Bab 15 : Pengakuan Cinta ?

18 3 0
                                    

Ga kerasa udah mau end💛✨
Terus dukung ya! Jangan lupa beri bintang dan komentar huhu🥺😭✨💛

***

Aku pergi tanpa kata. Bagaimana hal yg tidak masuk akal ini ia tanggapi, pecaya kah ? Atau hanya mimpi buruk ?

"Ha na" panggil taebin yang melihat aku lari.

aku kembali ke dunia sekarang, aku masuk ke kamarku dan menangis.

***
Keesokan harinya

Entah mengapa semenjak mendengar penjelasan taebin kemarin yang kurang aku percaya itu membuat aku tak bersemangat menjalani hari-hariku disini.

"Ha na ayo sarapan" Teriak bibi dari luar

Aku keluar kamar

"Ha na hari ini puasa bi, langsung kekampus saja" Jawabanku berbohong karna tidak selera makan.

Dikampus tidak seperti biasanya, aku lebih memilih diam dan tidak banyak berbicara.

"Hei kamu kenapa ? Sakit ?" tanya yu na

"ah ga kok"

"Dari tadi kamu diam saja dan keliatan ga bersemangat gitu, cerita aja kalo ada masalah"

Yu na yang ceria mencoba membantu mood ku balik lagi.

Semua aku ceritakan pada yu na dibangku bawah pohon yang teduh itu, aku menangis dan meluapkan semua pada teman yg baru ku kenal dikorea ini.

Yu na mendengarkan dengan penuh perhatian dan menanggapinya dengan penuh ketulusan membuatku lebih nyaman dan tidak lagi menyimpan sesak didada.

"Aku juga masih tidak percaya ada dunia parallel, tapi aku tahu kamu adalah gadis yg jujur dan mendengar tentang ibumu membuat ku lebih yakin bahwa kamu benar" kata yu na sambil memelukku

"Sabar ya ha na, ini pasti sudah menjadi takdir hidupmu"

***

Semenjak taebin menceritakan itu, aku sama sekali tidak pernah bertemu dengannya lagi.

Aku ragu pergi ke toko buku nenek dan bertemu dengannya. Tapi didalam hati ada rasa ingin bertemu, entah sekedar untuk memastikan dia baik-baik saja atau siapa tau dia mau menceritakan lagi tentang apa pun.

Disore hari aku pergi keluar karna bosan, memakai training hitam, sepatu putih, hoodie pastel dan jilbab langsungan hitam adalah ootd sore ini, dan hp yang selalu aku bawa kemana pun.

Aku jalan keminimarket untuk membeli minuman, aku duduk dikursi dan meminum minuman yg kubeli, kebetulan aku bertemu taebin yang sedang duduk makan kimbab disitu.

Aku masih ragu untuk menyapa, tapi taebin melihatku dan terlihat sedikit kaget namun tidak ia perlihatkan.

"Sudah lama aku tidak melihatmu dikampus" Kataku canggung

"Ah iya, aku cuti"

"Ooh.."

Kami terdiam.

"apa kau tidak apa-apa?" tanya taebin

"Iya aku shock saja waktu itu, tapi sekarang aku sudah berpikir bahwa itu pasti takdir dari tuhan, entah itu dibunuh ayahmu atau tidak"

Taebin terdiam mendengar jawabanku, ia terlihat sangat tersentuh dan tidak percaya bahwa aku begitu baik dan ikhlas walau keluarganya sudah membunuh wanita yg tak bersalah.

"Sarange"

Aku sangat kaget dan terkejut.

"Apa aku salah dengar" Batinku.

Terimakasih sudah mebaca wattpad ini💛✨
Jangan luka beri bintang dan komentar✨💛

Muslim In KoreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang