-2-Aysha Adinda

0 0 0
                                    


Aku tidak tau harus memulai semuanya seperti apa,aku bingung harus  memilih
Jalan yang mana


*****

Bugh
Bugh 

"Eoh sha!!ada yang nyariin lo "seru seorang gadis arah pintu.

"Siapa?"tanya Aysha tanpa mengalihkan pandangannya,tangannya masih setia memukul samsak didepannya.yang mungkin sudah jadi rutinitasnya semenjak 3 tahun lalu.

"Ngga tau!temui aja dulu,kayanya orang penting deh...pakaiannya formal soalnya"lanjut gadis itu

Aysha menghentikan pukulannya,sejenak ia mengambil nafas meneraturkan detak jantungnya.peluh membanjiri pelipisnya lantas ia berjalan menuju wastafel untuk membasuh wajahnya.

"Sha cepet bego!!"teriak luna

"Berisik!!!"balas Aysha teriak juga.

****

"Mana yang mau ketemu gue ?" Tanya Aysha pada luna yang sedari duduk diruang tamu, sepertinya menemani tamu itu.
Ya iyah lh sebagai tuan rumah yang baik harus menghargai tamunya.

"Tuh"sahut luna menunjuk tamu itu dengan dagunya.

"Ada apa ?"tanya Aysha pada tamu tersebut.

"Mohon maaf sebelumnya,saya suruhan dari tuan Arthur,mau menyampaikan ini kepada nona"
Pemuda itu menyodorkan sebuah map biru kepada Aysha.

"Kalo gitu saya permisi nona,maaf mengganggu waktunya"pemuda itum membungkuk hormat kemudian berlalu.meninggalkan Aysha yang masih sibuk membolak bali kan map biru itu.

"Kalo pengin tau isinya jangka cuma dibolak balik gitu,baca biar lo ngerti,kaya gitu mah lo mana ngerti blo'on"sahut luna yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.

"Ck berisik!"

Aysha membuka lembar pertama map itu

"Surat pindah sekolah?"batinnya bertanya tanya.

Aysha menyambar ponsel dan mendial nomor kakaknya

Arthur

"Maksudnya apa ?"tanya Aysha to the poin pada orang disebrang sana.

"Dad memintamu pulang,dan menyuruhmu menetap disana,dad berharap kau menerimanya"
Ujar orang disebrang sana.

"Aku menolaknya,jelas?!"

"Sha belajarlah menerima mereka,mereka juga keluarga kamu?!"

"Aku tidak akan pernah menganggap mereka keluargaku,"

"Sha kam-"

"Karena mereka mommy ku mati kak!!?dan aku tak terima itu!?"

Panggilan dimatikan sepihak oleh Aysha,dilemparnya ponsel keluaran terbaru itu ke meja didepannya.

*******
"Sha !!?Aysha!?"Teriakan lina menggema diseluruh rumah tersebut,sementara sang pelaku sedang memejamkan mata dengan earphone yang terpasang dikedua telinganya.

"Yee sialan,orang nya mah disini,"

"Aysha !!sha?!"
Luna mencabut kasar earphone yang terpasang ditelinga Aysha.

"Lo apaan sh lun, ganggu mulu dari tadi!!"sentak Aysha kesal.

"Yee ogeb!..gue ngga. Bakal ganggu kalo lo ngga banyak tamu hari ini...tuh ka Arthur nyariin lo!!"ucap Luna sambil menunjuk kearah luar.

Aysha mendengus peĺan lalu beranjak dengan malas.

**
"Ada apa ?"tanya Aysha to the poin

Arthur mendongak menatap adiknya itu,dapat dilihat dari tatapannya seperti memohon namun masih terkesan datar.

Arthur membuka mulut ingin mengucapkan sesuatu namun kata kata yang ingin ditanyakan nya sudah langsung dijawab oleh adiknya itu

"Kalau kakak kesini mau membujukku untuk pindah,maaf kak sya tidak bisa menerimanya"ucap Aysha

"Sha..kakak tau kamu membenci mereka tapi jangan sampai rasa bencimu membuat dendam dihatimu sha....kakak juga tau kamu terpukul atas kepergian mommy,kakak tau itu,kakak juga terpukul sha..."ucap Arthur nada nya terdengar bergetar seperti menahan sesuatu,rasanya sangat sakit jika harus mengulang memori disàat dia ditinggalkan untuk selamanya oleh orang yang sangat disayanginya.

"Kasih dad kesempatan sekali,jika dad mengulanginya lagi terserah padamu...keputusan ada ditangnmu"lanjut Arthur.lelaki itu memejamkan mata,dipijatnya pangkal hidungnya yang terasa pening.

"Kak ....aku bisa memaafkan semuanya,tapi aku tidak bisa melupakan kejadian itu kak.."keluhnya.Aysha memejamkan matanya sesaat mencoba merendahkan  emosi  yang menguasainya.
Otaknya mengulang ketika kejadian dua tahun lalu,dimana ibunya bunuh diri didepan matanya sendiri.sedangkan ayahnya hanya diam melihat mayat ibu nya terkapar dengan darah yang bercucuran didadanya.

"Sha..kakak yakin kamu anak yang baik,ingat pesan mommy untuk mu sha ...jangan menyerah menggapai kebahagiaanmu,itu kan pesan mommy untukmu sha.."ucap arthur

Benar?,benar yang dikatakan kak Arthur .

Aysha harus bagaimana?dia bingung harus memulainya seperti apa,ia merasa sudah nyaman dengan kehidupannya?tidak ,dia merasa hatinya hampa,kosong ,dan kelabu.
Semuanya tidak jelas,ia merasa dunianya sudah diredupkan paksa,seakan sulit untuk meneranginya lagi.
Seperti kayu yang basah dipaksa terus untuk memunculkan api semuanya akan memerlukan proses yang lama.

"Boleh aku memikirkannya lagi?"
Arthur tersenyum kemudian mengangguk,
"Tentu saja,itu lebih baik"

"....dan Aysha .."
Aysha mendongak

"...kakak yakin kamu akan mendapatkan kebahagiaanmu"
Arthur tersenyum tulus,menatap Aysha lembut,tiba tiba ia merentangkan tangannya disambut dengan Aysha yang berhàmbur kepelukan kakak kesayangannya.
"Aysha sayang kakak"ucapnya

"Kakak lebih sayang kamu sha.....kebahagiaan Kamu adalah keutamaan buat kakak ...selama Kamu belum bahagia kakak belum bisa bahagia...kakak sangat sayang adik kakak yang satu ini.."




******

Hello gaishh
Selamat datang di cerita cindy ini
Minat chat yh

Kalo mau tau akun aku
Cek disini

Fb:Cindy  (cindy bae lah)  -Jangan lupa add 😆

Instagram:cindyyyc53 -follow yh😆
WA: 083866315527
Chat nya

Struggle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang