14

2.1K 159 10
                                    

Braaakkkkkk....

"Hahaha, hai putri lalisa. Apa kabar."

"Siapa kau? Dan kenapa kau bisa masuk kesini. Jaemin, jaemin." Teriak lalisa.

"Haha, kau memanggil orang yang sudah mati di depan kamarmu."

Keempat putri itu menatap tajam kerah lawan bicara mereka, "omong kosong, tak munkin."

"Apakah kau ingin melihatnya putri cantik? Bawa jasad sialan itu masuk." Anak buah jaehyun membawa jasad jaemin yang penuh dengan darah, mata keempat putri joseon membulat sempurna.

"Jaemin." Ucap lalisa pelan.

Jaehyun membuah jasad jaemin tepat di depan lalisa, "kau jahat." Mata lalisa mulai berair, rasanya ia ingin lari dan memeluk sehun. "Pangeran sehun." Ucap lalisa pelan.

"Hem, kau tahu putri kenapa aku terlalu berbuat kejam. Itu semua karna kau ya, karna kau gadis sialan, kedatanganmu membuat bencana di semua keturunan keluarga kami. Aku sangat menbencimu, tetapi karna kau cantik aku mulai menyukaimu, tapi pangeran oh sialan itu,cih. Jaehyun membuang ludahnya asal, dia merebut semua yang harusnya menjadi milik ku, termasuk kau." Tunjuk jaehyun kearah lalisa.

"Tak akan pernah! Manusia laknat sepertimu tak akan pernah pantas untuk menduduki kerajaan ataupun mendapatkan lalisa." Jeynni menatap nyalang kearah jaehyun.

"Putri jeynni, ucap jaehyun menanpilkan smirknya. Kau sangat cantik seharusnya kalian semua menjadi selir2ku, bukan melah menikah dengan pangeran biadab seperti keturunan ketiga kerajaan."

"Tutup mulutmu tuan! Lalisa menyerkah airmatanya, berani sekali kau berbicara seperti itu. Apakah seperti ini keluargamu mendidik dirimu, hem. Bahkan dari sudut mana pun kau tak pantas untuk menguasai kerajaan."

Jaehyun mengepalkan kedua tangannya, rahangnya mengeras dan matanya menatap tajam kearah gadis yang sangat ia sukai."berani sekali bibir indahmu berucap seperti putri." Jaehyun melangkah mendekati lalisa dan ketiga putri lainnya, senyum setannya ia tampilkan membuat keempat putri joseon itu memandang takut.

"Jangan medekat." Jaehyun tak mengubris ucapan sang putri, kakinya terus melangkah kearah lalisa. Keempat putri itu benar2 di buat takut,kaki keempat putri itu melangkah mundur di saat kaki jaehyun melangkah maju.

"Jangan takut calon selir dan calon ratuku, aku tidak akan menyakiti kalian."

Jisooya mendorong kuat tubuh jaehyun yang mulai menghimpit mereka, "kau,berani sekali kau berbuat seperti ini kepada kami."

Jaehyun memiringkan kepalanya,senyum nakalnya membuat putri2 jijik melihatnya. "Aku hanya ingin mencium bau harum dari calon2 selirku."

Tangan jaehyun terulur untuk menyentuh wajah lalisa, roseana dan jeynni menampik tangan pemuda yang tak mereka kenal. "Sialan kau, jangan coba2 menyentuh lalisa."

"Aaggh- minggir kau." Jaehyun mendorong jeynni dan juga roseana hingga terjatuh, jisooya tak tinggal diam melihat saudari2nya di perlakukan kasar. Tetapi wanita kodratnya memang lemah sehingga ia pun ikut terjatuh saat jaehyun mendorongnya kuat.

Lalisa menatap nyalang kearah jaehyun, ia benar2 tak suka dengan tingkah laku pemuda yang ada di hadapannya saat ini. "Kau kasar sekali, apa ini ajaran kedua orang tuamu untuk menyakiti seorang wanita." Jaehyun tersenyum remeh, bahkan ia tahu jika lalisa sedang menahan takutnya.

"Aku fikir putri secantik dirimu akan bersembunyi di belakang suaminya, em. Tapi boleh juga menguji dirimu sayang."

Tangan jaehyun terulur untuk menyentuh lalisa, tetapi tangannya terhenti saat tangan lain meremat begitu sangat eratnya. Bukan, bukan roseana ataupun jeynni yang melakukan itu tetapi raja joseon oh sehun. Ia sangat tak suka prilaku laki2 yang ada di sebelahnya itu, cih. Bahkan sehun sangat tak suka jika wanitanya di sentuh oleh orang lain.

GADIS DARI MASA DEPAN IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang