"Lalisa, kau dimana?"
Jisoo mendengus kesal, sebab lalisa tak kunjung ketemu juga.
Para putri itu tengah bermain petak umpet, menghilangakan kebosanan mereka dengan cara membuat permain seru.Lalisa menganjurkan bahwa permain petak umpet itu sangat seru, tetapi gadis cantik itu tak kunjung jisoo temukan.
"Bagaimnaa kau melihat lalisa bersembunyi dimana.?"
"Eonni, mana kami tahu. Gadis itu kan pandai permainan ini." Jisoo menghela nafasya jengah. "Baiklah, kalian bantu aku mencari lalisa." Ucap jisoo yang berjalan mengelilingi taman kediaman pangeran mahkota itu.
Ya, perayaan di pusat kota telah usai. Para pangeran dan putri kembali kekerajaan, tapi dengan sembuhnya lalisa hanya sehun yang mengetahuinya. Putri dan pangeran itu ingin memberikan kejutan kepada saudara2nya.
"Pasti jisoo eonni tengah mencariku, hik-hik kau tak akan menemukan ku kali ini eonni." Ucap lalisa yang tengah bersembunyi di atas pohon.
"Salam raja." Ucap seluruh pangeran joseon, mereka saat ini berada di aula utama kerjaan joseon. Raja siwon memanggil ketujuh putra untuk menghadap dirinya, raja tampan itu mengangguk mendengar ucapan salam hormat dari putranya.
"Apakah kalian tahu kenapa aku memanggil kalian?" Ketujuh pangeran saling melempar pandangan mereka.
"Tidak, yang mulia raja." Jawab semua pangeran.
Raja siwon tersenyum. "Bulan biru telah tiba, besok malam sehun akan menjalani ritual penobatan sebagai seorang raja."
"Besok malam ayah?" Raja siwon mengangguk, "apakah ada masalah?" Ucap raja siwon, para pangeran mengeleng. Tapi tidak dengan sehun, pangeran mahkota itu tengah memikirkan sesuatu.
D.o yang tepat di sebelahnya menatap adiknya heran, "apa yang fikirkan sehun?"
Sehun menatap hyungnya sekilas, "baiklah yang mulia raja." Raja siwon mengangguk, "siapkan dirimu untuk besok malam pangeran sehun." Sehun hanya mengangguk, setelah kepergian sang raja para hyungnya mendekati adik bungsunya itu.
"Sehun?"
"Aku sudah memikirkannya hyung, kris hyung." ucap sehun yang tengah menatap kris, Pangeran kelima itu mengangguk.
Sehun melangkah pergi meninggalkan aula utama kerajaan, ke lima saudaranya itu menatap punggung sehun nanar. "Apakah pilihan sehun tepat?"
"Aku yakin padanya kai."
"Bahkan cara berfikirnya sulit untuk di tebak."
"Kau seperti tak mengenal adikmu chanyeol." Mereka semua saling melempar pandangan ke arah sehun yang mulai menghilang dari balik pintu besar.
"Lalisa, keluarlah."
"Hadis nakal, keluar atau akan aku pukul pantatmu."
"Roseana, bicaramu vulgar sekali."
Tegur jeynni."Biar dia cepat keluar eonni."
"Gadis aneh, kau dimana? Apakah kau di mana ulat bulut."
"Jeynni, bahkan ulat bulu takut pada gadis aneh itu." Gerutu jisooya.
"Aku sudah lelah eonni, gadis itu tak kunjung ketemu juga."
Ucap roseana yang tengah menyerkah peluhnya."Ya, memangnya hanya kau saja? Aku juga. Tapi kita harus mencari kemana lagi gadis nakal itu."
Jeynni mengedihkan bahunya enteng, " kita pulang saja eonni."
"Lihatlah hari sudah mulai gelap."
"Tapi bagimana dengan lalisa."
"Nanti dia keluar sendiri eonni, lihat saja."
"Tapi-"
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS DARI MASA DEPAN II
Romance18+ kembalinya kim lalisa ke kerajaan kuno membuat semua orang bahagia, termasuk pangeran mahkota oh sehun. tapi bagaimana jika lalisa tidak mengingat mereka semua, bagaimana jika lisa tampak asing dengan tempat itu.? cerita ini lanjutan dari cerita...