Explanation

3.8K 562 80
                                    

Jungwoo menolak untuk menatap Lucas. Ia lebih memilih untuk menatap keluar jendela tanpa berniat untuk melepaskan genggaman Lucas yang terasa begitu nyaman saat ini. Lucas pun hanya terkekeh pelan kemudian mulai menjalankan mobilnya mengingat waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh kurang lima menit.

"Pak."

"Hm?" Tanya Lucas yang masih terfokus dengan jalanan di hadapannya.

"Saya mau bilang sesuatu."

"Bilang aja."

"Bapak gantengnya kelewatan banget hari ini saya mau mimisan aja liatnya. Besok jangan ya?"


{}


Setelah sesi jemput yang sangat menyenangkan dan menggemaskan bagi Lucas, kini mereka sudah sampai di sekolah. Well, hanya Lucas sebenarnya. Tadi, Jungwoo memaksa untuk diturunkan di ujung jalan karena tidak mau keluar dari mobil Lucas saat kondisi sekolah sudah cukup ramai. Lucas sebenarnya tidak meminta Jungwoo untuk turun, tapi anak itu keukeuh untuk turun dengan mengancam bahwa ia tidak akan mau bertemu dengan Lucas hari ini. Yah, walaupun sebenarnya Lucas masih bisa bertemu dengan Jungwoo di jam pelajarannya, tapi entah mengapa otak Lucas jadi tidak sejenius biasanya.

Lucas memarkirkan mobilnya kemudian keluar dan berpura-pura sibuk dengan sesuatu di tasnya sembari menunggu siluet Jungwoo terlihat di ekor matanya memasuki gerbang. Setelah Lucas melihat sosok manis itu, ia sontak berjalan dengan cepat ke arah Jungwoo lalu tersenyum dan memulai sandiwaranya.

"Selamat pagi, Syailendra. Sudah belajar untuk ulangan hari ini?" Tanya Lucas yang membuat Jungwoo memicingkan matanya.

"Udah." Jawabnya singkat. Lucas mengangguk dan tersenyum puas sembari menyamakan langkahnya dengan Jungwoo.

"Good. Gampang kan materinya?"

"Hm," Lucas menoleh ke arah Jungwoo tidak percaya bahwa sikap Jungwoo bisa berubah dalam waktu tidak sampai 10 menit.

Well, sebenarnya Jungwoo itu bete. Soalnya, saat ia baru saja masuk gerbang tadi, kupingnya sudah panas mendengarkan ucapan murid-murid perempuan yang membicarakan penampilan berbeda Lucas pagi ini. Tuhkan, Jungwoo bilang juga apa. Fix, setelah hari ini ia tidak akan pernah membiarkan Lucas berpenampilan seperti itu lagi ke sekolah.

Ditambah lagi, setelah Lucas berjalan bersamanya melewati lorong sekolah, kedua telinganya bertambah panas ketika mendengar berbagai komentar-komentar yang mengagung-agungkan Lucas hari ini. Kan ia juga tampan! Tapi Jungwoo akui sih Lucas hari ini memang berkali-kali lipat lebih menarik daripada biasanya. Tapi hei! Jungwoo juga tidak kalah tampan dari Lucas kan?! Kenapa tidak ada yang mengagung-agungkan dirinya juga?!!

Tapi itu hanya sebagian kecil dari hatinya sih, sebagian besar yang membuat dirinya panas itu adalah api cemburu. Jujur, ini juga kali pertama Jungwoo melihat Lucas dengan penampilan seperti itu. Ada rasa tidak suka yang muncul ketika Lucas menjadi topik pembicaraan hangat mengenai penampilannya pagi ini. Jungwoo juga bahkan tidak menyangka bahwa Lucas bisa menjadi semenarik ini. Selama berbulan-bulan ia mengenal Lucas dan berbagi ranjang dengannya, Jungwoo tidak pernah melihat Lucas yang seperti ini.

"Hei, kok bengong sih?" Tanya Lucas.

"Saya lagi ngapal rumus, pak." Bohong dan Lucas tau itu. Bab SPLDV ini tidak ada rumus. Lucas pun hanya menghela napasnya pelan.

"Saya ada salah, ya?" Jungwoo menoleh kemudian menggeleng pelan.

"Pak rambutnya diturunin, ya. Silau, saya duluan." Ucapnya kemudian tersenyum kecil dan berlalu meninggalkan Lucas yang hanya tersenyum lebar.

Teacher | Caswoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang