Chapter 36 : Aku

689 62 1
                                    


"Ayah, Ibu kenapa tandukku belum tumbuh?..."

Saat itu aku masih berumur 5 tahun.

Terlahir sebagai ras Iblis, aku pun tumbuh dan besar ditempat ini.

Aku sangat menyayangi kedua orang tuaku, dan kedua orang tuaku pun menyayangiku seperti orang tua pada umumnya.

"Tenang saja Alice, nanti pasti akan tumbuh...."

Saat itu aku terlahir sedikit berbeda dari anak lainnya.

Biasanya anak yang baru dilahir diras kami selalu mempunyai tanduk dan ekor, tapi aku tidak memilikinya sama sekali, padahal kedua orang tuaku adalah Iblis.

Kami Ras Iblis tinggal disebuah desa kecil dan tersembunyi, dan aku lahir didesa ini.

Ditempat ini jumlah kami tak lebih dari 100 orang, para orang tua disini adalah orang yang berhasil selamat dan kabur dari pembantaian saat itu, dan kedua orang tuaku adalah salah satunya.

Disini kami terus bertahan hidup, dengan menyimpan sebuah dendam, yaitu untuk membalas pembantaian pada waktu itu.

Saat itu aku masih belum mengerti tentang hal itu, jadi aku tak memikirkannya.

Yang kupikirkan saat itu adalah kenapa aku tidak memiliki tanduk dan ekor seperti mereka.

Kadang aku merasa iri dengan anak-anak lainnya yang seumuran denganku, mereka memiliki tanduk dan ekor sedangkan aku tidak.

Tanduk itu merupakan jati diri dari Ras Iblis, tidak memilikinya sudah membuatku terasa sangat berbeda jauh dengan mereka.

Ya, saat itu aku malah terlihat seperti seorang Manusia, Ras yang paling dibenci oleh Ras Iblis seperti kami sejak pembantaian saat itu

Gara-gara hal itu kadang aku dijauhi oleh anak-anak yang seumuran denganku, kadang aku mendengar kata-kata kejam dibelakangku, tapi aku mencoba tidak mempedulikannya.

Dan berharap suatu hari nanti tanduk dan ekorku akan tumbuh dan aku bisa diterima oleh mereka semua.

.......Tapi hal itu tak pernah terjadi.

4 Tahun pun telah berlalu, tanduk dan ekorku pun tak pernah tumbuh.

Kedua orang tuaku mulai membenciku dan mulai mengaggapku sebagai aib dalam keluarga ini.

Orang-orang disekitarku juga mulai memandang rendah aku dan keluargaku.

Karena hal tersebut orang tuaku menjadi sangat marah padaku dan melampiaskan semua kemarahannya padaku.

Sejak saat itu aku sering disiksa dan dipukuli oleh kedua orang tuaku.

Saat itu mereka sudah tidak mengaggapku sebagai anak mereka lagi, mereka selalu menyuruhku berbagai hal dan jika aku melakukan kesalahan sedikit saja mereka akan memarahiku dan memukuliku.

Kadang mereka juga memukuliku saat berada diluar rumah.

Tidak ada orang yang mempedulikanku apalagi menolongku saat itu....Karena saat itu mereka semua sudah tidak mengaggapku.

Sebagai anak kecil tak ada yang bisa kulakukan....Saat itu aku hanya bisa menahannya dan menangis.


"Hei cepat cari kayu bakar sana!....."

Ayahku menyuruhku untuk mencari kayu bakar dihutan.

Aku pun pergi mencarinya.

Saat aku berjalan aku melewati beberapa orang, mereka pun memandang jijik diriku dan mengata-ngataiku tapi aku tidak mempedulikannya dan mempercepatkan langkahku dan pergi.

Atarashi Sekai no BokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang