9

16 3 0
                                    

Amora bingung harus mengatakan apa pada kedua sahabatnya. Akhirnya ia memutuskan untuk jujur.

"Sebenernya gue tuh, kebelet dari tadi!" ucap Amora.

Kedua sahabatnya menyernyitkan dahi curiga, "Perasaan lo tadi dari toilet deh" timpal Renka.

"Beser lo yak?" mereka bertiga tertawa terbahak-bahak,

Dengan perasaan lega Amora pergi dari kantin,

Untung mereka gak curiga, batin Amora.

Amora tidak fokus pada jalannya sehingga ia menabrak seseorang.

Brukk

"Aduhhhh! Sakit nih pantat gue anjing!" dumel Amora.

Amora berdiri sembari membenarkan roknya, "Maaf" ucap cowok itu.

Amora mendongak, melihat siapa cowok yang menabraknya.

"Eh-emm, kak Yoga. Maafin gue ya, gue jalannya sambil nglamun" ucap Amora menyengir kuda.

"Iya gapapa" "gue duluannya, ditungguin soalnya" pamit Yoga.

Amora menyusuri koridor yang tampak sepi, bel masuk sudah bunyi sejak 5 menit yang lalu.

Amora menghubungi Vilona agar mengijinkannya pada guru yang mengajar saat ini.

P
P
P
Woyyy
Uyyyy
Lona
Anjuy bangsul lo kemana sih?!!

Vilona💩💛
Lo kemana Sitiiii?!!!!!
Nih ada Bu Tiwi nihhh

Bilang aja gue lagi gak enak badan gara-gara kemaren

Amora berbohong, ia tak mau mengikuti guru killers itu.

Vilona💩💛
Yaudah!!
Lo sekarang dimana?!

Yeeeee ngegas mulu lo! Gue lagi dirooftop.

Amora mengeluarkan earphonenya, ia menikmati lagu kesukaannya dengan angin yang sepoi-sepoi. Hingga tak terasa ia tertidur.

           

Amora menunggu Alfa yang sedang eskul basket, ia melirik jam tangan berwarna hitam yang menempel pada tangannya. Sudah pukul 16.30, berarti ia telah menunggu kakaknya

"Dek nglamun ae, mau pulang gak?"

Gadis itu tersadar dari lamunannya, didepannya sudah ada Alfa and the geng lah, pasti itu.

"Lama banget, sih?!"

"Siapa suruh tadi ngotot nungguin?" tanya Alfa santay.

"Yaudah pulang, tapi mampir ke taman, beli es krim dulu!"

"Siap puteri"

Amora hanya tersenyum geli mendengarkan ucapan kakak satu-satunya. Ia melirik Bintang yang sedang memakai jaketnya, terlihat ganteng.

Tuhan, ciptaan mana lagi yang kau dustakan Tuhan?! Batin Amora.

Alfa melambaik-lambaikan tangannya didepan wajah adiknya, Alfa mengikuti arah tatapan adiknya itu. Pantas, pantas saja adiknya senyum-senyum.

"Ekhm, jadi pulang apa nginep aja nih?" kode Alfa.

Tersadar dari lamunannya. Gadis mungil itu menggenggam lengan kakaknya. Mengajaknya untuk pulang.

***

Kini seorang gadis dan lelaki itu sedang menikamati es krim, dikala dinginnya senja. Gadis itu menatap seorang anak kecil yang sedang bermain barbie bersama dengan temannya.

Amora jadi ingat bagaimana indahnya persahabatannya dulu, sebelum Vebby dan Maudy pindah ke Jogja. Seketika air matanya membasahi pipi mulusnya itu. Sontak saja Alfa tampak kaget dengan adiknya itu.

Alfa menepuk pelan pipi Amora, "Dek, lo kenapa?" tanya Alfa yang mulai panik.

"Gue jadi inget persahabatan gue dulu kak, waktu SMP. Waktu kita berlima baik-baik aja, yaa hubungan kita sih emang baik-baik aja. Sampai tiba waktu itu Maudy sama Vebby pindah" Amora semakin tak tahan untuk menceritakan semuanya.

Merasa tak tega, Alfa pun menarik gadis itu kedalam pelukannya. Seolah ingin merasakan apa yang dirasakan gadis itu. Perlahan tangan kekarnya mulai mengusap lembut rambut Amora.

"Sekarang kita pulang aja, ya?" tanya Alfa lembut dan Amora hanya mengangguk.

***

Makan malam. Itulah sekarang sedang dilakukan keluarga Davidson. Suara yang didominasi oleh decitan piring dan sendok. Tak ada yang membuka suara.

"Bin? Mama, adek, sama papa besok mau ke Bandung" ucap Wira.

Bintang menyernyitkan dahinya, "Kenapa dadakan?" tanyanya dingin.

"Iya, soalnya papa kasih taunya juga dadakan" akhirnya Wulan angkat suara.

"Berapa hari?"

"Mungkin sekitar 2 minggu" ujar Wira.

"Bintang, besok Amora ajak kesini ya?" tanya Wulan.

Bintang merasa kebingungan, bagaimana mamanya ini terlihat begitu suka dengan gadis itu. Padahal baru beberapa hari saja ia kenal dengannya.

"Boleh gak sih bang?! Mama mau kenalin nih sama papa sama Senja"

Bintang hanya berdehem, sebagai tanda ia mengijinkan untuk bertemu dengan Amora.

To: Amora
Mor,
Mama besok pengen ketemu lo!

From: Amora
Iya,
Boleh kok, pulang sekolah?

To: Amora
Hmm

Amora hanya read pesan dari Bintang.

Bintang menghempaskan ponsel berlogo apel ke sembarang tempat. Ia mulai berpikir, hatinya selalu berdegup kencang jika dirinya ada didekat Amora. Apakah ia mulai menyukai Amora? Oh no!! Bintang segera menepis perasaan itu.


Tbc!💙
Pinginnya sih lebih panjang lagi, tapi mo gimana lagi. Akunya sibuk teyuss😂😂

A MATTER OF TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang