"Yewon-ssi... gwaenchana?"
"Ne? Eoh. Hanya sedikit pusing"
"Baiklah. Aku akan mengatur jadwal pertemuan dengan Tn. Choi. Aku akan kembali"
"Algesseubnida"
Karyawan tersebut meninggalkan Yewon yang sedang memijat kepala diruangannya. Yewon merasa sangat terbebani oleh pikiran yang tidak bisa ia hindari. Belum lagi, ia masih memiliki banyak urusan dengan Yoongi.
"Eottokhaeyaji..."
Kemudian, Yewon melepas kacamata yang ia pakai tadi dan meletakkannya diatas meja. Yewon meraih ponselnya lalu ia mendapati satu pesan belum terbaca dari nomor yang tidak dikenal.
010-xxx-xxx
'Yewon... uri mannaja"Yewon yang sedikit kaget ketika menerima pesan itu pun langsung memblokir nomor tersebut. Jujur, ia sangat takut dengan orang asing yang tidak ia kenal sama sekali. Yewon sangat sulit untuk berinteraksi dengan orang baru. Biasanya, Whee In yang akan membantunya untuk berbicara dengan klien baru.
"Geuge nuguji..? Museobda" ujar Yewon.
*Tok tok!
Dan tepat setelah ia memblokir nomor tersebut, ada yang mengetuk pintu ruangannya. Dengan rasa takut, Yewon berteriak.
"Siapa disana?" Tanya Yewon dengan suara keras. Bukannya menjawab, orang itu malah terus mengetuk pintunya. Yewon pun semakin ketakutan. Ia meraih map kosong yang ada diatas meja. Perlahan-lahan, Yewon mendekati pintu tersebut. Ketika Yewon sudah memegang gagangnya, ia tanpa ragu membuka pintu tersebut dan memukul orang yang mengetuk pintu tersebut.
"SIAPA KAU?! KAU MENERORKU YA?! MICHYEOSSEO?! KAU PIKIR AKU TAKUT DENGANMU?! RASAKAN INI?!"
"YA! KEUMANHAE!! INI AKU YOONGI!! HENTIKAN!!" Teriak korban yang dipukuli. Yewon berhenti memukulinya dan menunduk malu. Sementara Yoongi dengan keadaan rambut yang berantakan menatap tajam kearah Yewon.
"Ya ampun..."
Yewon mengangkat sedikit kepalanya.
"Jwesong–"
"LIHAT APA YANG SUDAH KAU PERBUAT PADA RAMBUTKU?! AKU KEMARI DENGAN NIAT BAIK DAN KAU MALAH MEMUKULIKU?! KAU INI KENAPA?!" Bentak Yoongi.
"Jwesonghaeyo, Yoongi-ssi" ucap Yewon pelan.
"Tidak usah minta maaf. Maafmu tidak akan menghilangkan rasa sakit dikepalaku!" Ujar Yoongi. Yewon memanyunkan bibirnya.
"Bukan salahku kau tidak bersuara. Aku kira kau teroris, karena aku baru saja mendapat pesan–"
"ITU DARIKU, DASAR— tunggu, kau bilang kau dapat pesan terror?? Aku baru saja mendapatkannya"
Yoongi meraih ponsel yang ada disakunya dan menunjukkan riwayat pesan yang ia dapat, dari nomor yang sama.
010-xxx-xxx :
Yoongi-ya... bogoshipeo...
Yewon pun terheran. Siapa yang mengirimkan pesan pada mereka dengan nomor yang sama? Sebelum sempat memikirkan pelakunya, Yewon merasakan pusing yang tak tertahankan hingga akhirnya jatuh pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memoria
FanfictionBagaimana jika orang yang sudah meninggal muncul dihadapanmu, tapi orang itu bukanlah orang yang kau kenang selama 1 tahun ini? ALERT! ALERT! CHANGING STORYLINE