🍭Satu Kelompok

6.7K 591 12
                                    

"Sama-sama gengsi? Awas keburu dia diambil yang lain"

"Lis, nanti jangan lupa nugas di rumah gue"

"Males gue jen"

"Harus dateng pokoknya, atau perlu gue suruh jeon jemput lo"

"Gak perlu, lebih baik gue ke rumah lo sendiri daripada bareng setan sialan itu"

"Apa salahnya kita juga satu kelompok sama jeon"

"Sekali gak tetep gak jennie sayang" geram Lisa.

"Iya deh serah lo, kalo gitu gue balik dulu bye" lisa hanya mengangguk dan mendengus kesal.

Flashback on

"Pagi anak-anak"

"Pagi Bu"

"Sekarang ibu kasih kalian tugas" ujar Bu Nancy sembari menuliskan nama kelompok yang telah ia bagi.

"Baik ini kelompoknya, Ibu minta kalian buat dance cover berpasangan setiap satu kelompok ada dua pasangan, kalo ada yang mau protes kelompok silahkan"

"Lo buk saya kok gak satu kelompok sama pacar" ujar salah seorang siswa yang tak menerima.

Semua orang yang ada di ruangan itu hanya melirik ke arah siswa tersebut.

"Bilang aja lo mau satu kelompok sama Lisa" celetuk Jaehyun, alhasil membuat lisa menatap Jaehyun tajam.

"Sialan si jae"

"Iya bu bener kata si jae lisa itu gak pisah sama saya, kalo saya di pasangin sama perempuan lain, dia pasti nangis saya takut kalo dia gantung diri" ujar jeon panjang lebar.

"Awww"

"Mampus lo, siapa suruh lo boong sama bu nancy" ujar lisa yang berada di sebelahnya dan memberikan tatapan membunuhnya, namun jeon hanya memasang muka sok polos.

"Saya gak boong kok bu beneran deh suer"

"Yaudah kamu diam dulu jeon, gantian ibu yang tanya"

"Gimana lisa? Kamu mau tuker kelomp..."

"Iya bu lisa pasti mau kasian kan kalo pacar tersayang saya liat saya sama perempuan lain" belum selesai bu nancy berucap jeon telah memotong ucapannya.

"Baiklah" bu Nancy mengganti nama yang tertera di papan tulis.

"Yaudah ibu ada urusan kalian obrolin aja sama kelompok kalian, ibu tinggal ya"

"Terima kasih bu" ucap semua serempak.

Flashback off

"LiSayang balik bareng gue yuk"

"Ogah gue mending gue naik jalan kaki daripada bareng lo"

Belum sempat lisa pergi jeon sudah mencekal tangannya terlebih dahulu, Lisa menghentikan langkah dan berbalik menghadap jeon dengan rasa kesal.

"Apa lagi ish"

"Naik gak? Atau mau gue gendong biar lo naik" tawar jeon dengan nada mengancam, lisa menatap tajam jeon. Bisa-bisanya dia mau tak mau lisa menurut dan pasrah.

"Nanti ke rumah jennie gue jemput gak terima penolakan" ucap Jeon setelah memberhentikan motor miliknya di depan rumah Lisa.

"Dasar pemaksaan" gerutu Lisa sambil melangkah masuk namun langkahnya terhenti, Jeon mencekal tangannya.

"Apa lagi sih" kesal Lisa sembari menghempaskan tangan Jeon yang mencengkal tangannya.

"Helm gue"

Lisa spontan memegang kepalanya, "Nih helm lo gak bakal gue ambil, gue juga mampu beli" Lisa menyodorkan helm dengan perasaan kesal pada setan eh maksud nya Jeon.

"Kalo mau lo ambil aja hati gue lis, gue sayang lo" tangan Jeon terulur mengelus pipi milik Lisa.

Tubuh lisa seraya menegang, semoga ini cuma mimpi. Lisa berharap mimpi dia tidak mau jatuh lebih sakit pada Jeon karena terlalu berharap.

***

"Non Lisa bangun di bawah udah ditungguin temen non Lisa"

"Hoam" lisa mulai menggeliat, "Siapa bik?"

"Aden Jeon non"

Mata lisa membalak terkejut, "Kok bisa ada dia sih, bikin gue jadi badmood"

"Mau apa lo kesini hah?!" tanya Lisa saat di hadapan Jeon.

"Berangkat bareng ke rumah jennie"

"Ngapain kerumah jennie" tanya Lisa binggung, maklum si pelupa ya gini.

"Tugas kelompok sayang"

"Anj_ngg gue lupa" teriak Lisa sambil menggerutu, bagaimana dia bisa lupa kalo ada tugas kelompok.

Jeon hanya melihat tingkah Lisa hanya terkekeh, "Masih aja pelupa kayak dulu"

"Semoga lo gak lupa lis sama kenangan kita"

Bakal langsung update kalo
Vote 30
Komen20

Hai Mantan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang