RW:THE TWO.

10.5K 389 28
                                    

Ia merasakan pening yang luar biasa.

Sudut matanya berair,tubuhnya dibiarkan basah oleh air yang mengalir di atas nya.Dia kacau saat
Hidupnya lah yang berantakan dan ia tak akan bisa menggapai cita cita nya.
Sebagaimana manusia umumnya,tapi ia tak diberi sebuah kebebasan.Ia benci tapi tak bisa berbuat apa apa selain hanya tunduk pada sang penguasa.

Dia tak bisa berbuat apa apa,sedang dia hanyalah butiran debu,walau ia telah dijadikan sesuatu yang sangat berharga pun tidak akan sama sekali dapat mengubah status dirinya.

Kastanya rendah,mereka sama tetapi dilahirkan dan ditakdirkan berbeda.
Ia yang memiliki takdir tak mulus hanya bisa pasrah.Ia harus tunduk,
tidak boleh melawan.

Karea Eveline,wanita kelahiran
Italian.Anak pasangan dari Jordan dan Evenska.

Cairan bening keluar di sudut matanya,ia terpejam.Membayangkan bagaimana dunia diluar sana.

''Tok"

Suara ketukan pintu terdengar oleh telinganya,ia dengan cepat menghapus air matanya.Kakinya melangkah menuju pintu dan tangan nya menarik gagang pintu.

Disana menampilkan sosok wanita tua,membawakan nampan berisi sepiring makanan dan segelas susu putih.

Rea tersenyum,berusaha menampilkan raut muka yang baik.

"Dimakan non,sarapannya."

Rea lantas mengangguk dan mengambil alih nampan itu.

"Mama sama papa kemana bik?,"
Rea membuka suara,terdengar lirih.

"Ah,nyonya dan tuan sedang pergi non,"Rea terdiam.Ia merasa di abaikan sebagai seorang anak.
Bahkan ia tak tahu kenapa mereka pergi.

"Ah,benarkah bik?"

"Iya non,kalau begitu saya kebelakang dulu,"Rea mengangguk dan mengucap
kan terimakasih.Langkah Rea pelan
ia membawa nampan itu di samping kasurnya.

Pikirannya menari nari di kepalanya,
ada beberapa macam pertanyaan yang banyak ia tidak ketahui  jawabannya.

Ia sedih,Mama dan Papanya tak tahu kemana,ia bahkan tak diberi tahu terlebih dahulu.Merasa tak dianggap sama sekali sebagai seorang anak.
Rea tahu ia bukan siapa siapa,dirinya hanyalah seorang anak angkat keluarga kaya dan dia termasuk beruntung.

Menenggelamkan wajahnya di bantal,
isak tangisnya lantas keluar,buliran air matanya merembes jatuh dipipi
nya.

        •••

Andra tersenyum,saat sejak
beberapa tahun yang lalu ia tak pernah bertemu Fian,temannya.

Lihatlah pria itu masih nampak
segar,tak ia lihat raut kesedihan saat ia bertemu dengan temannya itu.

Tapi satu yang membuat dirinya bertanya tanya,dimanakah Rani?
istri Fian,ia kenapa Fian sama sekali tak membawa istrinya di setiap pertemuan maupun sebuah acara.

Sedang dia selalu membawa Karen kemanapun ia pergi,tak pernah ia mau meninggalkan istrinya dirumah dengan segala kebosanan dirumahnya.

Andra memotong steak nya,sedang istrinya itu masih sibuk dengan setiap pesan yang masuk di ponselnya.

"Ehm!,"

Fian berdeham,ia baru saja kembali.
Fian tersenyum tipis,ia yang tampan di usia nya, mengenakan jas hitam dan kemeja putih di baliknya.

Andra berdiri tegak,ia perlahan mendekat dan memeluk Fian,
sedang Fian pun membalas pelukan
dirinya dan menepuk bahu lebar nya.

REA'S (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang