Bab 4 : New Life in Seoul

99 12 2
                                    

Sedihnya reader masi sedikit. Tlg beri komen dan dukungan ya dan share ceritanya-! ^^
😍😍😍😍😍😍

Tiba diapartemen pamanku, aku masuk kedalam kamar yang paman tunjukkan sebagai kamarku. Apartemen paman memang tidak besar, tapi sangat nyaman.

Setelah membereskan barang-barang bawaan dan masukkan baju kedalam lemari, aku duduk dikasur berlapis selimut blue sky itu.

Aku merenung "apakah aku bisa bertahan hidup dinegara ini, tinggal bersama paman, kuliah dinegara asing ini?".

Aku merasa cemas, apalagi aku sendiri disini. Yah. Aku hanya bisa menjalani seperti air mengalir. "fighting!" tekadku, sambil membuka kamus bahasa korea.

Ku mulai hari pertamaku tiba diKorea dengan belajar bahasa Korea. Aku menghafal kata-kata yang pasti aku ucapkan sehari-hari dan dikampus nanti. Ku juga mulai menonton youtube drama korea, dan lagu korea beserta terjemahannya. Untung dirumah paman dipasang wifi  jadi aku bebas belajar menggunakan youtube, tidak seperti dikosan  ku dulu yang serba menghemat.

Keesokan harinya, alarm hp ku berdering pukul 5.00, aku bangun dan mengambil air wudhu, kulihat dari jendela diluar masi gelap, tapi orang-orang sudah ada yg berjalan kaki dan bersepeda. Orang-orang mulai beraktivitas, hari ini senin hari kedua ku dikorea.

Paman yg melihat ku melihat kearah luar berkata "Hani jalan-jalan keluar saja, melihat pemandangan sambil maraton pagi"

"gapapa paman?" tanyaku ragu.

"ya gapapa, tapi jangan lupa bawa hp ya, kalo ada apa-apa atau tersesat telfon paman" jawab paman tersenyum.

Lalu aku keluar, mengenakan celana panjang abu-abu, sweater merah muda dan berkerudung langsungan. Aku menghirup udara segar saat keluar apartemen, aku mulai jalan, sesekali dijalan ku ambil foto, aku suka memfoto langit. Langit dipagi itu indah, lama-lama langit pagi menjadi biru cerah.

Banyak orang korea yang ku amati, anak SMA yang asik jalan sambil main hp dan mengenakan earphone, karyawan kantor yang jalan dengan tangan melihat hp dan minum kopi. Dan yang kusimpulkan orang korea peduli terhadap dirinya masing-masing, tidak memperhatikan yang lain dan sangat fokus.

Jam menunjukkan pukul 08.03 aku balik arah menuju jalan yang tadi kulewati, sambil ku hafal tempat-tempat sekitar apartemen, disebrang jalan agak jauh kulihat ada toko buku, "ingin kesana ah kapan-kapan", batinku, lalu dipersimpangan depan jalan ada supermarket, dan deretan apartemen ada cafe. "Wow disekitar sini strategis sekali, semua yang ku butuhkan ada" batinku senang.

Muslim In KoreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang