Part -9-

2.9K 124 0
                                    

Flashback on

"Jangan beritahukan apapun pada Ara, atau pada keluarganya."

"Tapi, tuan---"

"Aku baik-baik saja Sam. Jangan terlalu berlebihan, aku akan menemui Ara lusa nanti." Sam menggelengkan kepalanya menatap nanar pada Regan yang terbaring diatas brankar.

"Tidak tuan. Kesehatanmu lebih penting, kau harus rawat inap untuk seminggu kedepan atau bahkan sampai kau sembuh total."

"Aku takkan sembuh Sam. Percuma."

"Apa yang akan tuan lakukan?"

Regan memejamkan matanya. Ia melihat kearah jendela ruangan rumah sakit, setetes airmata mengaliri pipinya. Sam mendekatinya dan memberikan tisu untuk tuannya itu. Sam pun ikut menatap keluar dari jendela.

"Aku akan menjauh. Aku akan meninggalkan Ara dan Hana. Aku tidak ingin mereka juga ikut menanggung deritaku." ucap Regan. Sam hanya diam saja tak menyahut.

"Temui dulu Nona. Jangan sampai tuan menyesal,"

"Kau saja yang menemuinya. Tidak, jangan temui Ara, temui Anjel dan katakan bahwa aku membatalkan pernikahanku dan Ara. Katakan padanya bahwa aku telah memiliki wanita lain, buat ia sangat membenci aku."

"Ini gila. Aku takkan mengatakan hal seperti itu." gumam Sam menatap Regan dengan kecewa. Ia sangat berharap bahwa tuannya itu segera bangkit dan berkata bahwa ia akan menemui Ara dan mengatakan hal yang sebenarnya terjadi, dan menjalaninya bersama-sama. Tetapi sepertinya, Tuhan ingin membuatnya menyesal terlebih dahulu sebelum Regan sadar apa yang sudah ia lakukan. Tuhan sangat baik dan adil.

"Baiklah. Aku akan menemui Anjel. Sekarang beristirahatlah, jangan lupa jam 10 minum obatmu. Aku pergi dulu." Regan tersenyum tipis, melihat kepergian Sam.

Anjel mengerutkan dahinya memandang dengan tak suka pada Sam yang tiba-tiba datang ke apartemennya. Anjel berdecak tak suka saat keheningan membuka maksud kedatangan pria itu.

"Apa?" tanyanya intens.

"Aku ingin bicara sesuatu,"

"Jangan banyak membuang waktuku. Cepat katakan. Heh, jangan pula jadi seperti tuanmu yang munafik dan hanya membuang waktu keluargaku." ucap Anjel dengan sinis bermaksud menyinggung Regan.

"Ya. Tuanku memang munafik, tetapi dengarkan aku dulu baru kau bisa menelaah lagi kalimat munafik itu." Anjel hanya diam mendengarkan Sam.

"Regan sekarang berada dirumah sakit. Ia terkena penyakit Leusom Aktif. Penyakit langka dan tidak bisa disembuhkan, dan untungnya penyakit itu tidak menyebabkan kematian dan tidak menular. Salah satu efek dari penyakit itu adalah tidak bisa mengingat dengan jelas, dan disaat ia ingat tuan akan melupakannya diwaktu selanjutnya. Jangan menganggap tuanku tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Nona Ara. Regan juga merasa bersalah dan sangat tersakiti dengan apa yang terjadi padanya."

Anjel memainkan bola matanya yang terasa memanas. Jujur saja ia tidak juga membenci Regan, hanya kecewa lebih tepatnya. Anjel memalingkan wajahnya.

"Kenapa kau mengatakannya padaku? Kenapa tidak pada Ara. Disini yang sangat terluka adalah Ara, bukan aku."

"Karena Regan tidak ingin Ara merasa khawatir dengan keadaannya. Sebenarnya juga, Regan ingin aku mengatakan hal yang tidak-tidak padamu,"

"Maksudnya?"

"Regan menyuruhku untuk memberitahumu bahwa ia memiliki wanita lain, karena itu ia membatalkan pernikahan nya dan Nona Ara. Ia juga berharap kau sangat membencinya. Maka dari itu, berpura-puralah bahwa kau tidak tahu apa-apa, juga buat dirimu terlihat sangat membenci Regan walau kau tau apa yang sebenarnya terjadi."

Anjel terkekeh geli, "tuanmu itu sangat bodoh." Sam tersenyum mendengar ucapan Anjel, yang sangat tepat untuk Regan. Pria itu memang bodoh.

Flashback off

"Kak Anjel sebenarnya tau? Dan dia tidak sama sekali memberitahu aku," Regan menghendikkan bahunya.

"Begitulah cerita Sam."

"Dan kau juga bodoh. Apa yang ada di otakmu saat itu, sangat ingin aku dan Hana membencimu begitu."

"Bukan begitu. Aku lebih khawatir kalau kau akan meninggalkan aku, setelah tahu keadaanku yang sebenarnya." kata Regan dengan menggenggam tangan Ara.

"Dasar bodoh."

"Hei sayang, berhentilah mengatai aku bodoh. Bisa-bisa aku bodoh beneran bagaimana?"

"Itu lebih baik," Regan memasang wajah cemberut nya menatap Ara. Ara pun terkekeh kecil dan mencubit kedua pipi Regan.

"Maaf, aku hanya bercanda sayang. Aku sangat mencintaimu." ucap Ara seraya memeluk Regan.

"Aku juga sangat mencintaimu, Ara."

🍃🍃🍃

Dua minggu kemudian ...

Hana tersenyum lebar melambaikan telapak tangan kecilnya pada Anton yang hanya tertawa dan kemudian berlari kecil mengejarnya, membuat Hana memekik nyaring dan langsung melompat kedalam pelukan Regan.

"Ayah, uncle Anton nakal. Pukul dia." Ara melebarkan bola matanya.

"Hana tidak boleh begitu, tidak baik memukul orang. Siapa yang mengajarimu sayang?" tanya Ara sembari mengambil Hana dari tangan Regan.

"Uncle Piter." Ara menghembuskan nafasnya, ia menatap Regan dengan kesal. Ini semua gara-gara Regan yang kemarin membawa Hana ke kantornya dan lihatlah sekarang, ia sudah menemukan teman baru. Dan juga Ara sangat mengenalnya.

"Apa yang sepupumu itu katakan pada anakku, Regan? Tidak baik sekali.."

"Maafkan aku sayang. Kau tahu sendiri Piter orangnya seperti apa, lagipula itu hanya sekali ia berbicara pada Hana. Aku pastikan Hana tidak akan lagi berbicara pada Piter."

"Berbicara apa?" Hana menolehkan wajahnya dan dengan senyum sumringah ia langsung turun dari pelukan Ara dan melompat masuk kedalam dekapan Piter.

"Hei, sayangku. Uncle sangat merindukanmu, Nana."

"Lepaskan putriku Piter. Kau akan meracuni otak sucinya itu." ucap Ara yang menatap tak suka saat Piter menciumi wajah Hana. Regan dan Anton yang menatap pemandangan itu hanya tertawa. Ya, niatnya hari ini Regan ingin mengundang semua teman-temannya dan Ara sekaligus pesta untuk pernikahan nya dan Ara yang akan dilaksanakan seminggu lagi. Tetapi, karena kesibukan, Vizi, Lucia, Kiya, Sam. Mereka tidak bisa ikut, dan akan menyusul saat pernikahannya nanti.

"Piter!?" Regan tersentak dari lamunannya saat menatap Ara yang menarik rambut Piter dengan kuat.

"Sayang, apa yang kau lakukan? Hana bisa jatuh, Anton tolong gendong Hana." ucap Regan panik dengan segera memegangi Ara.

"Sepupumu ini, Regan. Piter sudah mengambil first kiss puteri kita!"












《Don't COPY PASTE》
-+×÷<>

📚Salam Penuh Maaf Dari Author📚

FOREVER MY WIFE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang