Bingung

5.4K 733 70
                                    

"Eh, Pak Lucas ngapain di sini? Bukannya guru-guru pada rapat? Loh wu, kok seragam lo berantakan banget sih, itu kancing atas—ASTAGA JUNGWOO KALIAN ABIS NGAPAIN?!"

Deg.

{}


Jungwoo membeku sedangkan Lucas hanya menatap datar Taeyong dan juga Mark yang kini tengah berada di hadapan mereka.

"Udah lah, yong gak usah halu gitu ah." Ucap Mark pada Taeyong yang kini sedang menatap Jungwoo dengan memicingkan matanya.

"Maaf ya pak, temen saya emang suka usil mulutnya." Lanjut Mark lagi. Lucas hanya menggeleng pelan.

"Hehehehe, panik amat. Bercanda si. Ya kan kali aja gitu, iseng-iseng berhadiah alias jackpot." Seketika Jungwoo menghembuskan napasnya lega mendengar ucapan Taeyong dan Mark yang ternyata hanya bergurau.

Haahh, tidak tau kah mereka seberapa panik Jungwoo tadi? Bukan masalah jika hanya kegeb melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan, yang membuatnya panik adalah reaksi Lucas nantinya jika memang betul mereka tertangkap basah.

Iyalah.

Jungwoo panik. Jika Lucas ngambek, bisa-bisa tidak dikasih jatah oleh Lucas nanti. Bahkan yang lebih parah, mungkin ia malah akan dicampakkan oleh lelaki itu.

Tidak, Jungwoo tidak mau.

"Yeee, bercanda gue wu. Gak usah panik gitu sih. Pak Lucas ngapain deh di sini? Bukannya guru-guru lagi pada rapat ya?"

Jungwoo pun menoleh ke arah Lucas dan Taeyong bergantian. Di sisi lain, Jungwoo sangat paham bahwa temannya ini sedikit menaruh curiga pada mereka. Pasalnya, kini Taeyong sedang menginterogasi Lucas secara tidak langsung.

"Rapat diadakan di jam istirahat kedua. Kalian sendiri ngapain coba di sini? Bel istirahat aja belum bunyi. Pelajaran siapa sekarang?"

"Pelajaran Bu Liaja, pak. Dosky gak masuk katanya rapat makanya kita ke sini mau nyamperin si uwu, eh taunya ada bapak. Sekalian deh saya mau ngecek si Jungwoo, aman kan, pak? Gak pingsan?" Ucap Taeyong yang dibalas pelototan oleh Jungwoo.

"Uyong, diem." Ucap Jungwoo dengan sedikit nada ancaman.

"Enggak."

"Oke deh, pak."

"Yaudah, saya mau ke ruang guru dulu. Jungwoo, rapihkan seragam kamu. Saya permisi." Ucap Lucas yang kini sudah berlalu pergi meninggalkan Mark dan Taeyong yang tengah menatap Jungwoo dengan tatapan penuh selidik.

"Apa?" Tanya Jungwoo.

"Lo abis diapain lagi sama pak Lucas, wu?" Tanya Mark.

"Gak diapa-apain sih, dosky cuma ngeliat doang. Udah, yuk kelas. Badan gue remuk banget." Untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan lain yang akan dilontarkan oleh oleh kedua temannya itu, Jungwoo pun berjalan dengan cepat meninggalkan Mark dan Taeyong dengan sejuta pertanyaan yang memenuhi pikiran mereka.

{}

16:15

Rapat masih berlangsung ketika bel pulang sekolah dibunyikan. Seperti biasa, Jungwoo akan menunggu Lucas di ruang osis sendirian. Namun, sepertinya kali ini ada pengganggu. Pasalnya, Mark dan Taeyong kini tengah berada di ruang osis tengah duduk di hadapannya dengan beberapa bungkus cemilan lidi-lidian di tangan mereka. Beberapa menit yang lalu, mereka secara tiba-tiba masuk ke dalam ruang osis membuat Jungwoo bingung.

"Wu, panas banget napa di sini, nyalain kipas yak." Ucap Taeyong yang segera menyalakan kipas angin dengan kuat putaran paling besar. Jungwoo hanya menghela napasnya dan mengeratkan jaket abu-abu yang dipakainya. Ia sedikit heran, tumben-tumbenan kedua manusia itu tidak langsung pulang tetapi malah ikut bersama Jungwoo di ruang osis dengan alasan malas pulang ke rumah.

Teacher | Caswoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang