04. kebetulan?

109 15 0
                                    

Bel berbunyi,mengisyaratkan anak anak untuk pulang.

"Lan, Lo bawa motor??" Tanya Venus, tadi pagi ia tidak pergi bersama Bulan karena Arkhan -kakak Venus-  memaksa agar Venus pergi bersama dirinya.

Jadilah Venus pergi bareng kak Arkhan.

"Gak bawak Ven, motor gue di pakai kakak gue tadi." Jawab Bulan.

"Jadi Lo pulang pakai apa??" Tanya Venus.

"Gue kira Lo bawa motor.." jawab Bulan.

"Yaah.. Motor gue juga di pakak kakak gue... Mana dia ada pelajaran tambahan lagi... Gimana dong.." ucap Venus.

"Yaahhh. Apa kita cari angkot aja??" Usul Bulan.

"Boleh juga deh..." Venus mengiyakan.

Di depan sekolah ketika hendak mencari angkot, tiba tiba Titan datang dan menawarkan tumpangan pada mereka.

"Kalian mau bareng ??" Tanya Titan.

"Eh kak Titan.. Boleh kak.. tapi, gimana caranya bawa kami berdua.???" Tanya Bulan.

"Lo sama dia aja... Gue bisa cari angkot sendiri..." Ucap Venus.

"Gapapa niih??" Tanya Bulan. "Jangan meragukan gue lan, gue bukan bocah ingusan lagi.... Pulang gih.." ucap Venus.

"Oke deh... Duluan yaa... Hati hati..." Ucap bulan menaiki motor Titan.

Sebelum pergi, Titan mengklakson Venus. Dan cewek itu mengangguk kecil.

Sebenarnya Venus agak takut berjalan sendirian seperti ini, karena. "Heii... Kamu, yang cantik.. iya kamu.. kesini.." teriak seorang laki laki bersama geng nya. Venus terus berjalan tanpa menghiraukan teriakan itu.

"Sayang.... Cantik cantik budek...hahahaha.." ucap seorangnya lagi.

"Gak sopan tuh...hajar Rey..." Ucap seorang cowok kepada temannya yang sekarang sudah melangkah mendekati Venus.

Venus mempercepat langkahnya, namun sayang... Langkah nya terlalu kecil di banding dengan cowok itu. Kini, cowok itu sudah mencekal pergelangan tangannya.

"Mau apa Lo?!" Ketus Venus.

"Oh. Nantang... Baik, kalau Lo nanya gue mau apa.." cowok itu terdiam sebentar. Dapat Venus tebak dari seragamnya, ia anak SMA sebelah, dan sekarang Venus sedikit bergetar ketakutan.

"Bagaiman kalau Lo jadi pacar gue.!!??" Ucap cowok itu.

"Jangan mimpi..." Seru Venus seraya berusaha melepasakan tangannya dari cengkraman cowok itu.

Tapi semakin ia mencoba melepaskan tangan nya, semakin kuat pula cowok itu mencengkram nya.

"Lepas..gak! Atau--" kata kata Venus dipotong oleh cowok itu.

"Atau apa?? Lo mau terima gue jadi pacar lo???"  Ucap cowok itu mendekatkan wajah nya ke wajah Venus, Venus kembali bergetar ketakutan.

Tiba tiba seseorang menarik lengan cowok itu, dan menghantam nya.

"Siapa Lo? Berani berani nya ngecampurin urusan gue!" Teriak cowok itu, teman teman cowok itu telah mengerubungi orang tadi.

"pengecut Lo! Berani bawa bawahan, gabisa sendiri?" Tantang orang itu. Cowok itu mengisyaratkan agar teman teman nya bubar, seketika semuanya bubar.

Tinggallah Venus, cowok itu dan Mars.. Iya MARS.

"Gue gak ada urusan sama Lo." Ujar cowok itu.

"Lo berurusan sama dia, berarti Lo berurusan sama gue." Ujar Mars menunjuk Venus.

"Diaa?? Dia siapa Lo??" Tanya cowok itu.

"Dia punya gue!"

Venus tersentak, tak percaya, tapi ini bukan saat nya untuk membantah.

"Oh.. jadi dia pacar lo.. makanya kalau punya cewek itu di jaga.. nih ambil cewek Lo... Gue gak butuh."

Cowok itu melemparkan tangan Venus ke Mars. Sehingga Venus pun terlempar ke pelukan Mars, lalu cowok itu berlalu pergi.

karena saking takutnya, Venus memeluk Mars sekuatnya. Mars pun tak menolak. Karen sadar, Venus mengurai pelukan itu.

"Ma..maaf...Lo jadi terlibat karena gue." Ucap Venus terbata bata.

"Gue cuma kebetulan lewat." ucap Mars salah tingkah karena gadis itu memeluknya.

"Gue antar pulang." Ucap Mars dingin seperti biasa, karena ia sudah bisa mengatur perasaannya. Venus tak membantah, ia lalu pulang diantar Mars.

Vote nya man teman 🙃

Antara Venus dan MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang