5

14 5 0
                                    


Amora Pov:)

Hari ini adalah hari Senin dimana para murid malas melakukan upacara bendera, ohh ralat, bukan hanya upacara bendera tapi juga melakukan aktivitas belajarnya.

"Mor, hari ini ada ulangan gak?" tanya Aril, ketua kelas.

"Mana gue tau, kan ketua kelasnya elo. Ngapain tanya gue, gue bukan siapa-siapa kali" cerocos gue.

Aril melongo, saat gue ngomong panjang lebar. Pikirnya mungkin dia hanya tanya begitu tapi gue jawabnya ngegas.

Saat semua sibuk dengan urusan masing-masing, tiba-tiba Bu Indira datang.

"Ya anak-anak, hari ini Pak Adi tidak masuk karena ada urusan mendadak," ucapnya, lalu pergi meninggalkan kelas.

Saat itu juga, kelas langsung jadi seperti kapal pacah, rame sana sini, pojokan grup ghibah, gerombolan cowok-cowok main game, ada yang sibuk belajar.

"Lon, kenapa Renka gak masuk?" tanyaku.

"Gak tau, ada urusan katanya," jawab Vilona.

"Kalo Bintang kenapa gak masuk?" goda Vilona.

"Gak.tau" jawabku penuh penekanan.

"Mau gue ceritain gak?" tanyaku menggoda.

"Mau crita apa aja deh, biar gue kaga gabut amat," kata Vilona sambil membenarkan duduknya.

"Kemarin gue ikut kak Alfa maen, maennya ke rumah Bintang,"

"What?!!" pekik Vilona.

"Trus gue nemenin mamanya Bintang, sampe masak bareng, ghibah bareng, trus ini nih yang bikin gue gak mood, gue disuruh pulang ya akhirnya," gue nggantung crita.

"Ish, akhirnya apa?!"

"Gue ke kamar Bintang dong, lo tau gak disitu ada siapa aja?"

"Siapa?"

"Ada Rizky, Bian, kak Devan sama kak Yoga tau. Trus akhirnya gue pulang dan saat nyampe rumah, lo tau gak nyokap ama bokap bilang apa?" tanyaku, Vilona hanya menggelengkan kepala saja.

"Gue mau dijodohin!" Vilona yang mendengarnya langsung membelakkan matanya.

"Lo?! Dijodohin?! Lo mau? Tumben amat," ejek Vilona membuatku kesal.

"Ya nggaklah dodol, mana mau gue digitu-gituin kek anak kecil," ucapku mengerucutkan bibir.

Vilona tersenyum geli saat gue ngomong kek gitu.

Amora Pov End:)

🦄🦄🦄

Tokk tokk tokk

Amora mengetuk pintu rumah Wulan, lalu keluarlah pemilik rumah itu.

"Ehhh, sayang kamu sama siapa?" tanya Wulan.

Senang rasanya ia bisa bertemu dengan Wulan lagi. Entah mengapa, nyaman rasanya jika didekat Wulan. Itu yang dirasakan Amora.

"Ini ma, kenalin sahabat aku, Vilona panggil aja lontong," canda Amora, "ehh iya masuk sayang, duduk dulu, mama mau buat minum dulu" dengan cepat Amora menyergah Wulan, mumbuat Wulan langsung menyernyitkan dahi.

"Kenapa?"

"Gausah ma"" Bintang kenapa gak masuk ma?"

"Oh Bintang, dia sakit demam, kamu mau ke kamarnya. Langsung aja jenguk paling dia nonton tv,"

"Iya ma"

Amora dan Vilona langsung masuk ke kamar Bintang, terlihat Bintang sedang menonton tv. Bintang langsung menoleh saat Amora membuka pintu kamarnya.

"Hai" sapa Amora. Bintang hanya tersenyum, ingat! Senyummm!!!

"Ngapain kesini?" tanyanya,

"Mau ketemu mama, trus katanya lo sakit yaudah sekalian jenguk," jelas Amora yang diangguki Bintang "masih sakit gak?"

"Besok udah masuk kayaknya,"jelas Bintang, Amora hanya ber" oh"ria saja tanpa mau menjawab yang lain.

Vilona jenuh melihat mereka berdua, seperti dunianya sendiri padahal di kamar itu bertiga tapi yang satu hanya dianggap hantu mungkin.

Dirasanya Bintang sudah mengantuk, akhirnya Amora memilih untuk ke bawah membantu mamanya Bintang. Terlihat seorang perempuan berumur sekitar 4 tahunan, perempuan itu tertidur pulas di sofa ruang tamu.

Amora menghampiri Wulan yang sedang memasak untuk mereka semua.

"Ma, itu yang tidur di sofa siapa? kasian deh kayaknya capek banget" ucap Amora, membuat Wulan terhenti memasak.

"Oh itu namanya Senja Wulana Davidson, dia berumur 3 tahun 11 bulan, Bintang juga deket sama Senja" Wulan tersenyum tulus, ada rasa bahagia yang tak biasa diungkapkan dengan kata.

Diliriknya jam sudah menunjukkan pukul 19.20, membuat Amora dan Vilona membelakkan mata. Jadi sudah berapa lama mereka dirumah Bintang.

"Ma, Mora sama Lona pulang ya, udah malem soalnya"

"Kamu bawa mobil? kalo gak bawa biar dianter om Wira aja"

"Kita bawa mobil kok ma, jam segini biasanya belum begitu sepi"

"Yaudah terserah kamu aja, pokok pesen mama satu! Jangan ngebut-ngebut, oke!"

"Iya ma", " oh iya, salam buat seisi rumah terutama Bintang ya"ucapanku membuat Wulan tersenyum geli.

*****

Amora membuka pintu gerbangnya, terlihat mobil sport berwarna hitam. Ia merasa asing dengan mobil itu, dengan rasa penasaran, Amora langsung memasuki rumahnya.

Amora terkejut mendapati Bian dan keluarganya berada dirumahnya. Ada apa ini sebenarnya? Hanya itu yang ada dikepalanya.

"Ma? Pa? Ini ke-kenapa ada Bian dirumah ya?" ucapku bingung dan kikuk.

Aldi tersenyum simpul,"Kalian udah kenal toh, ini kenalin om Fahri dan tante Mila" tangan Amora terulur untuk salaman dengan keluarga Bian.

"Jadi, kedatangan mereka kesini ini untuk perjodohan kalian" jelas Aldi.

"Perjodohan?! Nggak aku gamau!" tolak Amora mentah-mentah.

"Maaf, kita ga maksa kamu buat nerima Bian kok, ya kalo kamu terima ya syukur, ya kalo enggak ya gapapa" timpal Mila.

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Segini dulu ya gais, jangan jadi pembaca gelap. Tinggalin jejak yang banyak biar aku semangat buat nerusin part nya.

Jangan lupa follow ya: Ig; @Rintanparisma626
Wattpad; Rintanparisma

Okeh, simpen keponya buat part selanjutnya, karna part selanjutnya akan lebih greget lagi.

A MATTER OF TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang