SEBUAH MISI

137 29 9
                                    

   Jam menunjukkan pukul 07.30 choi soobin,jeon nara dan beberapa staf rumah sakit lainnya telah berkumpul untuk sebuah rapat.

Prof.jeon seok mulai membuka pembicaraan "saya berdiri disini untuk menyampaikan sebuah tugas, yaitu sebuah tugas kedaerah peperangan,tugas kalian disana untuk mengobati luka para tentara yang mengikuti peperangan,semua tim medis akan saya bagi dibeberapa pos.pemberangkatan ke daerah itu dimulai dari esok,jadi saya harap kalian esok telah bersiap-siap

       🍭🍭🍭

  Beberapa kendaraan dan helikopter telah siap sedia,sluruh peralatan medis dan obat obatan telah siap

Sebelum berangkat jeon nara berpamitan kepada eonni nya mereka berpelukan seakan tak ingin berpisah

"Jaga dirimu baik baik y Yodongsaeng" Jeon lee melepas pelukan nya

"Nee eonni"jeon nara mengusap air matanya ia terasa berat meninggalkan keluarga nya

"Soobin jaga dirimu baik baik y appa akan selalu menunggu mu disini semoga kau cepat kembali"

Appa choi soobin memeluk erat anak semata wayangnya ,ia terasa berat melepaskan anaknya ini

"Nee appa aku akan baik baik disana"

Choi soobin dan jeon nara pun masuk ke helikopter itu dan beberapa tim medis lainnya

  🍭🍭🍭

  Sesampai dilokasi mereka mulai berlari mengobati para tentara yg terkena senjata api

Satu persatu pasien dimasukkan kedalam pos-pos. Sampai-sampai pos dipadati oleh puluhan korban yg terkena senjata api

Para rekan medis mulai sibuk,mereka mulai mengobati,membersihkan luka luka mereka

Begitu pula jeon nara sesekali ia menatap choi soobin dan tersenyum.tak bisa dipungkiri jeon nara masih menyimpan rasa,choi soobin yg tampan terlihat semakin tampan dengan jas dokter ny tatapannya yg sedang serius mengobati pasien semakin menambah kesan sempurna

Saat Choi soobin membalas tatapan itu,jeon nara membuang mukanya ia tak mau tertangkap basah  memperhatikan Choi soobin

Choi soobin yg melihatnya hanya bisa tersenyum melihat tingkah jeon nara

Setelah tugas Choi soobin selesai ia menghampiri jeon nara"apakah kau sudah selesai "

"Emm mungkin sebentar lagi" Jeon nara menggunting perban yg telah dililitkan

"Dah.. , aku sudah selesai" Jeon nara mengusap peluh yg bercucuran

"Oke, ayo keluar" Ajak choi soobin ia mengulurkan tangannya kepada jeon nara

"Kajja" Jawab jeon nara dengan semangat ia menerima uluran tangan itu

Mereka sekarang tengah duduk didepan pos

Choi soobin memandang jeon nara , ya.. Seorang yeoja cantik berambut hitam lurus dengan poninya.ia bertambah cantik dengan jas putih yg ia kenakan jujur saja choi soobin masih menyimpan rasa pada nara bagaimanapun juga jeon nara lah cinta pertamanya

Merasa dirinya diperhatikan jeon nara menatap choi soobin "kenapa kauu memandangiku seperti itu"tanya jeon nara yg berhasil memecahkan lamunan choi soobin

" Hmmm memandangimu, emm tidak aku hanya memandangi pemandangan dibelakang mu"

"Dasar, sudah tertangkap basah, tapi masih bisa mengelak"

Jeon nara terdiam saat ia berhasil menatap manik choi soobin seorang namja manis yg dapat membuat seluruh yeoja didunia ini terhipnotis, senyum nya tawanya tak akan membuat bosan orang yang memandangnya

"Wush.. " Suara angin yg ditiup oleh choi soobin yg berhasil membuat jeon nara berkedip"jangan terlalu lama memandang wajah tampan ku entar kau terhipnotis karenanya "

"Mwo?? Memandangimu ani,aku tidak memandangimu siapa juga yg mau memandang namja jelek seperti mu"

"Amatda(oh ya)"jawab choi soobin tersenyum

Choi soobin gemas dengan yeoja ini dia ingin menggodanya lebih banyak lagi

     🍭🍭🍭

  Tiba-tiba mulut jeon nara menganga tangan nya menyenggol nyenggol lengan choi soobin

" Soobin gawat lihat disana ada seorang anak kecil yg dihadang oleh beberapa musuh, ayo kita selamat kan anak itu"jeon nara menarik tangan choi soobin mengajak ketempat anak itu, sebelumnya mereka membawa beberapa pistol  milik para tentara untuk penyerangan

Choi soobin membawa satu pistol dan jeon nara membawa dua pistol ditangan nya

"Dor!! Dor!! Dor!! " Peluru itu mengenai beberapa musuh dihadapan jeon nara, satu demi satu musuh terkapar. Jeon nara tetap memainkan pistol yg ia bawa dengan lihai

Choi soobin yg melihat nya serasa tak percaya mulut nya menganga "wow daebak ternyata kau lihai juga memainkan pistol"

Jeon nara menatap choi soobin dengan senyuman bangga "tentu"

Tiba-tiba dari arah belakang seorang musuh membidik jeon nara. Choi soobin yg melihat nya dengan cepat ia menghadang tubuh jeon nara ,sehingga peluru itu menembus punggung choi soobin

Detik itu juga Choi soobin terjatuh didepannya

Jeon nara pun membalas tembakan orang yang membidik Choi soobin, dengan cekatan jeon nara menggendong choi soobin dengan tangis yg bercucuran

Darah segar mengalir dari tubuh choi soobin "soobin aku mohon bertahan lah"jeon nara memandang choi soobin dan berlari ke arah pos.

Ia memasukkan choi soobin kedalam ruang operasi,karena keterbatasan alat jeon nara tidak bisa melihat melalui CT scan dia hanya bisa mengira-ngira kn nya

Jeon nara memperhatikan luka itu ia bisa mengira-ngira kn nya bahwa peluru masuk dibagian tulang vetebra yg mana hanya dokter bedah syaraf saja yg bisa mengoperasinya

Jeon nara memandangi semua tim medis yg menjadi rekannya "gawat tak ada dokter bedah syaraf disini" Batin jeon nara

Situasi ini memang berat bagaimana  tidak jeon nara harus turun tangan untuk mengoperasi choi soobin orang yg ia cintai

Jeon nara hanya takut jika terjadi apa-apa dengan choi soobin mungkin dia akan meruntuki dirinya sendiri, saat operasi tidak berjalan dengan lancar

"Oke operasi ini ditangan ku aku tak boleh menyerah" Batin jeon nara memberi semangat untuk dirinya

Setelah ahli anestesi memberi kn anestesinya,jeon nara menarik nafas panjang dengan peralatan seadanya jeon nara melakukan operasi bahkan karena alkohol telah habis ia memakai minuman souju untuk mensterilkan alat alat bedahnya

"Baik mari mulai operasi nya ayo lakukan yg terbaik untuk dokter choi" Ucap jeon nara mantap kepada para tim bedahnya

Operasi pun dimulai jeon nara memegang pisau untuk membuat insisi sepanjang 1×1 cm untuk menjangkau peluru itu

Baru dimulai saja keringat jeon nara sudah bercucuran

Jeon nara fokus dan fokus sampai ia menemukan letak peluru itu

Tiba-tiba elektrokardiogram menunjukkan bahwa detak jantung choi soobin mulai menurun

"Pendarahan!!! , tolong tambah kan darah nya dengan cara manual dan tolong ambilkan kain kasa!! "

Suasana semakin tegang, tapi jeon nara tetap mencoba fokus, ia fokus mengambil peluru

Akhirnya pendarahan telah usai elektrokardiogram menunjukkan detak jantung yg normal  dan peluru itu akhirnya telah diambil

Senyum manis terukir dibibir jeon nara akhirnya operasi telah selesai hanya tinggal menjahit bagian yg dioperasi tadi

Choi soobin akhirnya dipindahkan diruang rawat.dan jeon nara duduk disamping choi soobin ia menunggu choi soobin hingga ia tertidur




Choi Soobin My Perfect Oppa  {Complete}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang