15

3.4K 207 17
                                    

Semenjak kematian jaehyun kerajaan joseon membaik, tak ada lagi pemberontakan ataupun ancaman bagi anggota keluarga.

Raja dan ratu hidup dengan baik bersama seluruh rakyat joseon, semua orang bahkan sudah menanti-nantikan kehadiran calon pewaris selanjutnya.

Ya karna lalisa hamil, ratu joseon itu tengah mengandung buah hatinya dengan raja joseon oh sehun.

Menginjak bulan kedelapan lalisa kerapa sekali menyusahakan orang2 yang ada di sekelilingnya, bagaimana tidak manjanya ibu hamil begitu sangat melekat di dalam dirinya.

Raja sehun sempat sedikit kewalahan, tetapi ia sanggup melakukan apa saja demi orang2 tercintanya. Lalisa hamil tak sendiri sebab kehamilannya dan roseana terpaut hanya dua bulan saja.

"Eonn."

"Hem."

"Aku bosan, dengan perutku yang seperti ini aku tak bisa memanjat pohon pinang lagi."

"Jika kau ingin lalukan saja lalisa."

Lalisa berdecak sebal, kedua ibu hamil itu tengah berada di taman kerajaan. Raja sehun tak ingin istrinya jauh dari jangkauannya. "Menyebalkan."

Lalisa merucutkan bibirnya sambil menatap pohon pinang yang ada di depannya. "Jangan mengumpat lalisa, anakmu nanti akan bertingkah jelek."

Lalisa mengelus lembut perutnya yang sudah membesar itu. "Bisakah aku meminta tuhan, biarkan sehun saja yang mengalami hal seperti ini."

Seketika tawa roseana mengema, kening lalisa berkerut ia tak tahu apa yang di tertawakan putri roseana.

"Kau kenapa eonni?"

"Haha, kau lucu sekali lalisa. Bagaimana bisa raja mengantikan posisimu, aku bahkan tak berani membanyangkannya."

"Ck! Menyebalkan. Ini semua ulah raja mesum itu, jika tak meminta semalam tiga kali ini semua tak akan terjadi."

Lagi2 roseana tertawa kencang, sungguh polos wanita yang menyandang ratu itu. Rasanya roseana ingin sekali menyumpal mulut jujurnya oh lalisa.

"Aduhh, sudah cukup lalisa. Kau membuatku sakit perut, apakah kau tak sadar jika ucapanmu begitu mengelikan?"

Lalisa mengeleng lucu, "apakah ada yang salah. Bahkan aku belum cerita semuanya eonni."

"Kau gila, jika raja tahu apakah kau tau apa yang akan terjadi selanjutnya."

Lagi2 lalisa mengerutkan dahinya, bahkan ratu joseon itu tengah menikmati kue kering buatan mina. Roseana mengeleng pelan, "jangan mengatakan apapun lagi lalisa, jika kau mengatakannya lagi kupastikan alas kakiku ini terbang kemulutmu.

Lalisa mengangguk patuh, pelayan istana membungkuk hormat takkala raja dan pangeran joseon melewati mereka. Lalisa dan roseana belum menyadari kedatangan suami mereka.

"Kau sedang memakan apa ratu?" Sontak lalisa tersedak dengan kue yang baru saja masuk kedalam mulutnya. Seketika sehun menyambar air putih yang ada di atas nampan yang di pegang pelayan dan memberikannya pada sang istri.

"Berhati-hatilah lalisa."

"Apakah kau tidak sadar kau yang mengagetkan ku pangeran?" Lalisa menepuk pelan dadanya, rasanya saat ini ia ingin sekali memaki-maki suaminya itu.

Sehun menghela nafasnya kasar.
"Baiklah, aku minta maaf."

"Kau tak apa lalisa?" Lalisa mengelengkan kepalanya pelan, menatap roseana yang tengah menatapnya khawatir.

"Aku baik2 saja eonni."

"Ya sudah kalau begitu, aku akan kembali kekamar." Lalisa dan sehun mengangguk.

GADIS DARI MASA DEPAN IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang