Bel sekolah terlah berbunyi sepuluh menit yang lalu, Tanda berakhir nya ngajar-mengajar. Sebagian besar murid-murid sudah beranjak dari kelasnya masing-masing. Kecuali kelas XI-3 yang masih tersisa Renata, Nayla, Dan Caca disana. Syahla sudah pulang sejak bel berbunyi karena ada urusan.
"Ren, Ca. Gua pamit duluan ya,udah ditungguin bokap dibawah."
Renata mengangguk, detik berikutnya Caca berpamitan dan melangkah keluar kelas meninggalkan renata yang tengah sibuk memasukkan buku dan alat tulisnya ke dalam tas. Setelah selesai ia menutup nya dan menggantungkannya di bahu kanan nya lalu berjalan meninggalkan kelas
Kini renata memilih ke rooftop sekolah tempat dimana ia akan menghabiskan waktu tenangnya beberapa saat. Rooftop memang sudah jadi tempatnya favorit nya jika ia sudah bosan dengan hiruk-hiruk keramaian.
Renata sampai dirooftop setelah menaiki beberapa lantai, Ia duduk dipinggir rooftop dengan kakinya yang menjuntal bebas. Memasangkan earphone di kedua telinga nya, Renata memejamkan matanya sejenak menikmati alunan musik yang berputar dilayar ponsel nya. Bibirnya bergerak kecil sambil menganggukkan kepalanya, bersenandung pelan. Kedua kakinya ikut bergerak kesana kemari karena terhanyut dalam alunan musik yang terdengar di telinga nya.
Semilir angin yang sejuk menerpa wajah gadis itu sehingga enggan untuk beranjak dari sana, ini lah salah satu favorit nya. Angin sejuk sekaligus pemandangan hamparan kota yang indah dihadapan nya. Membuat nya betah berlama-lama berada disana.
Tanpa renata sadari seorang cowok berdiri tak jauh dari nya. Sebuah senyuman kecil bercetak di wajah tampan nya saat mendengar suara yang keluar dari bibir gadis itu. Perlahan kaki panjangnya bergerak mendekati renata namun gadis itu masih belum menyadari kehadiran nya. Walaupun cowok itu sudah berdiri disebelah nya.
Cowok itu berdehem tapi renata sama sekali tidak merespon nya. Ya bagaimana mao merespon kalau kedua telinga nya saja masih disumpal oleh aerphone .
Tangan cowok itu terulur menepuk pundak renata membuat gadis itu tersentak dan nyaris saja melompat dari ketinggian Jika ia tidak segera melingkar kan tangan kanan nya ke pada pinggang gadis itu.
Renata menoleh cepat dan mendapatkan Alga yang kini memeluknya dari belakang. Gadis itu menatap wajah Alga syok nya. Alga segera mengangkat tubuh renata turun dari pinggir rooftop dengan tangan kanan nya.
"Ih! Nyebelin banget si! Lo pengen gua mati hah! Kalo gua jatoh gimana? Gua belom lulus, belum kerja, belom nikah, belom punya anak, belom-- hmmpphh." Alga segera membekap mulut renata dengan tangan kanannya.
Renata kehilangan nafas,langsung saja alga melepaskan tangan nya dari mulut renata. Sehingga menimbulkan efek kekesalan dari renata terhadap alga.
"Ih lo gimana si,mau gua mati apa ya." Renata mendorong Alga menjauh dan memalingkan muka nya.
"Lu ngapain si disini ganggu aja,lagi enak-enak nya juga." Tambah renata
"Pulang, Mamah lo nyariin barusan nelpon gua." Alga berujar dan memperlihat kan handphone keluaran terbarunya terhadap renata yang berisi hasil telponan Ressa dan Alga.
"Oh iya gua lupa ngabarin, yaudah gua pulang dulu thanks."
Renata menepuk pundak Alga pergi meninggalkan rooftop berjalan munuruni anak tangga menuju parkiran untuk mengambil mobil nya,dan menyetir dengan fokus ke arah jalan. Tetapi saat ini jalan raya sangat ramai dan padat,ternyata ada kecelakaan mobil sehingga menyebabkan macet disepanjang jalan. Kali ini pikiran renata kemana-mana yaitu memikirkan Alga.
Gimana nasib alga tadi gua tinggalin?.-batin renata
Terlintas dibenak renata untuk mengechat Alga,tetapi Ego mengalahkan rasa penasaran terhadap nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Primost High School.
Teen FictionKita dipertemukan untuk saling menghapus luka. Juga merasakan senang dan duka. Membuat kita tau, Apa itu artinya sahabat dan cinta. #HappyReding! Ig:@rnataptrr_