🎈 susulan 🎈

929 130 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🎈🎈🎈

"Rin ayok cepetan." Desak Mark membuat Arin tergesa gesa mengambil tempat pensilnya. Kemudian berlari menyusul Mark yang sudah bertengger di pintu kelas.

"Lo sih makan kelamaan!" Amuk Arin yang sekarang sudah berjalan cepat bersama Mark menuju ke ruang guru.

"Ya gue laper. Masa salah gue?" Elak Mark.

"Iya lah salah siapa tadi pagi nggak sarapan?" Balas Arin.

Hingga mereka tiba di depan ruang guru mereka terus berdebat.

"Udah diem. Nanti abis susulan baru dilanjut." Potong Mark. Dan Arin memukul pelan lengan Mark. Bisa bisanya berfikiran melanjutkan perdebatan tak penting mereka?

Mereka pun masuk ke dalam ruang guru dan menemui Lee saem untuk meminta soal susulan ulangan harian matematika karena kemarin Arin ada jadwal bersama Oh My Girl dan Mark juga baru pulang dari showcase di thailand.

Setelah mendapat soal, mereka berdua menuju meja yang biasa dipakai untuk rapat guru. Tapi berhubung tak ada rapat guru, Lee saem menyuruh mereka berdua mengerjakannya disana.

Ada satu perempuan yang sudah duduk manis dan sibuk mengerjakan soal soal matematikanya.

Mark dan Arin saling lirik, karena merasa tak asing dengan wajahnya. Namun, mereka mengurungkan niat untuk mengganggu perempuan itu dan lebih memilih segera mengerjakan soal matematika yang sudah ada dihadapan mereka.

Selama mengerjakan soal soal itu, Mark berkali kali mengacak rambutnya.

Mark Lee, sangat jenius ketika bermusik tapi sangat payah dalam pelajaran sains. Memang Tuhan maha adil.

Berkali kali juga Mark menyenggol lengan Arin, mengirim kode untuk membantunya. Tapi sayang, Arin terlalu sibuk mengerjakan soalnya sendiri.

Walaupun Arin juga tak begitu ahli, tapi ia tetap mengerjakannya sebisa yang ia mampu dan tidak menghiarukan Mark yang meminta bantuan.

Hingga perempuan yang ada dihadapan mereka kasihan kepada Mark.

"Sst.. Soalmu kode berapa?" Tanya perempuan itu. Mark mendongakkan kepalanya.

"Huh? Oh kode 02. Kalau lo mau nanya jangan ke gue. Gue ga bisa." Jawab Mark spontan. Perempuan itu terkekeh pelan.

"Oo kode soalnya sama. Lo yang belum nomer berapa? Kalo gue udah gue kasih tau jawabannya." Bisik perempuan itu santai.

"Wih mantap. Nomer 7,9 sama 15." Kata Mark tanpa ragu.

Arin yang ada di samping Mark hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Mark yang sungguh memalukan.

Oh lupa Mark memang suka malu maluin.

1 jam setengah kemudian, mereka bertiga sudah selesai mengerjakan ulangan susulan mereka.

Arin tersenyum kepada perempuan yang tadi memberi contekan kepada Mark secara cuma cuma.

"Hai. Oh My Girl Arin sunbaenim kan?" Sapa perempuan itu. Arin mengangguk canggung.

Ini disekolah dan ada yang memanggilnya sunbaenim itu sungguh aneh.

"Hehe... Iya. Jangan panggil aku sunbaenim. Sangat aneh ditelingaku. Namamu siapa?" Balas Arin dengan sopan.

Perempuan itu tersenyum sambil menunjukkan eyesmilenya.

"Namaku Dayoung. Lim Dayoung dari kelas sebelah hehe."

Mark hanya dibelakang mereka berdua, mengikuti mereka yang berjalan sambil asik berbincang.

Bahkan Mark mendengar mereka berdua sudah tak secanggung tadi.

"Gue harus ngerasa terima kasih apa kesel ya? Kan tadi gue udah dicontekin tapi sekarang gue jadi dikacangin Arin." Gumam Mark yang tentunya tidak didengar dua perempuan yang berjalan didepannya.

"Eh Day. Beneran lo bentar lagi debut?" Tanya Arin kepada Dayoung.

Dayoung mengangguk semangat. Tapi detik berikutnya ia sedikit muram.

"Iya. Tapi cuma dikenalin dulu sih. Ntar debut resminya masih belum dikonfirmasi kapan."

Arin menepuk punggung teman barunya itu.

"Sabaar. Gue yakin lo pasti segera debut. Ntar kita bisa main main di backstage!"

"Iya! Oh iya. Abis ini jangan sombong sombong ya kalo ketemu gue." Arin mengangguk.

"Pasti! Ga bakal sombong."

"Yaudah daaah. Daah Mark-sshi." Mark menoleh sedikit ke arah Dayoung dan mengangguk kecil.

"Udah puas ngacangin gue?" Sindir Mark yang sekarang sudah ada disamping Arin.

"Siapa yang ngacangin?"

"Lo lah siapa lagi? Tadi gue minta bantuan ngerjain aja gak lo toleh sama sekali. Trus ini tadi lo asik banget ngobrol sama siapa, day? Dayi? Dayeong? Ah itulah."

"Nih ya Mark. Gue gak ngacangin lo. Pertama tadi gue aja ngerjainnya cap cip cup masa mau bantuin lo. Kedua, salah lo sendiri dieeeeem mulu. Dah gue ngantuk mau bobo di kelas."

Mark hanya bisa memutar bola matanya kesal. Dan tersenyum paksa terkesan mengejek Arin.

Sementara Arin? Dia benar benar segera masuk ke kelas, duduk di bangkunya, dan tidur dengan meletakkan kepalanya di lipatan tangannya.

Yang penting Arin mendapat teman baru hari ini. Mark? Mendapat bantuan contekkan hari ini.



🎈🎈🎈

WJSN - Lim Dayoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WJSN - Lim Dayoung

🎈🎈🎈

Minal Aidzin Wal Faidzin semuanyaaa ❤️❤️ Be a better person after this Ramadhan ❤️❤️

Angpau/? nya transfer bisa kaliii.ggg xD

✔ Something Went Wrong ; Mark Arin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang