~sempat mengira bahwa dia mencintainya~
Aku tidak tau kenapa, tapi setiap sampai dirumah aku selalu memikirkan perkataan Arif padaku, aku selalu tersenyum ketika mengingat dia memanggilku kurcaci, meski terdengar menyebalkan ditelingaku tapi aku berfikir bahwa itu adalah panggilan istimewa nya untukku. Ahh bodoh kenapa aku harus memikirkannya dan menganggap yg tidak2.
Saat dijalan pulang, aku banyak bercerita kepada Ita tentang Arif yg menanyakannya tadi siang, namun Ita bilang padaku dia tidak merespon lelaki manapun karna dia sebenarnya sudah memiliki pasangan. Mendengar Ita bicara begitu, hatiku rasanya sedikit lega dan agak sedih. Aku lega karna Ita ternyata bisa menjadi wanita yg setia pada pasangannya, tpi aku juga sedih karna mungkin aku akan menjadi single sendirian hahahaha.
Sampai dirumah aku lgsng berganti pakaian dn membuat sebungkus mie instan.
Triinnggg..
Suara itu datang dr handphone ku, menandakan ada pesan masuk. Aku langsung menghampiri meja tv dan mengambil hp yg kutaruh disana. Saat aku melihat siapa pengirimnya ternyata dia adalah Arif. Aku tidak tau mengapa dia mengirim pesan padaku.
*weeyyy kurcacii*
*apa sih kurcaci2*
*ehehehe jangan marah dong kn becanda doang itu*
*iyaiya kenapa kok tumben kirim pesan ke aku?*
*emng knpa sih gaboleh, udh punya cowo yaa*
*ihh sotau deh*
Iya begitulah isi pesan singkatku dengan Arif, kalau kalian mau tau, aku mengetik dn membalas pesannya sambil tersenyum dn entah memikirkan apa, rasanya aku tak ingin cepat2 mengakhiri pembicaraan dengannya. Arif adalah pria pertama yg aku kenal di sekolah dan mengirim pesan padaku.
Seiring berjalannya waktu, aku dn Arif semakin sering berkomunikasi. Entah itu membahas pelajaran, atau bahkan membicarakan hal yg tidak penting. Tetap saja rasanya sama, selalu bisa membuatku tersenyum dan tak ingin mengakhirinya.
Aku pernah sempat berfikir bahwa Arif menyukai Ita, dia mendekatiku karna ingin mendekati Ita. Tapi ternyata aku salah, dia sebenarnya memang ingin menjadi temanku dan Ita.
Waktu demi waktu aku, Ita, dan Arif sering bermain bersama, entah mengerjakan tugas, jalan2 keluar, makan dn hal lainnya hampir kami lakukan bersama. Jika kami ingin pergi nonton atau sekedar jalan2, kami tidak hanya bertiga tapi ditemani oleh pacarnya Ita, terkesan seperti orang yg sedang melakukan double date memang, tapi kenyataannya aku dn Arif hanya berteman. Tapi itu semua tak masalah asalkan kita senang dan tidak merepotkan siapapun.
Melewati beberapa bulan aku semakin banyak mengenal teman baru, bukan cuma Ita dan Arif saja, tapi ada Gea, Fanny, Retha, Monik, Fredy, dn masih bnyak lagi yg lain.
Yang tadinya aku pulang hanya bersama Ita, sekarang lebih sering baramai ramai. Senang rasanya punya banyak teman, dn bisa tertawa bersama. Tapi ternyata aku merasakan hal lain pada teman pria pertama ku. Iya, itu adalah Arif:)

KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA AKU, KAU, DAN RASA
Cerita Pendek"kurcaciii" Teriakan itu sudah tak asing bagiku. Dia yg membuat segalanya berubah, mulai dari keadaan hingga sampai pada perasaan. "tapi seneng kan tuh" Membuatku ingin lompat dari motornya dan berlari meninggalkan dia. "eh jangan terlalu deket nta...