🎈 pusing 🎈

447 63 2
                                    

🎈🎈🎈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🎈🎈🎈

"Rame banget sih." Arin berjalan memasuki gedung sekolahnya. Pagi ini sekolahnya sangat ramai.

Maklum, penerimaan siswa baru. Makanya Arin harus berkali kali mengucapkan kata 'permisi' supaya ia bisa berjalan menuju kelasnya.

Sesampainya Arin di koridor kelas 3 ia bernafas lega, keadaan tak seramai koridor kelas 1 dan kelas 2. Apalagi di bawah, banyak reporter yang datang. Mengingat sekolahnya memang sekolah seni dan banyak idol kpop yang bersekolah disini.

"Rin! Duduk sama gue yuk!" Seru Kangmin saat Arin baru saja memasuki kelasnya. Arin mengangguk setuju.

"Emang mina kemana?"

"Masih izin, persiapan konser terakhirnya I.O.I"

"Oooh." Sahut Arin sambil mengangguk anggukkan kepalanya.

"Mark dateng gak?" Tanya Kangmin tiba tiba.

Arin mengendikkan bahunya tanda ia tak tahu. Tak lama ada Dayoung yang masuk ke dalam kelas mereka dengan nafas yang tak beraturan.

"Kenapa day?"

"Anu. Mark. Itu. Mark."

"Mark kenapa?!"

"Mark jatoh di tangga."

"KOK BISA?!"

"Gue gak tau. Mending lo berdua samperin dia di uks deh."

"Oke day thank you."

"Hadeh ngapain sih tu bule kanada. Heran gue." Gumam Kangmin.

"Kebanyakan main sama lo sih min. Dia jadi goblok gitu."

"Kasar amat itu mulut."

"Peace."


🎈🎈🎈

"Haha hehe haha hehe. Makanya kalo jalan tu diliat jalannya, jangan sambil liat kanan kiri depan gak diliat. Untung cuma keseleo, kalo sampe cidera parah gimana?" Arin dan Kangmin yang hendak masuk kedalam uks pun mengurungkan niat mereka.

Mendengar suara perempuan yang mereka kenal membuat Arin dan Kangmin saling bertatapan. Lebih tepatnya meragukan telinga mereka.

"Siapa?" Tanya Arin. Dan Kangmin hanya mengendikkan bahunya, walaupun dalam otaknya berusaha menghilangkan negative thinking nya.

"Heh lo berdua ngapain?" Tiba tiba Jihoon menepuk bahu mereka berdua dari belakang. Membuat mereka berdua sedikit melompat karena terkejut.

"Ngagetin aja lo tuh." Jihoon hanya memamerkan cengirannya kepada Arin yang sudah memasang wajah kesal.

"Maap gak sengaja. Lagian ngapain lo berduaan? Biasanya kan lo sama Mark dan lo sama Mina."

Jihoon seketika fokusnya berpindah kepada objek di belakang Kangmin dan Arin serta memasang wajah herannya karena yang namanya baru saja ia sebut baru keluar dari uks dengan Mina yang merangkul Mark. Lebih tepatnya memapah Mark untuk berjalan.

Arin pun mengikuti arah pandang Jihoon. Senyum masam pun langsung terpampang diwajah Arin.

"Hoon. Laper gak? Ke kantin yuk cari jajan." Ucap Arin dan langsung menarik lengan Jihoon untuk pergi menuju ke kantin meninggalkan Mark, Mina serta Kangmin yang baru menyadari situasi yang ada.

"Katanya gak masuk?" Tanya Kangmin sarkas.

Mark hanya diam dan melepaskan papahan Mina perlahan. Ia hanya bisa memandang punggung Arin dan Jihoon yang sudah hilang dari pandangannya.

"Aku dapet izin gak latihan."

"Oh kirain disempet sempetin masuk karena Mark ga ada jadwal."

Mina terdiam. Mark menatap Kangmin tak percaya.

Namun, Mark masih menahan emosinya. Tak mungkin kan ia bertengkar dengan keadaan kaki keseleo begini? Sama saja ia mencari mati.

"Apa apaan sih. Ngaco kamu."

Kangmin langsung beranjak pergi setelah melihat Mina kembali memegangi Mark yang tidak bisa berdiri tegak.

Mark menghela nafasnya panjang. Ia sangat amat faham Arin pasti cemburu, begitu pula dengan Kangmin. Ini memang salah, sangat salah. Ia harus menghentikan ini semua sebelum terlambat.

"Stop Min. Jangan kaya gini. Gue takut."

"Takut kenapa?"

"Persahabatan gue hancur cuma gara gara urusan cinta. So, stop. Jangan terlalu over ke gue."

🎈🎈🎈

MALMING!

✔ Something Went Wrong ; Mark Arin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang