Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎈🎈🎈
"Min, sini!" Kangmin tersenyum kemudian berjalan menghampiri Mina yang duduk sendirian di salah satu bangku yang ada di taman sekolah.
"Kenapa?" Tanya Kangmin.
"Mau sandwich gak?" Tawar Mina sambil menyodorkan kotak bekalnya.
"Bikin sendiri?" Kangmin mengambil satu potong sandwich dari kotak bekal Mina.
"Nggak. Dibikinin Sejeong unnie." Jawab Mina. Ia menatap lurus kedepan dan tetap memakan sepotong sandwich yang ada ditangannya.
"Oooh... Gimana di Produce?"
"Ya gak gimana gimana. Cuma ya minggu depan udah final. Doain ya." Ujar Mina sambil memamerkan eyesmilenya. Kangmin mengangguk semangat.
"Pastilah. Makanya optimis, usaha maksimal, jangan lupa doa jugaa."
"Hooh. Makasiih."
Kemudian hening, mereka terlalu fokus melanjutkan acara makan mereka.
"Ntar kalo lo debut, lo ga bisa pacaran ya?" Tanya Kangmin tiba tiba dan membuat Mina malah tertawa.
"Halah pacaran doang apa yang ada di otak lo?" Ledek Mina membuat Kangmin menggaruk tengkuknya.
"Y..ya nggak gitu."
"Canda Min." Mina terkekeh pelan. Kangmin menoleh, memandang wajah imut Mina. Senyum tipisnya sangat menenangkan bagi Kangmin.
"Jadi?" Mina menatap Kangmin.
"Apanya?"
"Ya yang tadi."
"Oh yang soal pacaran itu ya?" Kangmin mengangguk.
"Ya kalo kata Yuna sih asal gak ketauan mah gapapa. Toh kita dasarnya remaja, emang waktunya suka sukaan pacar pacaran yakan?" Kata Mina.
"Iya. Mina."
"Apa?"
"Kalo lo pacarannya sekarang gimana?" Mina tertawa karena menyadari bahwa sedari tadi Kangmin terus mengajukan pertanyaan kepadanya.
"Ya kalo ada pasangannya mah gue ga masalah." Jawab Mina enteng sambil menutup kotak bekalnya yang sudah kosong.
"Kalo gitu." Mina masih terdiam. Bohong kalau ia tidak peka dengan arah pembicaraan Kangmin saat ini.
"Mina, mau gak kamu jadi.."
"Ini dua bocah dari tadi dicariin juga. Mentang mentang si Arin sama Mark lagi izin, gue lo tinggalin sendirian." Omel Donghyun. Dan ia malah mendapat satu toyoran dan laki laki yang berdiri disampingnya.
"Trus gue apaan kalo lo sendirian?" Protes Minseok.
"Lo kekecilan sih jadi gak keliatan."
"Perlu gue kasih cermin gak? Lo juga pendek." Kangmin menghela nafasnya.
"pacarku..." gumam Kangmin.
Mina tersenyum. Walaupun dua manusia kecil dihadapannya sangat berisik, ia mendengar kata terakhir yang digumamkan oleh Kangmin.
Mina mendekatkan bibirnya ke telinga Kangmin dan membisikkan satu kalimat.
Satu kalimat yang membuat mereka berdua resmi menjadi sepasang kekasih hari ini.
"Iya, aku mau jadi pacar kamu."
Senyum Kangmin merekah, membuat Minseok dan Donghyun yang ada di depan mereka terheran. Mina juga sedikit menundukkan kepalanya karena semburat merah telah menghiasi kedua pipinya.
"Lah lo berdua kenapa dah?" Tanya Minseok heran.
"Tauk kek orang gila aja tiba tiba senyum senyum sendiri gitu." Sahut Donghyun.
Tanpa memperdulikan celotehan Donghyun dan Minseok, Kangmin langsung menarik Mina kedalam pelukannya.
Oh tentu saja Mina membalas pelukan Kangmin.
"Ebuset lo berdua ngapain woi?!"
Lagi, Kangmin tak memperdulikan mereka dan seenak jidatnya malah mencium kening Mina dihadapan teman temannya itu.
"HEEEH!"
"Berisik ah lo pada." Protes Kangmin pada akhirnya.
"Ya lo berdua ngapain macem orang pacaran gitu hah?" Tanya Donghyun yang tidak terima melihat pemandangan semacam itu dihadapannya.
"Ya gue sama Mina emang pacaran."
Minseok dan Donghyun membelalakkan mata mereka.
"SEJAK KAPAN?!"
"Barusan."
"HAAAAAAAAAAH?!"
Lalu Minseok dan Donghyun malah saling berpelukan meratapi nasib mereka yang semakin mengenaskan tanpa pasangan disamping mereka .gak. Mereka trainee, harus ingat bahwa memiliki pacar adalah hal yang beresiko untuk mereka.
Tapi Kangmin dan Mina sepertinya memiliki satu pemikiran yang sama hingga mereka memutuskan untuk menjalin hubungan.
