1

5.7K 306 9
                                    

Tahun ke empat, kim lalisa gadis yang pernah terdampar di dunia joseon dunia yang penuh cinta baginya, hari2 gadis jenius itu penuh di landa kerinduan kepada pemuda yang selalu mengisi hatinya, empat tahun sudah berlalu tetapi lalisa tak pernah berfikir untuk menyingkirkan oh sehun pangeran bungsu joseon dari hatinya.

Lalisa begitu sangat mencintai pangeran tampan itu, matanya memandang jauh ke arah sungai han, setiap hari, setiap detik, dan setiap waktu. Kim lalisa selalu menunggu cintanya datang untuk menemuinnya, mustahil bukan.

Lalisa pernah berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu menunggu dan menanti sehun datang ke dunianya, tapi sudah empat tahun lamanya sehun tidak kunjung menemuinya.

"Kau kapan menemuin ku.? Lisa tersenyum miring, hatinya berdenyut nyeri tanganya mengusap lembut air mata yang membasahi pipinya.

"Aku seperti orang bodoh, menunggu hal yang tidak munkin! Apakah kau marah pada ku oh sehun.? Kenapa kau marah pada ku.? Apa karna aku pergi tak memberitahumu atau karna kau sudah tak mencintaiku lagi."

Lisa terisak pilu, fikirannya kalut entah kemana. Setan apa yang membisiki dirinya hingga ia berjalan ke pagar pembatas sungai han, lisa meremat pagar itu kuat matanya memandang dalam ke arah dalam sungai, dan.....

Byuuuurrrrrrr___

Lisa melompati pembatas sungai dan menengelamkan dirinya sendiri ke sungai han, lama2 nafasnya mulai terkuras matanya terasa berat tubuhnya mulai terkulai ke dasar sungai, "aku mencintaimu pangeran"ucap lisa sebelum ia benar2 menutup mata dengan senyum tipisnya.

"TIDAK............."
peluh bercucuran di sekujur tubuh pangeran bungsu joseon, pangeran itu menyerka peluh di dahinya matanya mengeluarkan air mata, entah kenapa hatinya ikut merasakan sakit dan juga sesak "kenapa, kenapa aku bermimpi seperti itu, oh tuhan ada apa ini.?"

Sehun turun dari ranjangnya berjalan keluar, jaemin yang melihat tuannya dalam keadaan tidak baik2 saja sempat merasakan kekahawatiran.
"Pangeran, anda baik2 saja.?"

Pangeran bugsu itu menatap jaemin sekilas, ia memandang bulan yang bersinar begitu terang, "aku merindukannya"

Ketujuh pangeran joseon tengah berada di aula utama kerajaan joseon, sang raja tengah memandang putranya satu persatu, kerajaan joseon saat ini berjalan begitu sangat baik, tidak ada konspirasi di dalamnya, raja siwon sangat lega beberapa tahun ini joseon menjadi kerajaan paling terhormat di negri ini.

"Aku sudah mulai tua, bahkan tahta ini harus berpindah tangan kepada orang yang tepat, ucap sang raja.

Para pangeran saling memandang satu sama lain, pangeran OH SEHUN, yang diam membisu tak tertarik untuk mengelukan argumen ataupun pertanyaan kepada sang raja.

Suho, menatap adik bungsunya itu, suho mengerti jika sehun belum siap untuk naik tahta pangeran sulung itu berganti menatap sang raja, "yang mulia apakah ini tidaklah tergesah-gesah, saya rasa pangeran mahkota belumlah siap."

Para perdana mantri kerajaan saling berbisik, padahal mereka semua tahu jika pangeran mahkota sudahlah matang untuk menduduki singa sana kerajaan, "maaf yang mulia, kami merasa pangeran sehun sudahlah sangat matang untuk mengantikan kedudukan anda." Ucap salah satu perdana mantri kerajaan

"Saya mengerti putra bungsu saya, saya tidak akan mendesaknya untuk segera menduduki singa sana kerajaan, biarkan dia memikirkan semuanya setelah itu kita akan mendengarkan keputusannya.

Semua orang yang berada di aula kerajaan mengangguk setuju, sang raja menatap sehun.
Sehun hanya menunduk pangeran mahkota itu menjadi lebih dingin dan juga pendiam, empat tahun yang lalu membuatnya berubah total, jarang sekali para hyungnya melihat senyum terbit di bibir merahnya.

GADIS DARI MASA DEPAN IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang