[03.00]
"Ugh... kepalaku pusing..." keluh Yewon dengan pelan. Setelah 13 jam, Yewon akhirnya terbangun dari ketidaksadarannya. Ia tidak sadar sudah berapa lama ia tertidur. Kini, dia sudah tidak bisa kembali tidur. Ia menatap ke langit-langit kamar inap sambil merenung.
Apakah aku sudah tertidur cukup lama? Harusnya aku mengikuti perkataan Whee In Eonnie...
Yewon mengubah posisinya menjadi duduk dan melihat sekitar. Dapat ia lihat Jimin yang sedang tertidur dikasur kosong yang ada disebelahnya dan Yerin yang tertidur di sofa serta laki-laki yang tak ia kenal juga tidur di sofa itu. Sebenarnya, Yewon juga bingung, bagaimana ia bisa berakhir di rumah sakit. Tapi, ia pikir ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya.
*klik!
Terdengar suara pintu terbuka, Yewon kembali berbaring dan pura-pura tidur. Lagipula, ini sudah sangat larut. Siapa yang tiba-tiba datang di waktu yang malam ini?
Apa itu pencuri?! Itu bodoh! Siapa yang mencuri dirumah sakit, dasar Yewon bodoh! Aku sangat penasaran!
Yewon mencoba untuk mengintip untuk mengetahui tamu yang tidak diundang tersebut. Dan Yewon terkejut saat melihat Yoongi yang meletakkan rantang makanan diatas meja. Yewon pun mencoba untuk tidak berpikir terlalu jauh terhadap sikapnya.
Mungkin saja itu untuk Nn. Min. Tidak mungkin untukku, mengingat sifatnya yang dingin padaku...
Tidak lama, Yoongi pun keluar dari kamar inapnya. Setelah memastikan kepergian Yoongi, Yewon kembali dengan posisi duduk. Entah kenapa ia merasa sedih, mengingat makanan yang dibawakan itu bukan untuknya.
"Yewon!"
"Oppa! Irreonasseo? Apa aku mengganggu tidurmu?" Tanya Yewon saat melihat Jimin terbangun dari tidurnya. Jimin bangkit dari tempat tidurnya, dan kemudian duduk disebelah Yewon.
"Tidak, aku hanya bermimpi buruk. Aku sangat mengkhawatirkanmu. Ada apa denganmu? Kau tahu sudah berapa lama kau pingsan tadi?" Ujar Jimin dengan pelan agar tidak membangunkan yang lain.
"Maaf... aku merepotkan kalian..."
Jimin menghela napas.
"Tidak apa-apa. Yang penting kau baik-baik saja. Apa kau ingin makan? Kau melewatkan jam makan malam""Aku... sedikit lapar" jawab Yewon.
Jimin beranjak dari tempat duduknya kemudian mendekati meja. Ia menemukan rantang makanan yang dibawa oleh Yoongi tadi.
"Oppa! Jangan sen—"
"Eoh?! Ada catatannya!"
"Apa?"
"Makanlah saat kau sudah bangun, Yewon"
*Deg!
Yewon tidak menyangka. Ternyata, makanan tadi memang untuknya. Yoongi belum pernah sebaik ini padanya. Rasa sedihnya menghilang seketika.
"Baiklah, kalau begitu. Ayo makan!"
°•°•°•°•°
"Apa kau perlu bantuan, Yewon?"
"Tidak, aku bisa sendiri"
Yewon yang mencoba berdiri kemudian kehilangan keseimbangan kemudian ditangkap oleh Jimin sebelum akhirnya ia menyentuh lantai.
"Hati-hati. Tubuhmu masih lemah..." ujar Jimin. Yerin yang tadi melihat Yewon terjatuh pun ikut membantu menopang tubuh Yewon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memoria
FanfictionBagaimana jika orang yang sudah meninggal muncul dihadapanmu, tapi orang itu bukanlah orang yang kau kenang selama 1 tahun ini? ALERT! ALERT! CHANGING STORYLINE