Bohong

123 13 0
                                    

"Uwa! Apa foto ini benar-benar nyata?! Jinjja?!" Teriak Hoseok tidak percaya ketika melihat foto seorang Kim Suga.

"Tentu saja!! Aku dan Namjun sampai bergadang 2 hari hanya untuk ini!! Aku saja tidak percaya melihatnya"

"Oppa, eotteohkewa?"

"Molla" hanya jawaban singkat yang dilontarkan oleh Yoongi kepada Eunbi.

*BRAKK!!

   Suara bantingan pintu menyusup kedalam perbincangan mereka. Orang yang menciptakan suara itu adalah Min Yerin, adik perempuan Yoongi yang berada di Amerika selama 1,5 tahun. Kini, ia datang dengan raut wajah sedih dan kecewa.

"Oppa..! Apa itu benar?!" Tanya Yerin tanpa menjelaskan apa maksudnya.

"Seolma..!" Eunbi menyadari apa maksud pertanyaan itu. Ia mengalihkan pandangannya kearah Yoongi.

"Oppa, apa kau..!" Eunbi menatap Yoongi tidak percaya. Yoongi hanya bisa menatap adiknya dengan tatapan rasa bersalah. Hanya satu kata yang bisa ia katakan sekarang.

"Yerin-ah..."







"...mianhae"

~~~~~

"Kenapa kau lakukan itu, Yoongi??" Seokjin meminta alasan pada Yoongi atas apa yang sudah ia lakukan. Namun, Yoongi tak kunjung berbicara.

"Yoongi, jawab aku! Kenapa kau tidak bilang pada Yerin bahwa dia sudah mati?!" Seokjin menaikkan nada bicaranya tanda ia sedang menahan amarhnya.

"Mianhae, hyung. Aku melakukan ini untuknya" ucap Yoongi. Seokjin membuang napas kasar. Ini pertama kalinya Yoongi salah mengambil langkah dimata Seokjin. Seokjin masih tidak percaya bahwa Yoongi menyembunyikan tentang 'kematian Umji' pada adiknya sendiri.

   Tidak lama, Eunbi turun dari lantai dua (tepatny dikmar bekas Seokjin) dengan wajah kecewa yang ditujukan pada Yoongi. Yoongi tahu dia akan melakukan itu, jadi ia mencoba untuk tetap tenang.

"Aku tahu apa maksud reaksi wajahmu itu, Eunbi" ucap Yoongi tanpa menatap wajah Eunbi. Eunbi kembali menatap tajam Yoongi.

"Katakan saja, Eunbi. Aku akan mendengarkan" Eunbi berjalan mendekati sofa tempat Yoongi duduk. Ia berdiri tepat disamping Yoongi. Yoongi hanya diam tanpa melihat kearahnya.

"Wae, oppa? Jawab aku. Kenapa kau sembunyikan?" Eunbi semakin tidak tahan dengan sikap Yoongi yang tenang. Perlahan, ia mengepalkan telapaknya upaya menahan amarah. Seorang namja sadar dan berusaha menarik Eunbi menjauh dari Yoongi.

"Eunbi, tenanglah"

"Aku–! Aku tidak bisa tenang, Taehyung-oppa!" Eunbi semakin tidak tenang.

"Taehyung-ah. Biarkan saja. Dia pantas untuk marah" ucap Yoongi tanpa menatap Eunbi. Ia akan menerima semua amarah Eunbi terhadapnya. Namun, bukannya kembali marah, Eunbi malah menangis. Eunbi terduduk, tak mampu menahan emosinya. Ia terlalu lemah untuk melampiaskan semuanya dalam bentuk amarah. Yoongi berdiri dari tempat duduknya, mendekati Eunbi dan duduk dihadapannya.

MemoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang