12. Kemah (2)

80 13 0
                                    

"Oke anak anak.. semua berbaris sesuai dengan regu nya masing masing.... OSIS penanggung jawab dan pimru atur regunya." Terdengar arahan dari pembina kegiatan hari itu, namun Venus tetap enggan.

"Sampai kapan Lo mau ngambek??" Tanya Mars, saat ini mereka tengah didalam bus. Mars mengarah kan agar Bulan duduk dengan Mila, Satya dengan Aldi, sementara Venus duduk dengan dirinya.

"Sampai Lo ngilang dari hadapan gue." Jawab Venus ketus.

"Ya udah ngambek aja terus." Ujar Mars, lalu menyumpal earphone ke telinga nya dan mulai hanyut dengan irama musik.

"Dasar ga pekaan..." Cibir Venus. Mars tidak merespon, entah ia berpura pura tidak dengar, entah memang tidak dengar, hanya ia dan tuhan lah yang tau.

~~~

VENUS

Apa apaan sih si Mars, mana gue mau tidur lagi... Kan jadinya ga bisa nyandar...

"Kalau mau tidur, nyandar aja ke bahu gue.." Buset dah tuh orang, sejak kapan dia bisa baca pikiran gue??

"Gue gak bisa baca pikiran Lo, jadi jadi jangan ngeliat gue kayak gitu." Apaan dah ni orang, absurd banget. Ya gak mungkin lah gue nyandar di bahu dia, bisa bisa timbul gosip lagi.

"Gengsi amat Lo jadi orang." Setelah bilang kayak gitu, dia tidur gaes... Beneran absurd ni orang, untung ganteng.

~~~

Author

Lama kelamaan Venus tertidur karena tak kuasa menahan kantuk, siapa yang bisa tidak tidur dalam perjalanan apalagi sedang hujan, uhh sungguh surga dunia (bagi Venus).

Mars yang melihat Venus tidur, pun menyeringai. Ia hanya berpura pura tidur, agar gadis di sebelah nya merasa sedikit tenang.

'Gue rela di gosipin, asal itu sama Lo.'

Mars lalu menyandarkan kepala Venus ke bahunya, lalu menyandarkan kepalanya ke puncak kepala Venus.

Venus membuka mata nya, entah mengapa posisi kepala nya saat ini sangat nyaman. Dilihat nya kepala nya bersandar di bahu Mars dan kepala Mars berada di puncak kepala nya.

Awal nya Venus ingin berteriak, mengingat ini akan menjadi gosip. Tetapi Venus mengurungkan niat nya, lagi pula sudah berapa lama mereka begini, pasti ada yang melihat mereka begini. Untuk sementara biar lah begini dulu, karena posisi ini sangat nyaman.

'Biarin ah orang orang, toh gosip juga akan menyebar nanti. Masa bodoh, yang nanti.. ya nanti..'  batin Venus.

~~~

"Ven.." panggil Bulan.

"Hm??" Venus berdehem.

"Tadi gue denger anak anak lain pada cerita, katanya Lo sama kak Mars sandar sandaran ya??" Tuh kan pasti sudah ada yang melihatnya.

"Kalau iya??"

"Sumpahhh Looo??"

"Norak ih."

"Gue makin gak yakin kalau Lo gak ada apa apa sama kak Mars."

"Gaboleh suudzan... Dosa."

"Gimana gak suudzan coba... Gue sebagai sahabat Lo sendiri gak Lo kasih tau kalau Lo pacaran sama kak Mars. Parah Lo Ven."

"Idihhh... Siapa yang pacaran ogeb.. kan udah gue bilang GUE GAK PACARAN SAMA MARS."

"Santuy woii.... Atau.. Lo suka ya sama kak Mars ??"

"Eh.. nggak kok.."

"Ngaku aja deh.. kan gue sahabat Lo bukan ember bocor.."

"Iya deh iya."

Antara Venus dan MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang