Prolog

82 10 1
                                    

Evangeline

"Angel bangun woy!" Teriak kakak gue sambil menggedor-gedor pintu kamar gue, panggil aja dia Ryan.

"Berisik banget sih lo kak," kata gue, masih ditempat tidur dan menenggelamkan muka dibantal.

"Kalo lo gak keluar-keluar, gue dobrak nih pintu," ancamnya.

"Yaelah, iyaiya bawel amat sih lo." dengan teramat malas dan mata masih terpejam, gue menghampiri awak pintu dan membukanya.

Byurrrrr

"BUNDAAA!!!" jerit gue seketika, OMG hellow kenapa gue mesti punya kakak yang super duper nyebelin kek gini sih.

"Bunda udah gak ada." dia menyenderkan dirinya di tembok.

"Oh iyaya lupa." gue menepuk jidat "AYAHHH!" gue semakin menjerit histeris.

"Berisik goblok." eh dia malah menoyor kepala gue.

"Angel cepat mandi! Hari ini kan hari pertama kamu masuk sekolah," teriak ayah lembut dari lantai bawah.

"Oh iya gue lupa!" lagi-lagi gue menepuk jidat "Iya, Ayah," teriak gue,kali aja ayah denger.

Gue segera mengambil handuk dilemari lalu berlari keluar, sengaja gue menginjak kaki si brother kunyuk itu.

"Aw sakit bang**t!"

"Wlee."

"Awas ya lo." gue lihat dia mengacungkan jari tengahnya, fuck.

Setelah selesai mandi, gue memakai seragam putih biru karena memang sudah adat disini sebelum masuk SMA harus memakai seragam SMP dulu mungkin mau melakukan sejenis ritual, hehehe.

Hari ini sengaja gue mengepang rambut menyamping dan memakai kacamata tebal (eits tapi tunggu dulu, itu bukan kacamata minus kok). Gue memakai rok panjang selutut dan bajunya lengan pendek.

Sebenarnya gue sengaja berpakaian ala anak cupu karena nyokap pernah bilang sebelum ia meninggalkan gue untuk selamanya...

"Kamu harus ingat Angel, mending menjadi orang yang berpura-pura sederhana daripada pura-pura kaya. Hidup sederhana tuh lebih nyaman. Pokonya suatu saat kamu harus jadi orang yang sederhana biar nanti kamu punya pasangan yang bisa terima kamu apa adanya."

Pesan nyokap selalu gue ingat diotak kiri, kanan, segitiga, bawah, kotak, atas (dikira kode play station kali ya:v). Gue udah rapi dan segera menuruni anak tangga dengan anggun.

"Lama amat sih lo! Udah kayak ibu-ibu mau lahiran aja lo," sahut brother kunyuk itu mendorong gue,untung udah diujung tangga.

"Ih untung gue gak jatoh! Kalo gue jatoh, lo mau tanggung jawab?!" gue berkacak pinggang sambil melotot.

"Duh pagi-pagi udah ada tom and jerry." bokap mengurut keningnya dimeja makan.

"Ayahhh," rengek gue mengharapkan pembelaan

"Sudahlah, ayo kita sarapan dulu."

Ditengah-tengah sarapan...

"Angel kamu mau bawa mobil ke sekolahnya?"

"Nggak yah."

"Bawa motor?" gue menggeleng sebagai jawabannya.

"Terus? Mau pake supir?"

"Nggak ayah, Angel mau naik sepeda aja." dengan santuy, gue menyendok makanan.
Eh tiba-tiba ada acara batuk masal.

"Uhuk uhuk uhuk." brother kunyuk itu juga terbatuk.

"Hahahahaha." emang sableng nih anak.

"Emang ada yang lucu ya?" gue mengambil susu hangat.

"Bener-bener sableng nih anak, udah disediain fasilitas bagus malah milihnya barang rongsokan, hahaha."

"Emangnya elo?! Bisanya cuman memperbanyak polusi!"

"Suka-suka gue dong!"

"Sudah-sudah, kalian ini." emang sudah tugas bokap jadi penengah diantara kami. Gue melirik jam digital yang membuat mata gue terbelalak, wtf gue kesiangan!

TBC

Thanks your reading
Jangan lupa vote+coment and follow ya^^

Behind EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang