"Mungkin lebih baik kita udahin hubungan ini. Tolong ngertiin saya."
{}
Jungwoo seketika melotot kemudian menatap Lucas yang tampak tidak ingin melihatnya.
"Tapi saya salah apa?"
Lucas terdiam tanpa berniat untuk menjawab.
"Oke, bapak boleh ngusir saya tapi seenggaknya kasih tau letak kesalahan saya, pak. Saya akan menghormati keputusan bapak untuk udahin hubungan ini asal saya tau apa salah saya, pak. Nggak usah mikirin tentang perasaan saya, sesalah apapun itu saya terima kok pak, dengan begitu saya kan bisa berubah. Mana ada guru yang mau muridnya nggak berubah jadi lebih—"
"Kamu nggak denger ya? Saya butuh waktu untuk semua ini Jungwoo. Jangan sampai saya mengatakan hal-hal selanjutnya yang seharusnya nggak saya katakan pada kamu." Ucap Lucas jengah.
Jungwoo mulai kesal, ia bahkan tidak mendapatkan jawaban yang ia mau dari Lucas.
"Pak, saya tau bapak butuh waktu, iya saya paham, ngerti banget malah. Bapak udah ngomong berkali-kali tentang itu sampe mual sendiri saya dengernya. Jika bapak emang pengen udahan yaudah saya hormati keputusan bapak, tapi seenggaknya kasih saya satu alasan kenapa saya harus setuju sama keputusan yang bapak buat secara sepihak ini?" Tanya Jungwoo.
Lucas kembali terdiam. Entah apa yang dipikirkannya, ia hanya ingin Jungwoo enyah dari pandangannya saat ini. Itu saja.
Ingin sekali Lucas menjawab pertanyaan sama yang selalu dilontarkan Jungwoo sedari tadi, tetapi Lucas pun tidak tau jawabannya. Semenjak mengenal anak itu, Lucas merasa tolol. Sebab berbagai pertanyaan-pertanyaan sederhana yang dilontarkan oleh anak itu ia tidak pernah bisa menjawabnya.
"Kamu nggak akan ngerti." Ucap Lucas melembut tapi masih menolak untuk menatap Jungwoo.
"Jadi... saya harus nyerah?" Tanya Jungwoo. Ia mengalihkan pandangannya ke arah jendela di sampingnya.
Suara Lucas tercekat. Jauh di lubuk hati Lucas, ia sangat berharap bahwa Jungwoo tidak akan menyerah sampai di sini. Egois memang, tapi itu lah yang dirasakannya.
"Pak, saya nggak pernah mau suudzon sama bapak. Soalnya kata mum and dad, suudzon itu nggak baik. Saya cuma mau denger dari bapak langsung alasan yang tepat kenapa saya harus menyerah. Itu aja, kok." Jungwoo cukup jenuh dengan percakapan yang seperti tidak ada ujungnya. Ia pun menghela napasnya pelan.
Percuma juga ia memaksa, Lucas pasti tidak akan menjawab pertanyaannya.
Tapi apakah ini waktunya untuk menyerah?
Apakah semudah ini?
Jungwoo bahkan telah berjuang secara fisik dan pikiran demi bisa dekat dengan Lucas. Kebetulan saja waktu itu dewi fortuna sedang berbaik hati padanya sehingga ia bisa terlibat di dalam sebuah hubungan dengan Lucas. Tapi apakah kali ini dewi fortuna sedang tidak memihaknya?
Demi apapun Jungwoo tidak bisa melepaskan Lucas begitu saja. Meskipun hubungan mereka baru berjalan selama kurang lebih 7 bulan, tetapi Jungwoo bahkan sudah menyukai Lucas lebih dari satu tahun yang lalu. Semudah itukah perjalanan asmaranya kandas? Bahkan kandasnya juga bisa dibilang tidak masuk akal.
Lucas dengan tiba-tiba menghela napasnya sehingga membuat atensi Jungwoo teralihkan.
"Jika kamu bertanya apa yang salah, hubungan ini yang salah. Hubungan kita ini adalah suatu kesalahan. Semoga kamu bisa kembali ke jalan yang benar ya, Jungwoo." Ucap Lucas sembari menoleh ke arah Jungwoo dan menatap dalam di kedua matanya dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher | Caswoo [✔]
Fanfic"Nah, setelah limitnya selesai maka ketemu kan hasilnya 10, terus dikali 52 jadi sama dengan?" -wlc "I LOVE YOU PAK!" -kjw . . . . . [Completed] Comedy, romance, mature. ©Jungsushii 2019 #1 in Luwoo #1 in Lucaswong #1 in Wonglucas #1 in Huangxuxi #1...