17. a Fakboi?!

17 5 0
                                    

"Ku harus berubahhh." Suara merdu Titan menggema di penjuru kamar Mars.

"I want to be a Fakboii, Fakboiii. I want to be a FAKBOII" Jeritnya, membuat Mars reflek menutup telinganya dan melemparkan bantal ke wajah Titan.

Titan yang tengah menghayati lagu tiba-tiba terjungkang karena bantal yang dilempar Mars tepat mengenai wajah handsome nya, untung saja mendaratnya di kasur.

"Bising anjir." Rutuk Mars.

"Buset.. maen lempar-lempar aja Lo, gabisa banget liat orang seneng." Dumel Titan.

"Seneng banget ya mau jadi fakboi." Sinis Mars.

"Lagu doang njir, gue gabakat jadi fakboi." Ujar Titan bangkit dari posisi nya.

"Modelan kek lo tuh jadi fakboi mah cocok2 ae." Ujar Mars yang sedang sibuk bermain game.

"Hmm... Gimana ya rasanya jadi fakboi? Pengen coba ah sekali kali." Sahut Titan seraya mendudukkan tubuhnya di samping Mars.

"Aduin ke Bulan seru nih."

"Ehh... Jangan dong Mars, ntar bebeb gue ngambek lagi."

"Trus Lo pikir gue peduli?"

"Serah Lo deh, gue kibarin bendera putih ni."

Mars tiba-tiba teringat sesuatu, ia harus mengatakan ini kepada Titan. Harus!

"Tan."

"Hm."

"Kalau gue bilang gue lagi suka cewek, Lo percaya gak?" Mars mengatakan hal tersebut tanpa memalingkan wajahnya ke arah Titan.

"Gue percaya sih, soalnya kalau Lo suka sama cowok pasti cowok pertama yang Lo suka itu gue." Ujar Titan dengan pede nya.

"Najis."

"Hahahaha."

"Ketawa Lo nyet."

"Enggak! Boker gue."

Mars hanya memutar malas matanya, kenapa Titan menganggap hal ini bercanda? Selama itukah ia tidak jatuh cinta lagi?

"Jadi Lo serius suka sama dia?" Tanya Titan.

"Menurut Lo?"

"Oke gue yakin."

Titan tampak berpikir sementara Mars mengerutkan keningnya. Mars rasa ia belum meminta saran apapun dari bocah itu.

"Menurut gue sih ya, bagus cepetan Lo jedor deh... Ntar keburu sold mbaknya." Ujar Titan sok bijak.

"Kalau dia gamau gimana?"

"Bunuh diri aja Lo." Ucap Titan frustasi, bagaimana sahabat nya itu berfikir ada cewek yang tidak menyukainya sedangkan ketampanan Mars diatas rata rata.

"Sekali lagi Lo ngomong kayak gitu, idup Lo yang kelar." Cetus Mars kesal.

"Trus Lo mau gimana? Nangis nangis di jalanan? Ngamuk kek sapi kurban? Jungkir balik? Mabok?" Tanya Titan bertubi-tubi, dan kabar buruknya pertanyaan nya tidak masuk akal sama sekali.

"Goblok jangan di pelihara." Ketus Mars.

"Siapa yang melihara goblok? Orang gue melihara kambing."

"Kambing aja kagak mau dipelihara sama Lo." Mars, kenapa kata kata mu nyelekit sekali.

"Skip gan, bendera putih." Titan melambaikan tangan nya seolah melambaikan bendera tanda mengalah.

"Makanya jangan bolos pelajaran debat."

~~~

"Numben banget Lo ngajakin gue makan, biasanya juga cuma ngajakin jalan." Ujar Venus pada Bulan yang tengah mengendarai sepeda motor, dan merasa telinga nya gerah mendengar pertanyaan Venus.

Antara Venus dan MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang