7

8 1 0
                                    

.
.
.
.
Baru nulis lagi nih maafkan aku yg masih labil ini wkwkwk.
Selamat membaca sayang❤










Rasanya benar kata orang, tidak ada persahabatan antara seorang lelaki dn perempuan tanpa ada perasaan lebih diantaranya. Awalnya aku juga tidak percaya dengan kalimat itu, tapi ternyata Tuhan mengizinkan aku merasakannya, merasakan sendiri bagaimana kata2 itu bekerja.

Malam itu adalah hari dimana aku semakin yakin namun juga diliputi rasa ragu. Bagaimana tidak, Arif adalah pria pertama yang baru kukenal saat masuk smk. Sikapnya yang sangat manis kala itu membuat siapapun yang melihat pasti mengira bahwa aku adalah kekasihnya.

Esoknya, seperti biasa aku berngkat sekolah bersama ita, diperjalanan ita sempat bertanya2 tentang hari kemarin padaku. Malu rasanya jika aku menceritakan apa yang terjadi antara aku dan Arif malam itu.

"eh Na, denger2 kemaren katanya lo jalan berdua yaa sama si Arif, wah ada apa nih? "

Mati aku, darimana Ita tau semalam aku pergi dengan Arif.

"hah kata siapa? Sotau banget deh lo."

"dari gaya bicara lo kaya gitu aja udah  ketauan bener Na"

"hehe iya sih emang kemaren gue jalan sama Arif, tapi emangnya kenapa kan wajar temen sama temen jalan bareng, emangnya harus sama pacar doang yang kaya begitu"

"huh dasar ga cerita2 nih, yaa emang gpp juga sih Na, cuma kan aneh aja, ketumbenan banget si Arif ngajakin lo jalan"

"ahh udahlah Ta gausah dibahas, lagian intinya tuh gua emang gaada apa2 sama Arif"

"gaada atau belum ada" kata Ita sambil merangkul ku dan tersenyum seperti orng meledek.

"ngga ihh udah ahh yuk cepetan ntar telat masuk kelas lagi"

Aku dan Ita segera melanjutkan perjalanan, aku tak ingin hanya karena kami membahas Arif, akhirnya kami malah terlambat.

Sesampainya di sekolah aku dan Ita langsung duduk ditempat masing2, Ita duduk tepat dibelakangku.
Pagi itu aku belum melihat Arif, karena biasanya setiap pagi dia akan datang ke kelasku untuk bercanda dengan teman2 nya yang lain.
Aneh kenapa aku malah mencari dia, bukanya bagus dia tidak ke kelasku hari ini.

Saat aku sedang asik memperhatikan sekitar sambil mencari Arif, tiba2 Monik datang menghampiriku dan duduk di depanku sambil memutar badannya mengahadapku.

"eh Na kemaren itu lo beneran pacaran yaa sama si Arif?"

Deg.

"hah apaansii Monik kan lo juga tau kalo gue cuma temenan sama si Arif."

"yakali gitu, atau jangan2 sebenernya si Arif emang suka sama lo, cuma lo nya aja yang kurang peka"

"ihh ya ngga lah monik, gimana bisa sii temen jadi pacaran"

"bisa aja kalo lo suka juga sama dia."

Perkataan Monik sontak membuat aku terdiam sejenak dan memikirkan hal yang ia katakan.

"yeehhh malah diem, bener ga tuh? "

Triiinnnggggg

Untunglah bel masuk menyelamatkanku.

"eh udah bel ngobrolnya nanti lagi yaa monik"

Aku dengan cepat mengluarkan buku sambil pura pura membacanya, sampai monik kembali menghadap kedepan dan membelakangiku.

Trriiiinnnggggg (bel pulang berbunyi)

"Anaaa" suara perempuan yg sudah tidak asing di telingaku.

ANTARA AKU, KAU, DAN RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang