Mask

11.4K 868 308
                                        

"YEONJUNIEEEEEE~"

Suara nyaring itu menggema di koridor yang sudah mulai ramai, karena bel istirahat baru saja berbunyi.

Para siswa yang kebetulan ada di koridor memandang jengah sosok kumal yang berteriak barusan. Oh lihat saja bajunya yang kusut dan rambutnya yang- astaga! Sudah berapa lama dia tidak keramas?

"Ck.. dia datang lagi urus sana" Siswa ber name-tag Choi Beomgyu itu berbicara sambil mendengus pada teman sebangkunya yang kini memasang wajah lelah.

"Aku sudah sangat tidak tahan Beom, apa kabar harga diriku yang selalu dibuntuti oleh makhluk tak jelas itu"

Choi Yeonjun yang berbicara. Si tampan yang dikenal semua orang di sekolah. Pintar, rajin ya meskipun lemah dalam bidang olahraga, tapi parasnya luar biasa.

"Hyungie... Sobinie datang! Ayo ke kantin bersama!"

Si kumal Choi Soobin. Murid baru di sekolah itu. Tidak punya teman, mudah ditipu, dan menjijikkan. Itu kata para siswa disana. Soobin masuk ke sekolah ini dua bulan yang lalu, dan langsung mengejar Yeonjun dari saat pertama bertemu.

Soobin itu ceria, wajah bodohnya membuat semua orang tertawa. Membully Soobin adalah salah satu hiburan terbaik. Lakukan apa saja padanya, bebas. Dia tidak akan menangis ataupun mengadu.

Oke, kembali pada si kumal yang sekarang sudah berdiri disamping si tampan yang masih terduduk di kursinya.

"Pergilah Bin, aku lelah" Yeonjun berbicara seraya mengistirahatkan kepalanya pada tangan yang dilipat di meja.

"Ah kau lelah? Apa perlu sesuatu? Akan aku bawakan!" Soobin berujar dengan senyum bodohnya. Membuat Choi Beomgyu berdecih jijik.

"Hei kumal! Lihat lah! Apa kau cocok berjalan bersama Yeonjun? Apa kau tak malu ditolak berkali-kali?"

Soobin terdiam sesaat setelah mendengar kalimat tanya dari Beomgyu. Kemudian tersenyum lebar sambil menatap kedua mata Beomgyu
"ehehehehe... Annyeong Beomgyu"

Beomgyu merengut kesal. Kemudian berdiri dari bangkunya. "Lihatlah Yeonjun! Dia bahkan tidak normal"

Yeonjun menghela nafas lelah. Dua manusia di hadapannya ini benar-benar sangat berisik.

"Aku tidak butuh apapun, aku hanya ingin kau pergi Soobin"
Tatapan Yeonjun tepat pada mata bulat Soobin.

"Ah baiklah! Nanti pulang sekolah, aku tunggu Hyungie! Hehehehehe~~"
Kemudian berlari kecil untuk ke kelasnya. Sambil sesekali menyapa orang yang berpapasan dengannya. Dan berakhir dengan dorongan ataupun makian. Dia tidak membalas. Dia hanya akan tertawa kecil dan membungkuk meminta maaf.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bel pulang sudah berbunyi 30 menit yang lalu. Dan tinggal beberapa siswa yang masih berada dilingkungan sekolah. Termasuk si kumal Choi yang sedang berdiri dengan senyum lebar di gerbang sekolah. Menanti Yeonjun.

"Apa hyungie lupa?"
Soobin menggerutu sambil mengerucutkan bibirnya. Dia sudah pegal sebenarnya. Tapi, mau bagaimana lagi, dia sangat ingin pulang dengan Yeonjun.

2jam. Dan Soobin sekarang memutuskan untuk berjongkok disisi kanan gerbang.

"Hei nak, apa kau tidak pulang?" Seorang yang ia ketahui penjaga sekolah itu menghampirinya. Soobin menggeleng sambil tersenyum.
"Tidak Ahjussi. Aku sedang menunggu seseorang"

Penjaga sekolah itu mengernyit bingung. "Menunggu jemputan? Tunggulah di halte sana, aku harus mengunci gerbangnya"

Seketika Soobin berdiri dengan mata membulat. "Kenapa dikunci? Bukankah masih ada siswa di dalam?"
Oh, sungguh Soobin belum melihat Yeonjun keluar.

Hurt's REMAKE [Yeonbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang