04|Four Family

2.5K 156 4
                                    

Hidup berlimpah harta tidak lah menyenangkan bagi Jenni, gadis itu kini sedang dalam mode bosan. Dia beberapa kali menggerutu, mengutuk kakak laki lakinya itu yang meninggalkannya di mansion bersama para bodyguard dan maid

"Emang dasar anjing si Mino itu" Sudah keberapa kalinya Jenni mengumpati kakaknya

"Nona, mau makan apa untuk siang ini?" Tanya maid kepada Jenni

"Aku tidak mau makan dirumah, aku mau keluar sebentar lagi dengan temanku" Jenni bohong, selama ia hidup, ia tidak pernah mempunyai teman yang memang benar benar teman. Maksudnya, teman temannya hanya memanfaatkan kekayaan nya saja bukan untuk memang ingin berteman dengan Jenni

"Baiklah nona" Maid itupun menunduk dan kembali bekerja seperti semula

"Bohong banget gue, padahal temen aja ga punya. Suka sedih ngeliat hidup gue" Gumam Jenni

Kini Jenni sudah berpakaian rapi dan akan berangkat untuk makan siang bersama temannya, padahal makan sendiri

"Aku pulang saat semua sudah berkumpul. Kabari kakak juga orang tuaku kalau aku mau keluar, dan kabari aku setelah mereka pulang. Mengerti?" Ucap Jenni kepada pelayan pribadinya

Memang disini sudah disiapkan, pelayan pribadi, maksudnya itu untuk menemani Jenni sebenernya pelayan tersebut juga berlaku untuk kakak nya

"Mengerti dan faham nona" Pelayan tersebut mengangguk dan membantu Jenni mengenakan jaketnya

Walaupun Jenni kaya, Jenni tidak sombong. Dia setiap bulan di ajari orang tua nya untuk menyumbang dari sisihan uang saku Jenni, mereka juga tidak akan memberi anak anak mereka kebebasan yang terlalu

Jenni memarkirkan mobilnya di parkiran cafe, setelahnya dia masuk

"Ngenes banget sih hidup gue" Keluh Jenni, setelahnya ia memanggil waitress untuk memesan makanan

Jenni melihat sekitar, dia melihat ada pasangan seumurannya ngedate, dan dia juga melihat beberapa remaja sebayanya yang tertawa bersama teman temannya, "Andaikan gue bisa kaya mereka"

Setelah dari cafe, Jenni pergi ke mall, untuk bermain di time zone. Dan memang keberuntungan, dia bertemu kakaknya yang sedang bersama teman temannya.

Samperin ga ya? Kalo gue kesana.. Udah ah samperin aja, Jenni membatin

"Ck. Ternyata.." Jenni bersedekap memandang kakaknya bosan

"Nih kakak lo bawa pulang gih, ngerusuh ae dari tadi" Adu temennya Mino ke Jenni

Sekarang udah lengkap di rumah semua, dan tadi setelah Jenni menyeret Mino keluar mall dengan Mino yang terus saja cerewet akhirnya sekarang bisa pulang

"Anak mami mau ngomong apa sih?" Tanya mami lembut, karena emang Jenni tadi katanya mau ngomong penting sampe sekarang diem aja ga ngomong ngomong

"Cepet elah. Gue penasaran" Mino natep Jenni kepo

"Sabar dong!" Jenni malah melotot ke Mino, "Jadi gini mami, anak mami yang cantik ini pengen pindah sekolah dan anak mami ini pengen pindah rumah juga keadaan" Kata Jenni

"Maksudnya gimana sayang? Pindah keadaan?" Tanya papi bingung

"Hem.. Jenni mau punya temen mam, Jenni ga mau di sekolah itu lagi. Jenni emang ga pernah cerita soal temen temen Jenni ke mami papi juga abang, sekarang Jenni mau ngomong semuuuuaaa yang Jenni alami di sekolah itu" Jenni berhenti untuk menarik nafas

Setelahnya ia melanjutkan, "Jenni di sekolah sebenernya ngga punya temen, selama ini Jenni selalu bohong kalo Jenni pergi sama temen. Padahal nyatanya Jenni pergi sendiri. Kenapa Jenni ngga sama temen Jenni di sekolah? Karena temen temen Jenni hanya ingin manfaatin Jenni aja, papi sama mami begitupun Jenni ga pernah tau, selama ini secara ga langsung Jenni membantu orang tua mereka yang ingin berbisnis dengan perusahaan papi, secara ga langsung Jenni ngasih jalan ke mereka tentang cara juga bantuan untuk berbisnis dengan perusahaan papi" Jenni diem bentar

"Jadi, selama ini kalau client papi dengan mudah mengambil hati papi, dia dapat info itu dari anak mereka yang temennya Jenni. Jadi Jenni mutusin untuk pindah sekolah juga pindah keadaan" Jenni melihat papi dan maminya

"Maafkan kami sayang, kami terlalu--" Jenni menyela omongan maminya, "Nggak mi, bukan salah siapa siapa kok. Jadi Jenni mutusin ini, Jenni bakal pindah dari mansion dan hidup layaknya orang biasa, papi sama mami boleh kok ngasih fasilitas ke Jenni tapi jangan terlalu berlebihan-yang keliatan kalo Jenni itu sebenernya kaya"

Mami nya udah nangis aja, anaknya, Jenni nya, putrinya bicara hal tersebut yang membuat hatinya sakit karena keadaan putrinya, "Papi ijinin kamu. Tapi papi ngga mau kamu kesusahan, papi disini selalu awas in tingkah kamu. Juga uang saku dan fasilitas yang papi berikan selama ini tetap di kamu" Ucap papinya

"Aku bisa nerima uang saku tapi untuk fasilitas aku harus memilih dulu papi.." Kata Jenni

Mino nyahut, "Gue ikut sama lo"

"Papi sama mami setuju kalau kamu mau memilih fasilitas dulu, asal kamu ijinin abang kamu ikut juga" Kata mami

"Iya" Jawab Jenni, dan setelahnya mereka memeluk Jenni seakan Jenni mau meninggalkan mereka selamanya

Jennie as Jenni

Jennie as Jenni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mino as Mino

Mino as Mino

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Strongest || BlackvelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang