"Sarange"
***
"Mungkin aku terlihat sangat tidak tahu malu dan tidak tahu diri, aku hanya ingin kamu tau bahwa aku benar-benar suka dan cinta sama kamu, ha na"
Taebin melihat dan membuat pengakuan yang begitu mendadak. Aku sampai tidak tau harus merespon apa.
"Ah hei, kenapa kamu bicara seperti itu aku tidak tau harus bagaimana"
"Aku tidak akan memaksa dan membuat kamu banyak pemikiran, aku juga tidak berharap banyak, karna pasti kamu sangat membenci ku"
"Untuk membenci aku tidak seperti itu, untuk apa aku membenci, kamu tidak salah. Hanya saja banyak perbedaan diantara kita..." Jawabku
Taebin terdiam beberapa detik
"Aku akan melakukan apa saja demi kamu, ha na. Tapi jika itu benar-benar dari hatimu, tidak karna merasa kasihan padaku atau karna tampangku yang ganteng" Pernyataan taebin yang sangat percaya diri membuatku tertawa.
"Hahaha, kau sangat percaya diri"
"Cantik" kata taebin yang melihatku tertawa.
"Hah ?" Kataku bingung.
***
Hari demi hari kita lewati, aku dan taebin semakin dekat. Entah mengapa aku tidak bisa membencinya dilihat dari faktor yg telah ayahnya lakukan kepada ibuku, aku tetap mencintainya.
Saat aku sedang duduk ditoko buku, taebin dan seorang laki-laki keluar dari balik rak dimensi itu. Aku rasa pernah melihat seseorang itu. Ia menghampiriku
"Apakah kau ha ra ?"
"Hah ?"
"Aku datang kesini untuk meminta maaf, aku tau permintaan maaf ini sangat terlambat, tapi aku dengar kau adalah anak yang sangat baik hati jadi aku memberanikan diri untuk membuka semua yang telah aku lakukan dan akan memberikan sebanyak apapun uang yang kau minta"
"Ayah !" Teriak taebin mendengar ayahnya yang mengukur semuanya dengan uang membuatnya marah.
"Beginikah cara ayah minta maaf setelah yang kau lakukan kepada keluarganya ?!!"
Aku berusaha menenangkan taebin.
"Oh iya aku sudah dengar dari taebin bahwa paman yang membunuh ibuku demi derajat dan harta bukan ?"
Wajah ayah taebin tampak tidak suka dengan jawabanku.
"Aku sudah memaafkan, karna takdir yg membuat seperti ini, lalu tentang uang, memang aku butuh uang pasti semua orang butuh uang, tapi aku tidak perlu uang dari orang yang membunuh ibuku, terimakasih" Lanjutku sambil membungkukkan badan.
Aku jalan menuju keluar toko buku, sebenarnya hatiku sangat sakit, tapi aku berusaha kuat.
Taebin mengikutiku
"Ha na, aku benar-benar minta maaf, aku sudah berusaha dari dulu supaya ayahku minta maaf dengan tulus tapi.. "
Aku memotong omongan taebin
"Aku tahu, sudahlah aku tidak mau lagi membahas ini, ibuku pasti sudah bahagia disana, ayo kita makan" Ajakku.
***
Aku dan taebin menghabiskan hari-hari kuliah kami bersama. Tidak ada hubungan seperti kata pacar diantara kita, tapi kita saling menjaga, menghibur dan menjalani kehidupan kuliah kami dengan gembira.
Setelah 4 tahun kuliah, aku wisuda, aku kembali ke Indonesia untuk bertemu ayahku, dan disitu aku tidak sendirian, ada taebin disampingku. Dan kabar baiknya ia datang untuk membicarakan hal serius kedepannya.
Kami masih muda, oleh karena itu kami mulai mempersiapkan dari sekarang, taebin mencari pekerjaan diIndonesia dan ia mulai belajar tentang agama islam denganku dan ustad guru ngajiku.
-THE END-
Terimakasih sudah membaca dari bab 1 sampai 16, masih banyak kekurangan dan terus dukung supaya kita belajar bersama-sama💛✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslim In Korea
Novela Juvenil"Kepercayaan itu berbeda-beda" "Apakah kamu percaya bahwa reinkarnasi ada?"