Jlebb..
Hati orang yang ada di belakangnya kini rasanya seperti tertusuk pisau belati putih, siapa lagi kalau bukan Bulan? Awalnya dia cuma iseng karena nama Bintang ikut serta dalam cerita mereka, tapi kenapa akhirnya sangat sakit?
Raut wajah Bulan yang tadinya ceria seperti biasa berubah drastis menjadi lesu dan sedih, bukannya Bulan ingin memamerkan kesedihan nya dan agar dia dikasihani teman temannya, tetapi Bulan akan kelihatan sedih dan lesu saat dia sendiri, berbeda saat dia sedang bersmaa temannya, dia sebisa mungkin berpura pura bahagia, padahal hatinya sedang tidak mendukung.
Tanpa Bulan sadari, dari tadi dia diperhatikan oleh seseorang dikelasnya, ya memang dia menyukai Bulan, tapi kenapa Bulan ga peka? KENAPA BUL? KENAPA??!!
★
Bel istirahat berbunyi, kini semua siswa berlari larian menuju kantin untuk segera mengisi perut mereka yang cacingnya sudah berdisko.
"Bul ayo kantin." Ajak Pita.
"Males ah." Ucap Bulan kemudian menenggelamkan wajahnya di meja.
"Lo kenapa? Sakit?"
"Iya."
"Ayo ke UKS."
"Ga usah, percuma ke UKS ga bakal sembuh."
"Yaudah ayo ke rumah sakit."
"Percuma juga, orang gue sakit hati."
"Ih Bulann!" Ucap Pita gemas.
Bulan terdiam dan tidak menjawab.
"Sakit hati kenapa? Biasanya juga sakit hati, tapi ga sampai kayak gini." Kata Pita sambil menaruh kepalanya di meja dan dibantali dengan lengannya.
"Ini beda." Ucap Bulan melemas.
"Udahlah salah sendiri mencintai dalam diam, udah tau resiko sakit hatinya lebih tinggi."
"Diem lo ah, mendingan lo pergi ke kantin beliin gue makan, laper nih." Suruh Bulan sambil mendorong lengan Pita pelan dengan satu tangannya.
"Kebiasaan deh kalau lagi ambyar ya gini nih." Ucap Pita dan pergi meninggalkan Bulan sendiri.
Bulan menatap kepergian Pita sebentar dan kembali lagi dalam posisi awalnya, mood nya saat ini lagi buruk sekali, dia bisa makan siapa saja yang mengganggunya, jadi kalau mau berurusan sama singa betina tinggal senggol aja nih si Bulan.
...
Maafkan kalau typo gais hehe..
Salam dari author
-NonaPeachy🍑

KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan dan Bintang
Romance"Aku tahu sekarang kamu udah dijodohin kan?" "Maaf lan, tapi aku gak bisa nolak permintaan ayah." "Aku tau, dan aku juga sadar kalau aku gak pantes buat kamu." Kisah dua insan yang harus terpisahkan karena perjodohan, tetapi apakah mereka dapat kem...