"Gue harus pake apaan" gadis itu mondar-mandir di dalam kamarnya kesana kemari dengan baju berserakan.
"Eh, gue ngapain ribet cuma jalan sama jeon" guman Lisa.
"Ya ampun Lisa" pintu kamarnya terbuka menampilkan sosok mamanya yang muncul dibalik pintu.
"Kamu abis perang? Kamar kamu berantakan banget"
"Lisa lagi cari baju ma"
"Mau kemana anak mama malem minggu gini hm, gak biasanya" tanya sang mama.
"Lisa mau jalan" ucap Lisa malu-malu.
"Cie yang mau jalan sama Jeon" goda sang mama.
"Ceritanya kamu sama Jeon dinner hm?"
"Apasi ma Lisa cuma jalan biasa kok" elak Lisa.
"Masak sih? Tapi kok ribet gini"
"Itu ma em baju Lisa kekecilan" dusta Lisa.
"Anak mama gak pinter boong, yaudah mama bantu biar cantik"
"Makasih ma"
•••
"Sayang cepet turun calon suami kamu udah dateng nih" ujar mama yang melihat Lisa masih bercermin.
"Ih mama apaan sih" semburat merah di pipi Lisa muncul.
"Ih anak mama bullshing" goda mamanya sambil menoel-noel pipi Lisa.
"Mamaaa" rengek Lisa seraya menutupi pipinya.
"Yaudah ayo turun, udah cantik anak mama. Pasti Jeon bakal langsung jadiin kamu istri"
Mereka menuruni anak tangga. Di bawah nampak laki-laki tampan yang sedang asik dengan ponsel di tangannya. Saat tersadar di depannya ada seseorang ia pun memasukkan ponsel itu dalam celananya, menatap bidadari di depannya.
"Nak Jeon jagain Lisa ya" pinta mama Lisa.
"Siap tan Lisa bakal saya pulangin dalam keadaan utuh tanpa lecet"
"Bagus cepet gih bawa, katanya Lisa udah gak sabar" ledek sang mama, Lisa membulatkan matanya sekaligus malu bisa-bisanya mama bilang gitu.
"Jeon sama Lisa pamit tante" mamanya Lisa hanya mengangguk dan mereka berdua berjalan beriringan, Jeon pun menarik tangan Lisa guna menggenggamnya.
"Lepasin ih" sesampainya di luar rumah Lisa menghempaskan genggaman tangan Jeon guna mengurangi rasa gugupnya, lain halnya dengan Jeon yang berusaha menutupi detakan jantungnya yang mulai berdetak lebih cepat.
"Modus lo main pegang-pegang tangan gue" ketus Lisa.
"Gue gak modus cuma gue gak mau lo jatuh"
Oh yaampun bolehkah Lisa berteriak, Lisa hanya menggigit bibir bawahnya guna menutupi rasa gugupnya.
Tangan Jeon terulur menangkup pipi Lisa.
"Jangan di gigit bibirnya ntar luka" ujar Jeon seraya mengusap pucuk kepala Lisa.
"Aa-apaan sih lo"
Jeon hanya terkekeh melihat Lisa yang salah tingkah.
"Lo gak papa kan? Gak sakit?" tanya Jeon, Lisa pun menyeringit bingung.
"Memang ada apa?" batin Lisa.
"Ada apa?" tanya Lisa.
"Tadi yang lo gigit bibir lo tapi kok pipi lo yang merah"
"Sialan"
•••
"Turun" Jeon membukakan pintu mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai Mantan✔
Teen Fiction🍭[ENDING] "He is not a hero to be remembered, he is trash that must be thrown away... Yes the name is also EX" (Indonesian Language) Story by @devaokta [Start : 28 Juli 2019] [End : 21 Desember 2019]