"nggak" jawabnya yang bikin gue merotasikan kedua bola mata gue
"ih kan belum aku kasih tau"
"iyaudah apa sayang?" tanya wooseok mendekati gue
"gak jadi" ucap gue lalu memainkan ponsel
"yah bete wkwkwkw" kata wooseok menoel dagu gue
"berisik"
"kamu mau apa?" tanya wooseok menatap gue
"nggak"
"kantin yuk?" ajaknya
"mager sumpah"
"yaudah aku aja, kamu mau nitip apa?"
"jajanan ringan aja deh"
"yaudah kamu tunggu disini ya" gue jawab dengan anggukan, lalu wooseok pergi ke kantin ditemani paketu
tiba-tiba eunsang nyamperin gue dan duduk disebelah gue "je, hay day yuk"
"laksanakan" jawab gue senang
"ada mentega gak?" tanya gue ke eunsang
"ada nih,mau berapa?"
"5 ada?"
"ada,stay ya" perintahnya
"harga temen loh" pinta gue
"iya iya, udah tuh"
"harga temen dari mana anjing, mahal banget ini" umpat gue ke eunsang yang buat dia terkekeh pelan
"gue kurangin 5 tuh" jawabnya senang
"5 gak ada apa2nya saiton, harusnya gak lo kurangin gak lo tambahin harganya" ucap gue kesal
"yaelah perhitungan amat, lagian duit lo banyak" jawabnya enteng
"kita harus berhemat" kata gue
"yaelah kaya apaan aja lo berhemat" ini nih, level 25 aja belagu die
"gatau aja lo next level gimana"
"bodoamat"
"je, makan dulu" lah cepet banget?
"iya bentar"
"ngapain sih?" tanya wooseok ngelirik ponsel gue
"hay day"
"udahan dulu, pergi lo sang" usir wooseok yang buat eunsang menatap wooseok tajam
"galak amat lo" titah eunsang lalu pindah tempat ke pojok
"bacot" umpat wooseok yang masih bisa didengar eunsang
"mulutmu ya wooseok" kata gue menatapnya tajam
"hehehe maaf"
"bacot" ucap gue balas dendam
"mulutmu ya jena"
"ck"
"makan gih"
"iya"
"pinjem hp dong" pinta wooseok ke gue
"iya" wooseok memainkan ponsel gue ,gatau buka apa gue gak peduli, ponsel gue gak ada apa apa nya kok, tapi makin kesini gue makin curiga, masalahnya wooseok dari tadi senyum2 sendiri udah kaya orang gak waras
"kenapa sih?" tanya gue heran
"hah?"
"kenapa senyum-senyum?" tanya gue lagi
"nggak kok,lanjut makan gih" jawabnya yang masih setia memainkan ponsel gue dengan senyum yang menyebalkan
setelahnya wooseok mengembalikan ponsel gue dan menatap gue "oiya je,bunda mau kamu kerumah"
"hah? serius?" gue kaget dong:(
"serius dong" jawabnya enteng
"tapi aku malu"
"gaya banget pake malu, gantian dong masa aku mulu yang kerumah" ya bener sih
"hm iya deh, kapan?" tanya gue
"pulang sekolah ya?" tawar wooseok ke gue
"ih jangan, bau keringet" tolak gue
"aku biasanya gitu kan kerumah kamu?" ya bener sih pt2