03. Protection

268 47 42
                                    

"Persahabatan itu
melindungi seperti ayah,
menyayangi seperti ibu,
mendengar layaknya seorang kakak,
dan mengerti layaknya seorang adik."

~Anonim

※※※

Seunyoun terbangun dari tidurnya akibat cahaya yg mengintip masuk melalui celah gorden yg menutupi dinding kaca besar kamar yg berada di lantai dua kediaman keluarga Cho. Ya, balkon dan kedua kamar yg ditempati Seungyoun dan Yohan di rumah itu hanya dipisahkan oleh dinding kaca besar dengan penghubung pintu kaca juga. Desain seperti itu adalah permintaan dari Seungyoun. Katanya agar ia tetap bisa melihat pemandangan langit malam dari dalam kamar jika saja cuaca di luar sedang dingin. Di balkon rumah itu juga ada sebuah telescope yg biasa Seungyoun gunakan untuk melihat bintang-bintang. Asal tau saja, meskipun Seungyoun itu terkenal dengan sifat tidak bisa diam, pecicilan dan juga bobroknya. Tapi Seungyoun juga memiliki sifat melankolis di dalam dirinya.

Bahkan Seungyoun juga memiliki sisi manis dan romantis. Terbukti dengan adanya beberapa lagu grup band Xsters yg ia tulis sendiri dengan lirik-lirik yg mampu membuat siapa saja yg mendengarnya terbawa perasaan. Alias baper.

Biasanya Seungyoun menulis lagu di balkon rumahnya di saat senja atau malam hari dengan bermodalkan alat tulis dan juga gitar kesayangannya. Seungyoun bilang waktu terbaik untuk mendapatkan inspirasi adalah saat senja dan malam hari. Waktu di mana langit menjadi tampak sangat indah. Terutama saat golden hour, membuat perasaannya terhanyut. Pantas saja katanya Yohan sangat menyukai Golden hour.

Seungyoun menggeliat-geliat di atas tempat tidur, meregangkan tubuhnya. Lalu dengan mata yg masih terpejam ia meraba-raba sisi ranjang di sampingnya. Kosong. Tidak ada tanda-tanda tubuh seseorang. Ia membuka kedua matanya. Dan benar saja. Sepertinya Yohan sudah bangun lebih dulu. Seungyoun melirik ke arah jam di atas meja di samping ranjang milik Yohan itu. Sudah pukul delapan lewat tiga puluh menit.

"Kemana sih tu anak? Ga kecapean sama sekali apa, udah bangun aja," gumam Seungyeon.

Seungyoun heran dengan Yohan yg sepertinya sudah bangun sejak pagi mendahului dia. Apakah anak itu tidak kelelahan akibat perjalanan jauh dari Paris ke Korea yg memakan waktu tempuh yg tidak sebentar. Apa Yohan tidak jet lag. Apalagi setelah apa yg mereka lakukan tadi malam hingga hampir dini hari. Ia saja sampai lelah dan bangun kesiangan.

Emang ngapain sih Youn sama Yohan semalam? :'D

Hayooo...ngapain coba?
































Hee tenang guys.. mereka ga macam-macam kok. Lagian mana berani Seungyoun berbuat yg aneh-aneh ke Yohan. Bisa-bisa namanya dicoret dari kartu keluarga, mengingat sang Bunda, Ayah, serta kakaknya yg sangat menyayangi Yohan.

Setelah lelah menangis dan melepaskan rindunya pada Seungyoun tadi malam, Yohan jadi merasa sangat lapar. Ia pun baru ingat kalau semenjak berangkat dari Paris dan kemudian tiba di Korea, ia belum makan sama sekali. Jadilah Yohan mengajak Seungyoun untuk melihat makanan di dapur. Tapi sialnya tidak ada makanan sama sekali dan bahan-bahan untuk dimasak di kulkas pun habis. Sepertinya Bunda belum sempat belanja keperluan dapur. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk mencari makan di luar.

Yah walaupun cukup susah mencari tempat makan yg masih buka tengah malam seperti itu apalagi dengan cuaca yg cukup dingin akhir-akhir ini. Untunglah setelah hampir satu jam berkeliling, mereka pun menemukan sebuah rumah makan yg buka 24 jam.

A BROKEN Promise || YounHan♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang