#07

998 26 0
                                    

"Glen, bangun sayang" Kata Renata sambil menggoyangkan tubuh Glen.

Merasa ada yang menggoyangkan tubuhnya, Glen membuka matanya, yang pertama kali di lihatnya adalah wajah Renata yang tetap cantik meski umurnya hampir menginjak kepala empat.

"Hoammm.. baiklah, aku pergi bersiap dulu" Kata Glen dan beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. Glen menyelesaikan ritual mandi nya selama kurang lebih 20 menit.

Drrtt... Drrtt...

Glen menghentikan aktivitas nya yang ingin memasang sepatu, Glen mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelepon nya pagi-pagi seperti ini.

+62****** is calling...

Tanpa nama. Glen langsung menjawab telponnya, dan meletakkan nya di telinga.

"Hai Glen.. masih inget gue gak?" Terdengar suara seorang laki-laki dari telpon itu.

"Langsung ke inti" Kata Glen dengan suara dingin.

"Hahaha.. gue baru inget kalo Lo gak suka yang namanya basa-basi" Terdengar kekehan yang lebih tepatnya tawa mengejek dari sebrang sana.

Glen tidak menjawab semua omong kosong cowok itu.

"Gue cuma pengen ngajak lu balapan, ditempat biasa, malam ini, jam 11 malam, gimana?" Tantang Irfan.

Irfan adalah anak SMA angkasa, lebih tepatnya ketua geng Racing Black, yaitu geng motor yang konon katanya susah untuk di kalahkan.

Glen tersenyum miring.

"Oke." Kata Glen lalu mematikan sambungan telpon sepihak.

"Glen?"

Deg

Glenro, ya itu adalah Glenro. Glen berpikir apakah Glenro mendengar pembicaraan nya bersama Irfan di telpon?

Glen mengubah raut wajahnya menjadi datar kembali, ia berusaha menghilangkan kegugupan nya. Glen perlahan berbalik menghadap ke arah Glenro. Dan menaikkan sebelah alisnya.

"Cepet. Mom sudah menunggu kita sarapan" Kata Glenro dan meninggalkan kamar sang adik.

Glen berjalan mengikuti Glenro yang berada di depannya. Setelah sampai di meja makan, Glen dan Glenro duduk di kursi meja makan tersebut.

Glen merasa ada yang kurang, ah iya! Daddy nya tidak ada. Lantas Glen bertanya kepada mommy nya.

"Mom? Dad mana?" Tanya Glen dengan raut wajah yang tetap datar.

Mendengar anaknya memangil, lantas Renata menatap putri semata wayangnya.

"Dad ada perjalanan bisni ke luar negeri." Jawab Renata dengan senyuman khas seorang Renata.

"Sudah selesai?" Tanya Glenro yang membersihkan mulutnya menggunakan tissue.

"Gue berangkat sendiri" Kata Glen yang merasa Glenro akan mengajak nya pergi sekolah bareng.

"Dih, siapa yang mau ngajak Lo coba? Gue cuman nanya, kepedean sih Lo" Glen hanya memutar bola matanya malas.

Glen berdiri dari kursinya, dan berpamitan kepada mommy nya.

"Glen berangkat" Kata Glen sambil menyalami tangan Renata.

Glen berjalan menuju garasi, dan memasuki mobil sportnya nya. Hari ini dia ingin menggunakan mobil, entah kenapa dia sendiri pun tidak tau.

"Woy! Gue ngajak Lo! Malah main tinggal aja lo! Gue cincang tau rasa lo!" Teriak Glenro kepada Glen yang telah menjalankan mobilnya tanpa perduli kepada Glenro.

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang