Pagi yang indah bagi Bulan, sekarang dia sedang menunggu Bintang karena dia akan berangkat bersama, itupun karena ajakan dari Bintang semalam.
"Lama banget sih, oke tapi gue harus sabar sabar." Ucap Bulan menyemangati dirinya sendiri.
2 menit
5 menit
7 menit
10 menit
Selama 10 menit menunggu, hal yang diharapkan tidak ada didepan mata, pada akhirnya dia memutuskan untuk menelfon Bintang karena 15 menit lagi bel akan berbunyi.
Calling Bintang..
"Halo? Kenapa Lan?"
"Lo lupa?"
"Lupa apa?"
"Kemarin katanya mau jemput gue?"
"Hah? Gue lupa banget, sorry ya, gue baru nyampe sekolah, apa mau gue jemput?"
"Gak usah gak papa, nanti telat, gue suruh nganterin kakak gue aja."
"Maaf ya Lan, besok deh janji gak akan lupa."
"Iya."
Bulan menghela nafas kasar meratapi nasibnya, harapannya seketika hanyut bersama angin dia pun segera masuk rumah dan memohon kepada Kevin untuk mengantarnya karena hanya dia yang tidak ada jadwal pagi hari ini.
...
Dia kira saat nanti disekolah dan melihat Bintang, rasa sakit hatinya akan hilang, bukannya hilang justru semakin bertambah
Melihat Bintang dikerumuni para wanita agresif sudah biasa baginya, karena memang pesona seorang Bintang bisa meluluhkan jiwa para wanita, tetapi kali ini, melihat cinta tak terbalasnya memboncengkan wanita..lagi dan yang diboncengkannya itu adalah Mentari, sahabatnya membuat hatinya semakin teriris, apalagi mengingat ucapan Bintang saat dia bilang sudah sampai disekolah sejak tadi.
Daripada melihat pandangan yang menyesakkan hati, Bulan segera pergi dengan berlari secepat mungkin dan..
Brukkk..
"Aww." Ucap seorang laki-laki yang punggungnya tertabrak oleh Bulan.
"Maaf maaf." Ucap Bulan lalu melangkah melewati laki-laki tersebut. Baru satu langkah didepan laki laki itu, dia tertarik dan berakhir bertatapan dengan laki-laki itu.
"Bulann, kalau jalan hati hati, untung aja lo nabrak gue, coba kalau lo nabrak tiang, benjol tuh kepala gak ada obat." Ucap Raffa, karena dia yang ditabrak oleh Bulan.
"Ih Raffa, gue kan udah minta maaf, gue buru buru." Belum jauh, tangannya dicekal lagi oleh Raffa.
"Mau kemana sih lo, buru buru amat."
"Ke kelas lah, gak tau apa kalau bentae lagi masuk."
"Gini nih kalau gak pernah lihat mading, hari ini tuh ada rapat dan jam 1 2 itu kosong Bulan."
"Oh iya?"
"Iya!"
"Ih nyeselin banget!"
"Siapa yang nyeselin?"
"Lo! Lo tuh nyeselin tau gak nyeselinnn, lo bohongin gue! Saat gue udah berharap lebih lo malah jatuhin gue! Jahat banget sih jadi cowok!"
Raffa, dia paham kalau Bulan sedang melampiaskan kekesalan gadis itu kepadanya, karena dia tidak pernah melakukan itu pada Bulan, dan sudah pasti jika Bulan sedang kesal dengan seseorang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan dan Bintang
Romance"Aku tahu sekarang kamu udah dijodohin kan?" "Maaf lan, tapi aku gak bisa nolak permintaan ayah." "Aku tau, dan aku juga sadar kalau aku gak pantes buat kamu." Kisah dua insan yang harus terpisahkan karena perjodohan, tetapi apakah mereka dapat kem...