Malam hari tiba matahari terganti oleh bulan yang sangat indah sini renata dan alvaro sedang bersiap-siap untuk pergi bermain, tetapi mereka tidak jadi pergi ke pasar malam karena cuaca tidak mendukung jadi mereka pergi ke cafe untuk berkumpul.
Setelah itu alvaro dan renata berpamitan untuk pergi bermain, sekiranya mereka mendapat izin remaja ini langsung pergi ke tempat tujuan.
"Kita ke cafe nya Raka bang, gajadi ke pasar malam."
"Oh yaudah."
Alvaro meng'iyakan' ucapan renata,dan fokus ke arah depan untuk melanjutkan perjalanan, Tak lama kemudian mereka sampai dengan selamat.
Dua remaja ini masuk, dan langsung menjadi sorotan pasang mata penghuni cafe.
"RENATA!." Teriak Caca lantang,dan penghuni kantin langsung menoleh ke arah caca.
"Njir punya temen malu-maluin." Gumam nayla nyaris tidak terdengar.
Renata dan Alvaro menghampiri teman-teman nya yang sedang duduk. Tetapi mata alga dan temannya terfokus ke arah Alvaro karena mereka tidak mengenal nya, bahkan mereka juga syok karena melihat alvaro menggandeng tangan renata.
"Wih pacar lu ren? Nasib temen gua si Alga gimana?!!." Raisca berseru kepada renata, gadis-gadis ini pun hanya bisa menahan tawa karena mendapatkan kode dari mata renata seakan berbicara 'Jangan kasih tau'
Tak lama kemudian raisca menghampiri Alvaro dan mengambil tangan nya untuk berkenalan "Perkenalkan nama saya Raisca Leo Farnendaz, Teman renata."
"Alvaro Bramasta Miller." Alvaro membalas ucapan nya dengan senyuman.
"Oh, Eh tunggu. Tadi apa? Miller? Berartii--" ucapan raisca terpotong oleh nya.
"Saya Abang nya,salam kenal semua." Gadis-gadis ini pun tertawa tak kuasa menahan melihat wajah cengo teman cowoknya ini yang terbilang sangat imut.
"Jadi kalian tau?." Tanya Macel kepada Gadis ini
"Iya dongs ahahaha."
"Bilang ke dari tadi bangsat,udah ngira dia pacar renata bae. Lagi juga mesra amat." Raka melihat arah gandengan renta dan alvaro.
Alvaro dan renata yang menyadari nya pun,langsung melepaskan tangan nya masing masing.
"Duduk bang." Ujar nayla
"Pesan apa kui?"
Semua memesan makanan dan minuman nya sendiri dan dicatat oleh pelayan cafe. Tak lama kemudian pesanan mereka datang, dan kini mereka larut dalam canda tawa mereka masing-masing, tetapi terlihat syahla yang sedang menahan pipis.
"Duh gua ke toilet dulu ya,kebelet.""Mau ditemenin ga?." Jawab raka menggoda.
"Najis!!."
"Yaudah sono ntar pipis disini lagi." Kini giliran alvaro yang berucap.
"Emang bang Al doang yang ngertiin aku, bubay!." Syahla berjalan meninggalkan meja yang ditempatinya.
Seiring berjalannya syahla, Ia tak sengaja menabrak seseorang yang dihadapan nya. "Maaf,anda tidak apa-apa?"
"Tida--." Ucapan seseorang terpotong karena melihat wajah syahla, dan syahla pun terkejut dengan wajah orang ini.
"SYAHLA QUENI LEXANDRA?!!."
"PUTRI OLIVIA CATHERINE?!!."
Dua-duanya pun berpelukan melepas rasa rindu, Yha! Putri adalah teman smp nya dulu saat syahla bersekolah di paris. "Ko lu bisa di Indonesia si?."

KAMU SEDANG MEMBACA
Primost High School.
Novela JuvenilKita dipertemukan untuk saling menghapus luka. Juga merasakan senang dan duka. Membuat kita tau, Apa itu artinya sahabat dan cinta. #HappyReding! Ig:@rnataptrr_