RW:FIVE

5.4K 288 11
                                    



Rani menatap mantan suaminya dengan nanar,ia masih tak habis fikir dengan sifat suaminya yang tak berubah.Keras kepala dan egois,sifat yang ia tak sukai dari mantan suami
nya.

Sedang Fian yang merasa di perhatikan,lantas ia menatap balik Rani,wanita yang pernah ia puja.

Rani beralih duduk di depannya.
Sekarang lihatlah mantan istrinya itu sangatlah berani dari sorot matanya.

Rani menyilangkan tangan di depan dada,ia harus berbicara dengan pria di depannya ini terkait bagaimana nantinya.

Fian menelisik tatapan penuh berani itu,ia tak menyangka jika mantan istrinya ini telah berubah.

"Ehm!,"Rani berdeham,menyadarkan
Fian dari lamunannya.

Fian beralih menatapnya serius,apa
lagi yang ingin Rani katakan sekarang?

"Ada apa?,"Fian menatap Rani dingin.

Rani menggeser tubuhnya yang tadi menyamping sekarang lurus tepat di depan Fian.

"Apa kau tidak memikirkannya dulu?
aku tidak mau Ken seperti itu,"

Fian mendengus,pilihannya memang telah tepat,tapi sekarang lihatlah ibu dari anaknya ini nampak meragukan pilihannya.

"Seperti apa?,aku sudah memikirkan
hal ini dengan matang,"

Rani menyorot mata itu,sangat keras kepal sekali pria itu.

''Aku hanya tidak mau anakku terluka,"

"Lantas kamu mau menjatuhkan merestui hubungan Ken dengan kekasihnya itu?,"

"Kenapa tidak?jika Ken senang aku pun juga merasa begitu,"

Fian menggeleng.

"Kamu egois,menjatuhkan pada sesuatu yang salah,"

Rani naik pitam,ia tak tahu kenapa jadi ia yang disebut egois,kenapa juga pria itu tidak sadar?

"Kamu yang egois!,kamu tidak memikirkan perasaan Ken,apakah bisa menikah tanpa cinta,"

Fian yang mendengar pernyataan itu lantas menyeringai.

"Haha,kamu tidak sadar jika kita menikah juga tanpa cinta?,"

Brak!

Rani menggebrak meja,ia marah.
Fian berani mengungkit masa lalu mereka.

"Ini tidak ada sangkut pautnya!,"

"Kenapa,kamu tidak suka?,
memang benar bukan kenyataannya,"

Rani menggeleng.

"Aku tahu apa yang aku lakukan,
kamu fikir aku bodoh?menjodohkan Ken dengan wanita yang tidak baik?,"

Fian menatap mata itu tajam.

"Aku tak mau tahu!,"

"Sekarang aku tahu,kamu memang benar benar egois,apakah kamu tidak tahu tentang kekasih Ken itu?,"

"Aku tahu wanita itu bukan wanita baik baik,aku tahu tentang wanita itu,
walaupun aku sibuk,aku juga memata matai anakku,aku hanya tak mau dia menyesal nantinya,aku hanya mau yang terbaik untuk dirinya,"

Rani terdiam mendengar pernyataan
Fian,sebenarnya ia tahu ayah dari anaknya itu pastinya tidak akan menjerumuskan anaknya pada sebuah lubang.

Pastinya setiap orang tua mau anaknya memiliki kehidupan yang baik.

"Kalau kamu tidak percaya,kita bisa bertemu dulu dengan calon yang aku pilih,dari situ kamu dapat menilai wanita yang aku pilih untuk Ken,"

Fian terdiam sejenak,matanya tak pernah lepas dari raut muka Rani yang nampak bingung.

REA'S (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang