Episode 2

36 9 1
                                    

Yohan

Gue merasakan kesakitan ketimpuk nih cewe, mana berat lagi. Gue menatapnya dan memfokuskan penglihatan gue. Gila juga ya, masa sicewek cupu ini bisa pake kacamata model terbaru? Ini gak salah lagi karena nyokap gue juga sedang menjalankan bisnis kacamata jadi gue tau.

Aduh perut gue sakit! Gue membatin.

"Awas woy!" Gue membantingnya kesamping dan dengan sigap gue mengambil tasnya.

"Balikin tas gue!" pintanya.

Gue mengacungkan tasnya supaya ia tidak bisa meraihnya.

"Ih balikin!"

"Ambil kalo bisa."

Setelah beberapa menit akhirnya dia terdiam tetapi entah apa yang membuatnya jadi terdiam, apa mungkin dia sedang memikirkan cara untuk mendapatkan tasnya? Ya mungkin saja!

"Kenapa lo diem? Gak mau tas ini?" gue menggoyang-goyangkan tas itu didepannya tetapi sedari tadi tidak ada reaksi dan matanya menatap keluar.

"Itu ada waketos," ucapnya.

Seketika gue melihat keluar dan disaat kelengahan gue, tiba-tiba dia mengambil tasnya dengan cepat lalu berlari keluar.

"Anjrit gue ditipu!"

"Hahaha, lagian lo kenapa si Han?" tanya Ryo.

"Lo suka sama si Grasel?" tanya Niko.

"Yaya gue suka sama dia! Puas lo?"

Gue emang suka sama Grasel, entah dari kapan yang pasti udah agak lama perasaan ini muncul. Dan gue gak berani mengutarakan perasaan gue sama dia mungkin belum saatnya.

"Terus? Apa hubungan lo sama cewek cupu itu?"

"Balas dendam!"

"Hah? Balas dendam?"

"Ya! Dia udah mempermalukan gue didepan umum!" gue kembali mengingat dimana si cewek cupu itu menghamburkan uang itu didepan gue, dia kira lagi saweran dangdut?!

"Yakin cuman balas dendam doang?" celetuk Harry.

"Maksud lo apa hah?!" gue menggebrak meja. "Asal kalian tau,gue Yohan Yamada cuman suka sama Grasel yang gak bisa dibandingkan sama cewek lain apalagi si cewek cupu itu!"

"Kalem, sensi amat si lo."

Gue juga gak tau kenapa jadi emosian begini, yang pasti gara-gara si cewek cupu itu.

"Yohan," sahut seseorang dari luar.

"Apa hah?!" tanpa sadar gue membuat orang yang selama ini gue kagumi terlonjak kaget.

"Eh sorry-sorry gue gak sengaja," gue takut dia salah paham.

"its okay sans aja, oh iya sekarang ada rapat osis. Lo bisa hadir kan?" dia membenarkan poni yang hampir menutupi matanya itu, gue terpana.

"Han? Yohan?" dia melambai-lambaikan tangannya didepan wajah gue.

"Eh iya bisa, kuy langsung otw aja." gue menyentuh bahunya. Udah jadi kebiasaan gue sih kalo dia nyamperin gue tapi sayang, dia nyamperinnya ngajak rapat bukan ngajak apel.

Φ¤Φ¤Φ¤Φ¤Φ¤Φ¤Φ

Evangeline

"Huh!"

Akhirnya nyampe juga gue dikelas dan menaruh kasar tas gue di samping Ruby.

"Try akhirnya lo datang juga." Gue sebel banget sama nih orang.

Behind EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang