Rebahan hari ini ala princess harus ditahan karena gue harus keluar buat nemuin Kak Seungyoun. Intinya gue sama dia mau bahas tentang hubungan intim ini. Ehhh anjir bukan bukan. Oke, gue dandan seadanya aja karena gue dalam mode males ketemuan sama Kak Seungyoun.
Heran, kenapa gue jadi manusia cepet lupain perasaan gitu lo? Bocah banget kan jadinya uwuu :')
Pas gue mau masuk ke mobil, Om Seungwoo lari-lari ke arah gue. Buset dah kenapa tu duda pagi-pagi udah nyamperin aja. Ini juga kenapa jantung gue malah jedag jedug?
"Kemana?" Tanya Om Seungwoo.
"Mau ketemu sama Kak Seungyoun. Kenapa lari om?"
"Bantuin nyariin Dongpyo dulu"
"Hah?"
Perlu diingat gaess, sekarang rasa canggung gue sama Om Seungwoo perlahan mulai hilang.
Belum juga gue jawab, Om Seungwoo udah narik tangan gue aja sambil lari. Dikira gue pakai sandal jepit apa gimana? Mana udah dandan cantik begini malah di ajak lari. Anak siapa yang ilang coba kalau begini? Heran.
"Dongpyo kemana om?" Teriak gue sambil lari cantik.
"Tadi ngambek minta dibeliin anjing tapi aku ngga bolehin"
"Kenapa om?"
"Dia pengen punyanya Hyeongjun. Katanya anjingnya lucu, tapi aku takut jadi aku ngga bolehin"
What? Om Seungwoo yang kekar gede mantappu jiwa kek gini takut sama anjing? Dasar Kitty yaaa :')
•••
"Ngga mau, Paaa. Dongpyo mau anak anjing kaya punya Hyeongjun"
Gausah tanya nemuin Dongpyo dimana. Dia ngga ilang jauh kok. Sembunyi di dekat tempat sampah dekat pos ronda. Heran gue tuh sama dia.
"Anjing suka gigit lo. Nanti kalau Dongpyo ke gigit nangis gimana?" Itu suara Om Seungwoo.
"Tapi anjingnya Hyeongjun baik kok pa. Nurut sama Hyeongjun" sahut Dongpyo kekeh.
Pertanyaannya, gue kenapa disini dan nonton pertunjukkan bapak sama anak?
"Papaaaa" rengek Dongpyo yang matanya udah mau nangiss aja.
"Beli kucing aja ya?" Tawar Om Seungwoo.
"Ngga mauuuuu. Dongpyo mau anjing!!!"
Lah tuh anak malah ngegass gue jadi kaget kan.
"Ngga boleh teriak gitu. Siapa yang ngajarin kamu berani begini?" Kata Om Seungwoo mode galak.
"Mamaaa..."
An to the njirr. Kebiasaan nih anak kenapa larinya ke gue. Hati perawan ini selalu mendadak berubah kalau udah lihat hal semacam ini. Lemah akutu lemah.
"Mama.. papa jahat" kata Dongpyo sambil nangis dipelukan gue.
Gue langsung natap Om Seungwoo yang masih diam natap galak ke Dongpyo. Sumpah yaa gue aja takut apalagi Dongpyo. Jadi ngga heran kalau nih bocah nangis.
Haruskah gue menengahi pertikaian antara bapak dan anak ini? Harus!
"Dongpyo ngga boleh gitu dong sama Papa. Minta maaf dulu sama papa. Kalau papa ngga bolehin kamu, jangan marah. Papa kan sayang sama kamu, khawatir sama kamu. Dongpyo anak baik kan?"
Gue ngga tahu kenapa bisa ngomong begini yang jelas gue sendiri juga heran.
"Heem" angguk Dongpyo pas pipinya gue tangkup.
Gue senyum manis dan langsung ngusap kepala Dongpyo.
"Minta maaf sama papa" kata gue sebagai akhir dari penengah dadakkan ini.