7. KUE ULANGTAHUN

1 1 0
                                    

"Selamat pagi mama, ayah!" Ucap Bulan memberi salam pagi kepada orangtuanya yang sedang duduk dimeja makan, Rena yang sedang mengolesi selai pada roti dan Vero yang sedang menyeruput kopi susunya.

"Pagi bulan, bunda, ayah." Susul Satria dengan seragam sekolah yang berbeda dengan Bulan. Satria adalah siswa teladan SMA HARAPAN 1, SMA paling favorit dikotanya, dan menduduki bangku kelas XII karena dia hanya berselisih satu tahun dengan Bulan.

"Good pagi dedek gemezh Bulan, si cool Satria and mommy, daddy!" Ucap si kembar, Kevan dan Kevin bersamaan.

"Heyyo wassap gais, good morning semuanyaa mari kita absen satu satu, Raga hadir, kembar curut hadir, kulkas hadir, singa hadir, mama sama ayah hadir, oke cucok! Ucap Raga ala ala youtuber masa kini, walaupun sudah berstelan jas hitam yang melekat ditubuhnya, tetapi jiwa jiwa gesreknya tidak dibuang, eitss jiwa gesrek Raga hanya keluar pada orang tertentu, tidak pada orang orang kantor, bisa di cap sebagai bos gesrek Raga nanti.

"Pagi anak anak random mama, nih rotinya udah mama siapin tinggal makan, enak kan." Ucap Rena dengan lembut.

"Mama, ini Raga dibikinin susu? Raga kan maunya kopi."Rengek Raga kepada Rena.

"Oh Raga mau kopi ya, nikah sana! Kalau masih sama mama ya susu!" Ucap Rena dengan nada ketus dan diakhiri dengan tawa semua orang dimeja makan, kecuali Satria yang hanya tersenyum lebar.

"Ih kan juga lagi proses ma gak sabaran banget."

"Kurang sabar bagaimana mamamu ini, 23 tahun mama nunggu cucu dari kamu!" Ucap Rena.

"Bener tuh Ga, kalau udah niat gak usah ditunda tunda, calon kan udah ada, uang? Gak mungkin kalau bos besar gak punya uang." Ucap Vero membenarkan ucapan Rena.

"Iya iya, nanti Raga usahain yang cepet, lagian juga bentar lagi dia udah lulus kuliah." Pasrah Raga.

"Asiikk bentar lagi punya ponakan ihiir!" Ucap Bulan antusias.

"Eh Bul, jangan seneng dulu, cepetnya bang Raga mah lama buat kita." Ucap Kevan menyahuti.

"Nah bener tuh, apa lagi calonnya mantap betul, pasti dia mau mikir mikir dulu kalau mau nikah sama bang Raga." Sambar Kevin mengejek Raga.

"Anjing kalian ini!" Umpat Raga kebablasan.

"Raga, kasarnya mulut kamu, sini mama tabok!" Ucap Rena sinis, diakhiri dengan tawa yang mengisi ruang makan pagi ini."

....

"Bulan!"

Mendengar namanya dipanggil Bulan pun menengok dan mendapati Wulan yang memanggilnya.

"Kenapa Lan?" Tanya Bulan.

"Emm gak papa sih, l-lo gak marah sama gue kan?" Tanya Wulan sedikit canggung.

"Ah elah Lan, masalah kemarin biarin aja lah, maafin kata kata gue kalau emang udah nyinggung lo, gue cuma lagi emosi aja kemarin." Ucap Bulan paham dengan topik yang dimaksud Wulan.

"Lo gak salah kok, emang gue yang salah, berkat lo, gue jadi sadar kalau sikap gue ke Bintang itu emang udah kelewatan." Ucap Wulan merasa bersalah.

"Udah lah gak usah dipikirin, lagian juga udah lalu."

"Btw lo udah deket ya sama dia?" Tanya Wulan.

"Gak deket deket amat sih, biasa aja lah." Elak Bulan.

"Gak papa kok Bul kalau emang lo mau deket sama dia itu kan hak lo, lagian kalau jodoh ya ketemu, jangan gak enak sama Ida, dia kemarin baru aja jadian sama Marvin."

Bulan dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang