14.Jatuh

49 11 0
                                    

"Hai sayang....  Lama gak jumpa, makin cantik aja." Kent tepat berada di depan Venus sekarang, ia semakin memangkas jarak diantara mereka.

Venus mundur selangkah, namun tangan nya di pegang oleh Kent. Jujur saja, di lubuk hatinya yang paling dalam Venus rindu sosok ini. Sosok yang memancarkan kehangatan dari matanya.

Kent lalu memeluk Venus, Venus diam. Ia hanya menikmati pelukan Kent, tanpa ingin membalasnya.

"Aku rindu sama kamu..."

"Gue benci sama Lo."

Kent melerai pelukan nya, ia memaklumi sorot kebencian di mata Venus.

"Aku mau bicara sama kamu." Kent menatap Venus, lekat.

"Apa?" Tanya Venus ketus.

"Tapi tak bisa disini." Kent membawa Venus masuk ke hutan, dan entah setan darimana venus mengikuti Kent.

Kent membawa Venus ke pohon besar, dekat tepian hutan yang dimana ada jurang yang dangkal.

"Apa yang mau Lo bicarain??" Tanya Venus.

"Aku masih masih sayang sama kamu.... Aku mau kita balikan..." Pinta Kent.

"Apaa??? Balikan?? Lo tau itu gak mungkin." Ketus Venus.

"Aku mau kamu balikan sama aku...." Kent menggenggam tangan Venus erat.

"Gue gak mau Kent..." Tolak Venus lagi, lalu melepas genggaman tangan Kent.

"Plisss Rel... Kasih aku satu kesempatan lagi." Kent memohon.

"Enggak... Gue udah capek capek ngelupain Lo... Jangan buat usaha gue sia sia Kent." Venus mulai berkaca kaca, ia paling tak bisa jika sudah membahas soal masa lalu nya.

Kent sebenarnya kasian melihat Venus, tapi rasa ingin memiliki lebih dominan di hatinya.

"Kamu harus jadi milik aku apa pun cara nya." Kent memandang lekat lekat manik Venus, ia tak ingin kehilangan cewek itu untuk kedua kali nya.

"Gue harus balik sama Lo?? Hei... Kenapa dulu Lo gak pernah ngabarin gue? Kenapa dulu Lo diam aja waktu gue pergi? Kenapa setelah kita putus Lo gak pernah berusaha buat jelasin masalah nya ke gue? Kenapa Kent... KENAPA??" Bentak Venus.

Kent menundukkan kepala nya, diam sesaat lalu menghela nafas. "Maaf.." lirihnya.

Air mata Venus berhasil lolos dari kelopak mata nya, ia menangis.

~~~

"Bu... Bu Ana.... Venus gak ada di tenda bu.." Teriak Bulan histeris, diikuti Mila di belakang nya.

"Ha?? Apa?? Kok bisa Gaada??" Tanya bu Ana bertubi tubi.

"Iya Bu... Tadi dia kami tinggal nyari air buat minum, lah pulang pulang aja dia udah gaada..." Jelas Bulan, raut cemas jelas sekali terpampang di wajah nya.

Mars yang mendengar itu jadi gelisah tak karuan, sehingga ia memutuskan untuk mencari Venus sendiri.

Mars masuk ke dalam hutan, pikiran nya kacau. Bisa bisa nya gadis itu membuat nya sekhawatir ini, apa yang salah dengan dirinya.

"Ven.... Lo kemana sih jangan buat gue khawatir..." Teriak Mars, tak peduli jika memang ada yang mendengarnya.

Saat ia semakin masuk ke dalam hutan, ia mendengar suara perdebatan antara dua orang.

"Gak bisa jawab Lo kan.... Gue benci sama Lo..." Terdengar teriakan seorang gadis, yang sangat Mars kenali. "Venus." Gumamnya.

Mars mengikuti suara itu, dan ia melihat sepasang manusia tengah berdebat di balik pohon. Mars hanya bisa melihat wajah sang cewek yang tak lain dan tak bukan adalah Venus, namun ia tak bisa melihat wajah sang cowok karena cowok itu membelakangi dirinya. 

Antara Venus dan MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang