Episode 4

15 8 7
                                    

Jam lima dini hari, gue menyiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk MOS.

Gue mengepang rambut menjadi dua, disetiap ujungnya dipasang pita berwarna oranye dan karena peraturannya memakai empat pita maka gue memasang dua pita itu diatas otak kanan dan otak kiri, menyulapnya menjadi jepitan unyu.

Dileher sudah terpasang papan nama dan foto berukuran 3 x 4.Gue memakai kaus kaki blasteran hitam putihdan sepatu dengan tali rapia.Gue menghadap cermin yang didalamnya terdapat sosok seperti orang gila namun keimutannya tidak menghilang.

Yosh, gue menuruni tangga dengan perlahan untuk sarapan bersama kedua orang tercinta.

"Hahaha, orang gila dari mana nih?". Tuh kan baru juga gue bilang tercinta udah nyebelin aja lagi.Gue hanya mengabaikannya dan menatap ayah meminta pembelaan.

"Ryan jangan gitu ah". Nah loh rasain!

"Dulu malah lebih parahan kamu sampe...", Ryan menatap tajam Ayah.

"Sampe apa yah?", gue penasaran seberapa gilanya kakak gue yang nyebelin ini.

"Em, sarapan aja dulu Ngel."  Bokap melanjutkan makannya yang tertunda.

"Yah ayah."

Gue mengalah dan memilih untuk menarik kursi dan sarapan.

"Ayah, Angel bawa motor ya", gue memecah keheningan.

"Gak boleh! Nanti polusi tambah banyak", Ryan membuka suara.

"Suka-suka gue dong!", gue meniru gaya bicaranya waktu itu dan dia hanya mencibir.

"Emang kenapa sepedanya?"

"Ng, bannya bocor, eh iya bannya bocoh yah." gue gelagapan, gak mungkin kan kalo gue cerita kalau sepedanya dirusakin orang?.

"Oh yaudah, mau pake mana?"

Gue berpikir sejenak, pake motor ninja? Ah gak mungkin, motor sport? Apa lagi, motor metik? Boleh juga tapi yang mana ya?

"Mau yang ninja? Itu kan motor favorit kamu loh." benar juga, tapi gak mungkinlah gue bawa motor itu nanti bisa ketahuan.

"Nggak yah,  Angel mau bawa motor... ", gue berbisik pada bokap dan dia terkejut mendengarnya.

¤Φ¤Φ¤Φ¤Φ¤Φ¤Φ¤Φ

Yohan

Gue menghampiri teman-teman seperjuangan yang sedang duduk disebelah tempat parkir.

Tempat itu memang sudah menjadi basecamp bagi kami dan siapa pun yang berani menempatinya akan mendapatkan akibatnya.

"Guys, lihat apa yang gue bawa", gue mengulurkan kertas itu dan langsung disantapnya.

Beberapa menit kemudian..

"Hahaha", semuanya tertawa.

"Gila ngakak anjir", ucap Ryo.

"Sableng nih cewek,  hahaha", Dion yang ketawanya paling keras.

"Eh guys, gue punya ren... " ucapan gue terpotong oleh suara yang sangat mengganggu.

Drokdok drokdok

"Ren?  ren apa Han?"

"Renca... "

Drokdok drokdok

Behind EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang