Happy Birthday Papa Woo ♡
24 - 12 - 2019
♡♡♡
Gue melamun. Gue kepikiran Om Seungwoo. Gue ngga tahu kenapa gue jadi mikirin dia. Gue ngga tahu kenapa selama ini iya-iya aja nurutin dia.
"Baby.."
Lamunan gue buyar setelah mendengar panggilan yang ngga asing di telinga gue. Itu suara Kak Seungyoun. Hari ini kita jalan bareng. Cuma ke cafe biasa sih ngga kemana-mana. Sejak kemarin gue emang males nanggapin pesan dari Kak Seungyoun karena insiden dia ketemuan sama mantan istrinya. Ya emang sih alasannya Dohyon, tapi gue ngga suka. Bodo amat dibilang egois.
"Udah pesan minuman?"
"Dah"
Kak Seungyoun keliatan bingung dengan sikap ketus gue. Bodo amatlah gue juga masih kesel.
"Kenapa kamu?"
"Ngga"
"Marah sama aku?"
Gue masih diam dan mutar sedotan minuman gue dengan wajah yang udah super bete level akut. Kak Seungyoun masih natap gue bingung. Kemudian dia geser kursinya buat lebih mendekat ke gue.
"Kenapa? Kalau aku ada salah, bilang. Jangan marah begini kan aku ngga tahu kamu marah karena apa."
Kak Seungyoun selalu dewasa banget menghadapi sikap kekanakan gue dan gue suka itu. Tapi apa iya gue harus bilang kekesalan gue yang sekarang?
"y/n.."
"Kemarin aku ke rumah kakak, terus lihat istri kakak disana. Aku kesel"
"Loh kenapa kesel? Dia kan mau ketemu Dohyon"
"Aku ngga suka"
"Tapi dia mamanya Dohyon, sayang. Aku dan dia emang udah selesai tapi Dohyon sampai kapanpun tetap anaknya."
"Tapi aku ngga suka kakak dekat sama mantan istri kakak. Aku takut kakak rujuk"
Setelah gue bilang begitu, Kak Seungyoun diam. Gue ngga ngerti dia diam karena merasa bersalah, marah atau kesal, yang jelas dia sekarang masih diam.
"Dohyon juga butuh mamanya-"
"Aku lagi ngga bahas Dohyon, kak. Tolong jangan jadiin Dohyon sebagai alasan."
Iya gue tahu gue egois. Tapi rasa keegoisanku ini semata-mata takut kehilangan Kak Seungyoun. Gue jahat karena berharap mereka ngga rujuk.
"Kamu bisa ngga ngertiin posisi aku?"
Kak Seungyoun natap gue serius. Asli, tatapannya keliatan serem sekarang. Gue sampai merinding lihat tatapannya.
"Aku punya anak, anakku juga butuh kasih sayang orang tuanya. Bisa ngga kamu jangan egois?"
Seketika air mata gue netes gitu aja. Gue merasa dimarahin sama papa. Gue mulai sesenggukan menangis dan Kak Seungyoun langsung meluk gue dan nenangin gue. Gue ngga mau kehilangan dia. Gue ngga mau dia rujuk sama mantan istrinya. Gue takut!